Mentari sudah berada di ujung kepala disaat pasangan pengantin baru itu belum juga membuka kelopak mata mereka. Enggan untuk bangun, alpha tigapuluh tahun itu makin mempererat pelukannya di tubuh polos sang omega.
Dara yang terusik akan pelukan Jiyong mendengus membalik arah posisi tidurnya menjadi membelakangi sang suami.
Cup
Satu kecupan Jiyong berikan di pundak sempit omega cantiknya.
"Selamat siang darl," bukannya mendapatkan jawaban manis, alpha Red Dragon itu malah mendapatkan dengkuran halus Dara sebagai balasan.
Salahkan Jiyong yang telah menggempur omeganya itu hingga pukul tiga pagi. Jika saja Dara tidak ketiduran ditengah aktivitas mereka, mungkin alpha bernafsu besar itu tidak akan berhenti menggempur nya hingga subuh datang.
Krukk~
"Babe.. Apa kau lapar?"
Tidak ada jawaban. Dara enggan untuk membuka mata apalagi menjawab pertanyaan Jiyong yang jelas-jelas sudah diketahui jawaban nya.
Jiyong bangkit dan berjalan memasuki kamar mandi, beberapa menit kemudian ia kembali untuk menggendong bridal bayi besar nya yang masih betah untuk menutup mata. Alpha itu lalu menurunkan tubuh telanjang omega nya itu kedalam bathtub yang sudah penuh terisi air.
Entah bagaimana Dara masih bisa tertidur bahkan saat tubuhnya mulai memasuki air. Jiyong mengguncangnya dengan lembut, tapi Dara malah menangkap tangan Jiyong dan menciumi telapak dan punggung tangannya, mengusapnya kepipinya sendiri sebelum kembali tidur. Begitu tangan nakal Jiyong mulai mengusap tubuh polos nya, omega itupun merengek beberapa kali dan menarik tubuh Jiyong dengan mata yang masih terpejam.
"Oppa.. Berhenti bermain-main dengan tubuh ku, eum? Aku benar-benar lelah." bisik Dara pada akhirnya bersuara karena tidak tahan dengan tangan usil Jiyong yang sedari tadi telah lari kemana-mana menjamah tubuhnya dengan dalih memandikan.
"Kkkk.. Ne, baby.." kekeh Jiyong menghentikan sentuhan nakalnya dan kembali fokus untuk memandikan sang istri yang kini telah kembali tidur.
Jiyong tau, seandainya kamar ini terbakar, Dara barangkali hanya akan mencari tempat lain untuk meneruskan tidurnya. Yeah, itu semua juga karena salah nya. Oh! jangan salah kan Jiyong, salahkan saja nafsunya.
Selesai memandikan dan memakai kan pakaian untuk omega nya --dan tentunya juga dengan dirinya sendiri-- Jiyong menata makanan yang telah ia pesan melalui resepsionis resort ke atas meja di sudut ruangan.
Jiyong tidak membangun kan Dara karena ia tau jika omeganya itu lapar dan akan bangun dengan sendirinya ketika indra penciumannya yang tajam menangkap bau makanan. Dan benar saja, tiga menit kemudian wanita duapuluh delapan tahun itu bangun dan bergerak dengan mata setengah terpejam menuju tempat di mana Jiyong duduk dengan hidangan lezat di hadapannya.
"Sudah tidak lelah hm?" tanya Jiyong usil.
"Yang benar saja! Kau menghancurkan liburan indahku! Jika begini aku tidak bisa bermain jet ski! Menyebalkan!" kesal Dara dengan mulut terisi penuh dengan makanan.
"Kenapa tidak bisa? Kau bisa duduk di belakang dan memeluk oppa mu ini dengan erat. Romantis bukan?"
"Romantis pantat mu! Kau pikir setelah ini aku bisa berjalan dengan benar?! Akkhh! Kau benar-benar pengacau Ji!!"
"Hei jangan berteriak begitu darl, habiskan dulu makanan mu. Lagipula apa suara mu tidak habis?"
Dara hanya mengerut tidak mengerti akan pertanyaan Jiyong.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE✔
Fanfiction[DARAGON] [COMPLETE]√ #60 in werewolf [161019] #3 in gd [141119] #1 in daragon [230321] #1 in sandarapark [140120] #1 in nyongdal [140120]