Dingin nya udara malam tak membuat Dara urung untuk menemui alpha yang telah menjadi pasangan abadi nya. Walaupun bibir mungilnya bergetar, serta kaki yang tiba-tiba melemah seperti jelly, pertanda jika tubuh ringkih nya tak bisa berkompromi dengan udara malam.
Setengah jam menunggu, namun tak satupun bus ataupun taksi melewati halte. Salahnya memang, seharusnya ia meminjam mobil adiknya saja karena mana mungkin transportasi umum masih ada di tengah malam begini?
Dara menimbang ragu, apakah ia harus balik ke flat lalu meminjam mobil Soojung atau menunggu lebih lama lagi ? Berharap ada taksi yang datang. Mungkin.
Tin..Tin..
Bunyi klakson mobil membuyarkan lamunan Dara. Di seberang sana, di balik jendela kaca mobilnya yang hitam, seseorang menawari Dara tumpangan.
Bukan kah dia Beta Rogue yang waktu itu ku temui di Busan? -batin Dara.
Semakin memperjelas ingatannya, pria yang usia nya tampak jauh lebih muda dari omega Dark Silver itu turun dari mobil Ford Focus keluaran lamanya guna menghampiri Dara yang tak kunjung mengerti maksud dari bunyi klaksonnya barusan. Dara yang mulai menyadari adanya bahaya hendak meninggalkan halte yang sudah lengang itu sebelum pergerakan nya berhasil di cegat oleh Rogue yang tak ia ketahui asal-usul nya.
"Kau mau apa?!" bentak Dara berusaha melepaskan cengkraman di pergelangan tangan kirinya.
"Kau ingin menemui Jiyong-ssi bukan? Ayo ikut aku!" walau usianya tampak lebih muda, namun tenaga pria tetaplah tidak bisa di lawan oleh seorang wanita. Pada akhirnya Dara tak bisa lari bahkan di saat beta itu membawa paksa dirinya dengan tujuan entah kemana.
Di pertengah jalan, Dara mengerutkan keningnya. Pria ini benar-benar membawa nya menemui Jiyong? Dara menatap sejenak ke pemuda di sebelah nya itu. Masih bingung dengan maksud dan tujuan nya yang tiba-tiba datang dan memaksa nya. "Siapa tuan mu? Kenapa kau memberiku tumpangan? Kenapa tidak menculik atau.. membunuhku?" sederet pertanyaan Dara keluarkan dari pikiran nya.
Hening.
Sama sekali tak ada jawaban bahkan hingga mansion keluarga Kwon terpampang nyata di hadapannya. Beta pria itu mempersilahkan Dara untuk turun tanpa banyak mengeluarkan kalimat sebagai penjelas. Dara yang masih diselimuti rasa panasaran enggan untuk meninggalkan mobil pria itu. Bagaimana pun ia harus mendapati jawaban dari rasa penasaran nya.
"Kau tidak akan menjawab pertanyaan ku?" tuntut Dara.
"Kau akan menyesal jika mendengarkan penjelasan ku." jawabnya datar.
Dara mendengus tidak puas dengan jawaban beta itu. Memangnya apa yang perlu ia sesali selain lari dari suaminya sendiri. "Katakan saja!" desak Dara.
"Black Pearl, kau pernah mendengar nya?" Dara mengangguk, tentu ia pernah.
"Pack itu memang sudah lama hancur, namun tidak ada yang tau jika pemimpin dari pack itu belum punah dan masih hidup. Dia adalah tuan ku." Dara sebisa mungkin diam untuk mendengar kan lebih lanjut.
"Apa kau juga tau sebelum berkonflik saling bunuh mereka adalah teman yang tak terpisahkan?" pertanyaan beta itu membuat Dara bingung.
"Mereka?" Dara tidak tau siapa mereka yang beta itu maksudkan.
"Tuan ku, kakek Jiyong-ssi, dan juga ayah mu. Mereka berselisih hanya karena rasa iri di diri mereka masing-masing." beta Rogue bernama Felix itu menghela nafas untuk sesaat. Tidak seharusnya ia mengatakan semua ini, namun melihat dendam yang semakin membakar tuan nya, ia berpikir untuk menyelesaikan semuanya dan akan menanggung semua akibatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE✔
Fanfiction[DARAGON] [COMPLETE]√ #60 in werewolf [161019] #3 in gd [141119] #1 in daragon [230321] #1 in sandarapark [140120] #1 in nyongdal [140120]