20

514 73 19
                                    

Semua telah diputuskan. Tidak ada lagi yang bisa omega itu bantah. Dua minggu lagi hingga sang purnama datang. Ia tidak lagi bisa makan disaat dia lapar, tidur disaat dia lelah, menggoda disaat dia bosan dan berlari disaat dia terkena masalah. Ya, memang terdengar berlebihan, namun memang begitulah peraturan dari pack besar Red Dragon. Anggota inti memiliki peraturan yang luar biasa membuat jengah. Setiap peraturan yang Dara langgar, akan menjadi kesalahan Jiyong.

Dua minggu ini ia mulai dilatih untuk terbiasa dengan peraturan gila itu. Dan bahkan diawasi secara langsung oleh Nyonya Kwon dan tentu saja di mansion mewah keluarga Kwon. Dara terpaksa harus pindah dari flat sederhana namun berharga miliknya itu, serta satu hal yang sangat ia sesali sebagai calon istri Jiyong adalah, Kehilangan pekerjaan nya.

-

"Ji.." rengek Dara menubruk tiba-tiba tubuh Jiyong yang baru saja pulang.

"Eum?" Jiyong membenarkan posisi saling dekap mereka. Mereka berpelukan didepan pintu utama omong-omong.

"Aku lelah, bosan dan ingin berhenti. Tidak bisakah setelah menikah nanti kita tinggal di flat ku saja? Disana aku tak perlu mengikuti semua peraturan Red Dragon bukan?" masih dengan suara rengeknya, Dara sebisa mungkin membujuk Jiyong.

"Mianhae. Jika bisa, aku pasti akan menghapus semua peraturan menyebalkan itu." sesal Jiyong.

"Kau bisa Ji! Bukankah setelah menikah nanti kau akan menjadi Big Lord?"

Jiyong mempererat pelukannya di tubuh si mungil.

"Kita membutuhkan keturunan jika kau lupa syarat menjadi pemimpin segala pack itu Dee." Dara menelan kasar air ludahnya.

Tidak. Tidak. Aku tidak ingin Red Dragon memiliki generasi penerus! Red Dragon harus hancur!

"Hmm!" seseorang menyadarkan pasangan yang berpelukan tidak tau tempat itu.

Jiyong sangat hapal itu suara siapa.

"Kalian bisa memakai kamar appa jika malas untuk menaiki tangga." goda Tuan Kwon kepada pasangan mate itu. Namun dia lupa untuk berekspresi jenaka, karena sungguh menyeramkan untuk melihat nya mengucapkan kalimat itu dengan raut datar.

Dara bergidik di dalam pelukan Jiyong. Ia malu beserta takut di dalam waktu bersamaan.

"Kau membuat kekasih ku takut Tuan." ucap Jiyong tak kalah datar. Hubungan ayah dan anak itu memang belum sepenuhnya membaik.

Jiyong menggendong koala omega Park itu menaiki tangga, menuju kamar Dara yang letaknya tepat disebelah kamarnya. Mengabaikan raut kebingungan Tuan Kwon.

"Kenapa aku menakutinya?" gumam Tuan Kwon kepada dirinya sendiri.

*G*

Empat hari telah berlalu semenjak masa pelatihan nya. Dan luar biasanya, omega duapuluh delapan tahun itu belum juga terbiasa dengan segala peraturan pack.

Sepuluh hari sebelum pernikahan, dan dia masih tidak bisa tidur tepat pukul sembilan malam, sarapan pukul tujuh pagi, makan malam pukul tujuh malam, dan satu hal lagi yang paling ia benci yakni.. Dilarang memakan makanan instan! Heol! Ramyeon adalah sebagian dari hidupnya.

Seperti hari-hari sebelumnya, Dara hanya bisa bertemu Jiyong disaat alpha itu pulang kerja. Bukan karena mereka dilarang bertemu, melainkan karena Dara yang selalu melewatkan waktu sarapan paginya. Hingga ia tak bisa bertemu Jiyong dipagi hari.

Bukan tanpa alasan omega itu tak bisa bangun pagi, dia seorang wanita karir yang giat bekerja jika kalian lupa. Hanya saja kebiasaan buruk nya lah yang membuat nya sulit. Dara terbiasa bangun dengan suara kencang dari alarm ponselnya, namun sangat disayangkan ponsel pintarnya itu disita Nyonya Kwon hingga hari pernikahan mereka. Entah apa tujuannya? Jelas itu sukses membuat Dara sulit bangun pagi walau disirami air pun ia tidak akan bangun.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang