33

445 56 25
                                    

Memasuki bulan ke tujuh, Dara merasakan tubuhnya mudah sekali merasa lelah. Ia bahkan lelah hanya karena sekedar mengambil minuman di dapur. Seperti saat ini, dengan susah payah calon ibu yang kini berperut buncit itu meraih kursi di meja makan untuk duduk.

Dara menghela nafas. Mengelus perlahan perut buncitnya. "Hei baby.. Apa kau ingin eomma mu ini menjadi seorang pemalas hm?" gumam Dara.

Benar saja, satu bulan belakangan ini Dara benar-benar tak menyentuh pekerjaan apapun. Bahkan sekedar membersihkan kamarnya dan Jiyong pun tidak.

Selama sebulan ini semua pekerjaan rumah Jiyong yang kerjakan. Baik itu di hari Weekend maupun di hari biasa di saat alpha itu pulang dari kantor. Beruntung suaminya itu tidak mengeluh karena Dara juga tidak mau memperkerjakan pembantu rumah tangga di apartemen mereka. Dengan alasan yang cukup konyol, wanita itu tidak suka kewajiban nya di gantikan oleh wanita lain. Lucu sekali, jadi tidak apa-apa jika suami yang menggantikan?

"Ji!" panggil Dara dengan suara sedikit meninggi karena suaminya itu tengah berada di ruangan yang berbeda dengan nya.

Tak ada jawaban.

Sedikit kesusahan, ibu hamil itu berjalan pelan  menuju ruang tengah dimana alpha nya itu tengah menonton film horor dengan volume full.

Dara hanya bisa mendelik sebentar melihat Jiyong yang pada awalnya takut hantu itu akhir-akhir ini malah mulai kecanduan film bergenre horor. Sepertinya hobby mereka benar-benar saling tertukar.

Omega Dark Silver itu memilih untuk mengabaikan Jiyong sesaat lalu berjalan lurus menuju pintu apartemen mereka yang sedari tadi di ketuk brutal. Tamu yang tidak tau sopan santun.

Kret..

Pintu dibuka perlahan. Melihat siapa yang bertamu pada malam-malam begini membuat Dara hampir saja memaki, beruntung ia masih memikirkan calon bayi di kandungan nya.

"Annyeong! Babe! Hehe.." sapa polos dari si pelaku yang Dara anggap sebagai tamu tidak sopan itu.

"Dasar kucing garong! Kau tidak bisa mengetuk pintu apartemen ku dengan layaknya tamu biasa eoh?!" jengkel Dara kepada tamu yang diketahui bernama Chaerin, sahabat nya.

"Hah? Jae oppa! Apa aku sudah kehilangan beta di dalam diriku? Apa aku benar-benar sudah berubah jadi kucing eoh?" tanya jahil Chaerin kepada pria beta yang sedari tadi berdiri di samping nya guna menggoda Dara yang tengah menunjukkan suasana buruk.

"Yaishh..."

"Hahaha cukup, cukup.. Kalian berhentilah untuk memulai perdebatan." potong Jaejoong sebelum Dara benar-benar mengamuk.

"Aku tidak!" sangkal Dara.

"Aku juga tidak! Justru kita tengah saling melepas rindu. Benarkan eonni?" timpal Chaerin memeluk girang sahabat nya itu.

"Tentu saja! Aigoo..adik tiri ku.." balas Dara jahil.

"Yakk..aku tidak mau jadi adik tirimu!" dengus Chaerin. "Aku lebih suka menjadi kekasih mu kkkk..." sambung nya lalu kembali memeluk Dara.

"Huwekk..kalian membuat ku geli!" cerca Jaejoong berakting muntah.

"Siapa Dee?" suara seseorang di belakang Dara membuat Chaerin melepaskan pelukan nya dengan sang sahabat.

"Selamat malam Sajangnim! Maaf mengganggu malam anda." sapa Chaerin yang tiba-tiba saja berubah sopan. Membuat Jaejoong menganga tidak percaya, beta Dark Silver itu dikenal barbar, namun siapa sangka dia bisa se sopan itu di luar jam kerja.

"Kkkk.. Tidak perlu se sopan itu Chaerin-ssi. Dee, kau membuat teman mu hanya berdiri di depan pintu. Ayo masuk, tidak perlu sungkan." ajak Jiyong kepada dua sahabat istrinya itu.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang