2

632 77 11
                                    

Seorang pria, selaku wakil presdir dari perusahaan raksasa Kwon Group. Berdiri gagah di depan office untuk memulai upacara pengenalan presdir baru mereka.

"Perhatian, kepada seluruh karyawan. Kita kedatangan presdir baru hari ini, mohon untuk memberikan hormat kalian kepada anak dari President Director Kwon Group, Kwon Jiyong."

Sontak seluruh karyawan yang sudah berkumpul di lantai paling atas gedung itu membungkuk kan tubuhnya dengan sopan kepada sang presdir baru. Bahkan Dara yang ikut memberi hormat pun belum sempat melihat wajah presdir baru nya.

"Selamat siang."

Tunggu,

Suara dingin itu, ia seperti pernah mendengar nya sebelum nya.

Sontak wanita bersurai perak itu mendongakkan kepalanya untuk melihat dan memastikan pemilik suara itu.

Tanpa di duga, ia reflek menutup hidung nya saat mengetahui siapa pemilik suara itu.

"Tamat sudah riwayat mu Dara-ya!" batin Dara yang maniknya tidak sengaja bertemu pandang dengan manik sang presdir baru.

"Yak! Tidak sopan!" Dara kembali tersadar dan menoleh untuk menatap orang yang berdiri di samping nya.

"Wae?" jawab Dara polos.

"Kau menutup hidung mu saat presdir sedang bicara, kau tidak lihat tatapan tidak sukanya padamu?" Chaerin, gadis beta itu menyadarkan Dara jika sedari tadi ia tanpa sengaja memegangi hidung bengir nya.

"Ah, ini?" Dara sedikit menarik hidungnya lalu melepaskan nya dengan kasar.

"Aku tidak tau kenapa aku bisa reflek menutup hidung, mungkin karena kejadian tadi." gumam Dara tanpa menatap Chaerin, atensinya kembali teralih pada presdir baru mereka yang kini sudah selesai mengucapkan pengenalan singkat nya.

"Kejadian? Kejadian apa?" tanya gadis beta itu penasaran.

"Eum.. Apa kau pernah mencium aroma yang begitu memabukkan dari seseorang?"

"Apa maksud mu?"

"Aku juga tidak tau." jawab Dara singkat, ia benar-benar tidak tau bukan? Ini pertama kalinya bagi gadis Dark Silver itu untuk dapat mencium aroma seseorang. Jangan lupakan jika ia adalah seorang beta. Bukankah itu aneh?

"Sandara-ssi." panggil Jaejoong, wakil presdir mereka menghentikan lamunan Dara.

"N-ne?" jawabnya kikuk saat mengetahui Jaejoong bersama presdir baru mereka berjalan menghampiri nya.

"Sajangnim, perkenalkan gadis ini yang nanti nya akan membantu anda sebagai sekretaris. Dara-ssi silahkan perkenalkan diri anda kepada presdir." Dara sebenarnya ingin tertawa mengejek kepada sahabat nya itu yang kini bersikap formal padanya, namun tidak untuk saat ini. Ia benar-benar gugup bercampur takut pada presdir baru bersurai api dihadapan nya.

"A-"

"Tidak perlu. Aku bisa melihat data karyawan, tidak perlu pengenalan." potong Jiyong kelewat datar yang membuat Dara menggigit bibir bawahnya, gadis itu makin gugup mengetahui fakta bahwa presdir barunya sangat lah dingin dan tak berperasaan melebihi sang ayah.

"Hufttt.." Dara menghela gusar nafasnya saat pria bersurai merah itu sudah beranjak pergi begitu saja.

"Hwaiting!" Jaejoong yang masih berdiri di sana menyemangati sahabatnya itu lalu juga ikut beranjak untuk mengikuti presdir baru mereka.

"Ck! Tidak jauh beda dari ayahnya. Bahkan lebih buruk!" itu bukan Dara, melainkan Chaerin yang sedari tadi masih berdiri di samping Dara.

"Semangat ne.. na yeochin.. Kau harus menghadapi presdir dingin itu selama jam pekerjaan." Chaerin memasang raut ibanya yang membuat Dara makin geram.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang