27

442 55 20
                                    

"Oppa!" potong seseorang yang berteriak dari kejauhan.

"Huh! Akhirnya aku menemukan mu! --Opss apa aku mengganggu?"

"Taeyeon?"

*G*

"Apa yang kau lakukan di sini?!" geram Jiyong saat dengan lancang nya omega Red Dragon itu merangkul lengan nya.

"Kenapa? Tidak boleh? Ini kan bukan pulau mu sehingga aku harus minta izin dulu jika ingin kemari." bukan nya melepaskan tangan Jiyong yang seenak nya ia rangkul, omega bersurai api itu malah mempererat nya dan mengabaikan kehadiran pasangan abadi dari alpha yang ia rangkul.

"Terserah!" kesal Jiyong melepas paksa rangkulan wanita itu.

"Dee, seperti nya besok pagi kita harus pulang." lanjut Jiyong berjalan menghampiri sang istri yang sedari tadi hanya diam.

"Mwo? Pulang? Oppa! Aku kan baru sampai hari ini!" sela Taeyeon tidak terima.

"Kau pikir aku peduli?" acuh Jiyong.

"Tidak," ucap Dara tegas. Sedangkan Jiyong mengerut tak mengerti.

"Kita tidak akan pulang besok! Ji, kau sudah berjanji untuk pulang lusa. Maka kita akan pulang lusa!" tuntut Dara bergelayut manja di lengan kiri sang suami.

"Tapi-"

"Tapi apa? Kau akan mengingkari janji mu? Oh ayolah Mr. Kwon! Kau sudah menggempur tubuhku seharian penuh, dan kau tidak mau menebusnya? Ckck.. Tidak adil!" sungut Dara memanyunkan bibirnya.

Cup

"Jangan imut-imut begitu babe.." bisik Jiyong setelah melayangkan kecupan singkat di bibir ranum sang omega.

"Cih! Menyebalkan!" gumam Taeyeon dengan wajah masam nya, menyaksikan kemesraan pasangan abadi di hadapan nya.

Dara tersenyum menang.

Kau pikir aku bodoh Taeyeon-ssi? Nikmati lah neraka mu esok hari. -batin Dara.

*G*

Terhitung empat jam berlalu semenjak pasangan mate Red Dragon dan Dark Silver itu menikmati wahana pantai di pagi hari. Sesuai rencana, keduanya bermain jet ski, scuba dive, flyboard, dan parasailing adventure.

Menjelang siang, keduanya sempat berdebat mengenai wahana parasailing, Dara yang hanya menyukai air namun tidak untuk ketinggian menolak ajakan sang suami untuk bermain parasailing.

"Kalau kau tidak mau, biar aku saja. Ayo oppa!" sela Taeyeon yang sedari tadi terbakar api cemburu melihat kemesraan pengantin baru itu, terus berusaha untuk mencuri kesempatan bersama Jiyong.

"Cih, tidak tau malu." sindir Dara dengan suara pelan nya.

"Apa? Kau menyebut ku apa?!" marah Taeyeon tidak terima.

"Oppa.. Sepertinya aku berubah pikiran, jika ada kau yang melindungi ku maka aku tidak akan takut ketinggian." manja Dara dengan wajah imutnya yang sukses membuat Jiyong merona.

"Oppa? Gwenchana?" omega Dark Silver itu menangkup wajah Jiyong yang memerah sempurna. Bukannya apa-apa, mendengar Dara menyebut nya dengan sebutan 'oppa' itu terlalu manis dan menggemaskan bagi Jiyong.

"Babe.. Jangan menggoda ku seperti ini. Kau membuat jantung ku tidak sehat." gemas Jiyong membawa tubuh mungil sang istri kedalam dekapan nya.

"Tidak tau malu!" gumam Taeyeon memilih pergi meninggalkan pasangan kasmaran itu. Dia terlalu mendidih untuk menyaksikan lebih banyak lagi adegan kemesraan mereka.

Kkkkk...

"Kenapa tertawa?" bingung Jiyong di saat sang istri tiba-tiba saja tertawa di dalam dekapan nya.

"Tidak ada. Hanya merasa senang saja." jawab Dara melepaskan pelukan mereka.

"Ayo!" ajak Dara meraih telapak tangan alpha nya.

"Kemana?"

"Aiishh memang nya kemana lagi? Tentu saja parasailing! Ayo! Jangan membuat ku berubah pikiran lagi Ji!" tarik Dara membawa tubuh sang suami yang terlihat linglung akan perubahan drastis sikap istri nya.

"Babe," tahan Jiyong menarik kebelakang tangan Dara, hingga tubuh mungil itu menubruk dada bidang nya.

"Kenapa?!" sebal Dara akan tarikan tiba-tiba Jiyong.

Tap

"Tidak panas." gumam Jiyong saat setelah mengecek suhu tubuh sang omega.

"Darl, kau kenapa? Kau baik-baik saja bukan?" panik Jiyong meraba setiap jengkal wajah bak malaikat sang istri.

"Eoh? Aku tidak kenapa-"

"Lalu kenapa sikap mu sangat mudah berubah hari ini?" bingung Jiyong.

"Rahasia.." bisik Dara seduktif tepat di cuping telinga alpha nya.

"Ayo cepat! Setelah ini ayo kita makan. Aku lapar." sambung Dara berlari mendahului Jiyong.

*G*

Drt.. Drtt..

Sebuah benda persegi panjang bergetar di kantung celana seorang pria tua yang diketahui sebagai Lord dari Red Dragon.

"Yeob-"

"Halo teman lama,"

Hening. Lord Red Dragon itu berusaha untuk mengingat suara dari si penelpon.

"K-kau??"

"Ya ini aku! Kau ingat?"

"B-bagaimana bisa?? Bukankah.. Bukankah kau sudah-"

"Mati? Hahaha kau kejam sekali teman. Bagaimana bisa aku mati tanpa melihat kehancuran pack mu hm? Bukankah kita berteman? Maka kita harus sama-sama hancur bukan?" potong pria tersebut yang sukses membuat pria tua Red Dragon itu menjatuhkan ponsel nya.

Tidak mungkin dia hidup!

-

Tut.. Tutt..

"Hahaha kuharap dia tidak terkena serangan jantung karena mendengar suara ku." tawa puas dari pria seberang sana yang tadi menelepon kakek Jiyong.

"Bukankah itu bagus jika dia mati tuan?" sahut pria muda yang selalu setia mendampingi nya.

"Tidak! Dia tidak boleh mati sebelum menyaksikan sendiri kehancuran dari pack nya!" senyum licik terukir jelas di bibir keriput nya.

"Kwon Jiyong. Sandara Park. Sungguh takdir yang lucu!"







.
.
.

TBC

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang