18

561 79 31
                                    

30 menit kemudian

"Nona, tuan Jiyong berpesan agar anda menunggu sebentar." seorang wanita yang diketahui sebagai salah satu karyawan nyonya Kwon menghampiri Dara yang sudah rapi dan tampak begitu memukau bagi siapapun yang melihatnya.

"Eoh? Ne, dia juga pasti perlu bersiap-siap. Eum.. Apa dia juga memakai bedak? Atau liptint mungkin?" karyawan itu hanya tersenyum sebagai respon dari lelucon konyol Dara.

"Ah.. Mian - mian, aku hanya bercanda." sambung Dara kikuk lalu kembali duduk di kursi tempat dimana ia dirias tadi.

"Hi princess.. Your prince co-- angel." teriakan antusias Jiyong melambat, kehilangan semangat nya di saat hendak mengatakan kalimat terakhir yang entah karena apa(?) spontan terlintas di pikiran nya.

"Co apa?" bingung Dara hendak berdiri mendekati Jiyong yang tengah berdiri mematung. Jujur saja alpha itu sangat tampan dengan balutan tuksedo hitam nya. Ya, mungkin bagi orang lain itu hanya lah hal biasa, namun bagi Dara tentu saja tidak.

"Huh? A-ani! Tetap lah duduk!" Jiyong berlari kecil menghampiri Dara. Menahan kedua pundak wanita Dark Silver itu agar tetap duduk di posisi nya. Bersyukur kesadaran pria tigapuluh tahun itu telah kembali.

"Apa yang kau lakukan Ji?" panik Dara saat tiba-tiba Jiyong bersimpuh di bawah kaki nya. Ia ingin bangkit namun Jiyong sudah lebih dulu menarik salah satu kakinya kedalam pangkuan pria itu.

"Tutup matamu Dee." pinta Jiyong lembut.

Blush

Dara merona. Dan Jiyonglah pelaku nya.

Omega Dark Silver itu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia tidak ingin jika Jiyong melihat rona merah di wajah nya. Ini benar-benar memalukan, bagaimana bisa ia merona hanya karena hal kecil yang dilakukan Jiyong.

"Kekeke..aku menyuruh mu menutup mata babe, bukan menutup seluruh wajah cantikmu." goda Jiyong melihat tingkah lucu Dara.

Benar-benar menggemaskan.

"Sekarang lihatlah baby, buka matamu." bisik Jiyong yang sudah berdiri lalu setengah membungkuk, hanya untuk sekedar berbisik di cuping telinga Dara.

Wanita itu tersentak dan tubuhnya seakan merinding mendengar bisikan seduktif Jiyong di cuping telinga nya.

Gila! Apa yang pria itu coba lakukan?

Dara berusaha agar setenang mungkin untuk menetralisir kan debaran jantung nya, perlahan namun pasti ia melihat ke arah pergelangan kaki kanannya.

"Gelang kaki?" tanya Dara bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gelang kaki?" tanya Dara bingung. Kenapa Jiyong memberi nya gelang kaki? Bukankah cincin atau mungkin kalung jauh lebih romantis?

"Hmm"

"Wae?" tanya Dara menuntut. Ia masih belum mengerti dengan jalan pikir kekasih nya itu.

"Ya.. agar berbunyi." jawab Jiyong dengan ekspresi wajah seperti orang berpikir.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang