Seorang beta Dark Silver menghampiri Jiyong yang tengah sibuk dengan dokumen nya. Alpha yang dua hari lagi akan menjadi seorang suami itu bahkan tidak menyadari kedatangan gadis bersurai perak yang nanti nya akan menjadi adik ipar nya.
"Jiyong-ssi!" sapa nya dengan senyuman lima jari.
"Eoh? Soojung-ssi?" kikuk Jiyong kepada adik dari mate nya itu. Hubungan mereka memang se-canggung itu mengingat mereka hanya pernah sekali untuk bertatap muka.
"Kebetulan sekali kita bertemu disini. Apa aku boleh duduk disini?" Soojung berusaha untuk lebih akrab dengan calon suami kakaknya itu.
"Ah tentu, kebetulan aku juga baru temu klien disini. Kalau anda?" ketegangan yang Jiyong ciptakan seperti sebuah wawancara dari majalah gosip bagi Soojung.
"Aku baru saja selesai pemotretan di restoran ini. Eum.. Jiyong-ssi, apa aku boleh bicara banmal?"
"M-maksudku apa aku boleh bicara santai dan memanggil mu oppa? Sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga kami, tidak baik jika hubungan kita tetap canggung seperti ini. Itupun.. Kalau Jiyong-ssi tidak keberatan." sambung Soojung cepat agar Jiyong tak menyalahkan maksud dari pertanyaan nya, tentu dia tidak ingin disangka kurang ajar oleh calon kakak ipar nya itu.
"Kkkk.. Tentu saja aku tidak keberatan Soojung..-ah(?) maaf sudah membuat mu merasa tidak nyaman, karena ya.. Aku memang lah alpha yang se kaku ini." canda Jiyong yang mulai mencoba untuk lebih dekat dengan adik dari kekasih nya itu.
"Gwenchana oppa, ini juga yang pertama bagiku untuk mendekat kan diri kepada seseorang lebih dulu. Maaf jika aku bertindak tidak sopan."
"It's oke. Memang harus ada yang begitu agar bisa berhubungan akrab bukan?" ucap Jiyong kembali dengan candaan nya.
Drrttt... Drttt..
"Eoh? Sepertinya eonni merasakan keberadaan mu di sekitar ku oppa." goda Soojung menunjukkan layar ponsel nya yang tertera jelas nama si pemanggil.
"Yeoboseyo.. Eonni-"
"..."
"Sibuk? Tentu tidak. Aku baru saja menyelesaikan pemotretan hari ini. Ada apa eonni?" Jiyong diam-diam menguping pembicaraan kakak beradik itu. Ya walaupun sebenarnya ia tidak bisa mendengar kan apa yang dikatakan Dara di seberang sana.
"..."
"Ah tentu, aku akan kesana. Tapi, kenapa eonni bisa berada di Busan? Tidak baik bagi calon pengantin untuk berpergian jauh." Jiyong yang mendengar pun ikut kaget. Busan? Apa yang Dara lakukan disana? Dan hal penting apa yang membuat Dara mau jauh-jauh mendatangi tempat itu.
"..."
"Aigoo.. Ahjumma, ne.. ne.. Aku akan segera kesana."
"Busan? Kenapa Dara bisa ada disana?" tanya Jiyong saat Soojung baru saja menutup panggilannya.
"Jika oppa tidak tau, lantas bagaimana aku bisa tau? Eonni tidak mau menjelaskan dan malah menyuruhku untuk cepat-cepat menyusul nya kesana. Kalau begitu aku pamit dulu oppa." jelas Soojung. Dan bergegas untuk pergi.
"Biar ku antar." kejar Jiyong cepat.
"Oh? Tidak perlu repot oppa, aku bisa pergi diantar manajer ku." tolak Soojung. Ia sangat tau betapa sibuknya mantan presdir kakaknya itu.
"Sama sekali tidak merepotkan, ayo. Kita pergi dengan mobil ku saja."
*G*
Setelah menghubungi Soojung, Dara terlihat linglung saat omega duapuluh delapan tahun itu hanya duduk diam disebuah restoran siap saji, Busan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE✔
Fiksi Penggemar[DARAGON] [COMPLETE]√ #60 in werewolf [161019] #3 in gd [141119] #1 in daragon [230321] #1 in sandarapark [140120] #1 in nyongdal [140120]