23

559 67 17
                                    

"Eonni!"

"A-ah n-ne?"

"Apa yang eonni pikirkan? Kenapa melamun?" Soojung yang sedari tadi memanggil nama sang kakak merasa terabaikan karena yang bersangkutan tak memberikan respon apapun.

Jiyong yang sibuk menyetir sedikit melirik ke arah belakang melalui kaca kecil dibalik kemudi nya. Oh Alpha angkuh yang memiliki jabatan sebagai presdir itu hari ini sepertinya berganti profesi sebagai seorang sopir.

"Tidak ada. Bagaimana kau bisa pergi dengan Jiyong?" dalih Dara menghindari pertanyaan Soojung.

"Ck! Sudah satu jam aku menyetir, dan baru sekarang kau bertanya? Apa yang sedang kau pikirkan Dee?" sahut Jiyong. Sama halnya dengan Soojung, alpha Red Dragon itu juga penasaran akan hal yang membuat omeganya melamun.

"Aku tidak-"

"Benarkah?" potong Jiyong cepat.

"Lalu bagaimana kau bisa sampai ke Busan? Untuk apa? Dan kenapa tidak memberitahu ku terlebih dahulu?" pertanyaan menuntut Jiyong tanyakan kepada Dara, mengabaikan kehadiran Soojung yang duduk tepat disebelah Dara. Dia tidak peduli jika nantinya sang calon adik ipar berpikiran jika dirinya adalah alpha yang berlebihan karena sungguh kekuatiran tengah menguasai dirinya.

Dara memilih bungkam. Ia tidak ingin membahas mengenai Taeyeon apalagi membahas Felix, Rogue yang baru saja menemuinya.

Jiyong yang pada dasarnya bukanlah seorang yang penyabar. Memberhentikan laju mobilnya secara tiba-tiba. Beruntung suasana jalan di musim dingin sedang sepi, jika tidak mungkin akan terjadi sebuah kecelakaan beruntun.

"Yak! Kau gila eoh?!" kesal Dara.

Sama seperti yang Dara lakukan beberapa menit lalu, Jiyong memilih diam dan menulikan pendengaran nya. Tanpa sepatah kata, alpha tigapuluh tahun itu membuka seatbelt yang melingkari tubuhnya dan berjalan keluar meninggalkan mobilnya.

"Apa yang dia lakukan? Mau bunuh diri?" sarkas Dara saat melihat Jiyong yang berdiri menangkup kedua wajahnya di depan pagar pembatas dimana laut terbentang luas dibawah nya.

"Eonni, oppa pasti sangat mengkuatirkan mu. Temuilah dia, dan jelaskan padanya semua yang terjadi hari ini." bujuk Soojung agar sang kakak mengalah akan egonya. Sungguh dia juga kuatir dan ingin tahu semua hal yang terjadi pada Dara hari ini. Namun, melihat kegelisahan Jiyong semenjak mereka menuju Busan lima jam lalu. Ia menyadari betapa pentingnya Dara bagi alpha yang baru ia kenal itu. Dan berpikir, Jiyong lah yang berhak untuk mendengarkan penjelasan sang kakak terlebih dahulu.

Dengan ragu, Dara menyetujui saran sang adik. Kedua kakinya berjalan sangat pelan untuk menghampiri Jiyong.

Bagaimana aku bisa menjelaskannya?

Kebohongan apa yang harus ku ucapkan padanya?

"J-ji.." lirih Dara menyentuh pundak Jiyong.

"Apa?!"

Deg

Dara sungguh terkejut akan penampakan Jiyong saat ini. Mata amber nya yang menyiratkan sebuah kemarahan dan entah karena udara dingin atau bukan? Wajah putih itu diselimuti semburat merah dengan rahang tegas yang mengeras.

Jiyong marah

Dengan sedikit rasa takut. Dara memeluk erat tubuh sang alpha, berharap bisa meredam kemarahan nya. Faktanya Jiyong keluar mobil memang untuk meredam emosinya karena tak ingin pujaan hatinya tersakiti akan rasa amarah nya itu. Bukan mitos jika kemarahan dari seorang Kwon Jiyong itu sangatlah menakutkan, bahkan sang ayah yang lebih otoriter pun tak bisa meredam sang putra.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang