29

400 58 23
                                    

"Sejak awal, mencintai mu itu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidupku! Dan kau juga tidak perlu berjanji-janji manis karena memang tidak akan pernah ada Big Lord lain selain ayahku!"

"Aku Sandara Park putri dari Park Hyunsuk dan Choi Eunju seumur hidup tidak akan sudi memberikan mu dan pack mu keturunan! Red Dragon tidak akan pernah memiliki penerus! Itu adalah sumpah ku!"

"Dara!"

*G*

Plakkk

"Eomma..?"

"Eomma? Eoh! Kau masih sudi menganggap ku sebagai ibu mertua mu? Bukan kah kau sangat membenci kami, Red Dragon!" Dara menggeleng kuat. Sungguh wanita paruh baya yang baru saja menamparnya itu telah berhasil menempati posisi tersendiri di dalam hatinya.

"Jika kau masih menghargai ku sebagai ibu mertua mu, maka cabut! Cabut semua sumpah mengerikan yang baru saja terlontar dari mulut mu itu!" Dara kembali menggeleng. Sumpah yang dia ucapkan itu bukan hanya menyakiti Jiyong, ibu dan Red Dragon. Nyatanya sumpah itu juga menyakiti dirinya sendiri. Wanita mana di dunia ini yang tak ingin memiliki keturunan dan menjadi seorang ibu? Sungguh dampak sumpah nya itu akan lebih menyakiti dirinya sendiri.

"Kau tidak mau?" Dara hanya menunduk diam mendengar pertanyaan Mrs. Kwon itu. Sedaritadi air matanya tidak ada henti untuk mengalir.

"Baik, jika itu mau mu! Maka jangan pernah lagi kau memanggil ku eomma! sebelum kau cabut sumpah mu itu!"

"Eomma!"

"Kau diam Ji! Jangan mencoba untuk membela nya!" pungkas Mrs. Kwon menghentikan ucapan putra sulungnya itu.

"Yoon-Jeong tenanglah, ingat disini adalah ruang pertemuan." bisik Mr. Kwon pada istrinya itu. Cukup sudah rasa malu yang ia dapatkan di hadapan pack nya itu. Ia tidak ingin orang lain lebih dalam mengetahui masalah keluarga nya lagi.

"Kalian ikut aku!" Mrs. Kwon berusaha untuk mengerti suaminya itu. Ia bertekad akan menyelesaikan semua masalah dan membiarkan suaminya itu untuk mengurus anggota pack mereka.

*G*

Ibu dari dua orang anak itu membawa pasangan abadi yang tak lain adalah putra sulung dan menantunya itu ke dalam ruangan utama Lord di sayap kanan atas castle.

"Kalian selesai kan masalah kalian di sini. Dan Dara, ku harap kau memutuskan segalanya dengan kepala dingin. Jangan hanya mengikuti emosi dan dendam di hatimu. Aku tau apa yang telah dilakukan ayah mertua ku itu memang keji, tapi itu kesalahan yang seharusnya ia tanggung sendiri! Jauh sebelum itu Jiyong sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kekejian kakek nya itu." Mrs. Kwon menjeda kalimat panjang nya. Mendekat untuk merengkuh sejenak menantu nya itu.

"Kumohon pikirkan lah dengan baik-baik Dara-ah. Aku bukan hanya mengkuatirkan putra ku ataupun pack ku. Tapi aku jauh lebih mengkuatirkan diri mu, nak." sambung Mrs. Kwon lirih sebelum beranjak meninggalkan kedua makhluk yang terikat hubungan abadi itu dalam diam.

-

Dua puluh menit mereka habis kan hanya untuk berdiam diri. Dara yang sibuk akan hati dan pikiran yang berkecamuk, duduk diam di salah satu single sofa ruangan itu.

Jiyong? Dia hanya bisa berdiri mematung. Terlalu terkejut dan terlalu takut untuk memulai percakapan.

"Ji," panggil Dara akhirnya bersuara.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang