notice me noona pt.2

381 39 20
                                    

"Yah, kenapa kau diam saja?" tanya Miyeon ketika tawarannya barusan tidak direspon oleh Renjun.

"A-apa? Kau bilang apa tadi?" Renjun kembali bertanya dengan kikuk.

"Aku bilang, besok kita makan malam lagi dan kau yang membayar supaya kau tidak perlu marah lagi padaku," tutur Miyeon, menjelaskan kembali dengan sabar.

Tunggu, berarti besok malam, Renjun bisa menghabiskan waktu lagi dengan perempuan idamannya.

"Baiklah, besok akan kujemput lagi kalau begitu," sahut Renjun tersenyum senang.

"Lihat? Begini saja langsung senang," komentar Miyeon tersenyum dan mengacak rambut pemuda di depannya ini.

"Yah Miyeon-ah, aku bukan anak kecil!"

"Hey, panggil aku kakak!" omel Miyeon.

"Hahaha, sudah sana kak, pulang," usir Renjun.

"Ish, teganya mengusir diriku. Yasudah kalau begitu, sampai jumpa. Menyetirlah dengan benar, jangan ngebut!" nasehat Miyeon penuh perhatian sebelum keluar dari mobil Renjun, meninggalkan pemuda itu sendiri.

Setelah Miyeon sudah tidak terlihat lagi, Renjun langsung menyandarkan dirinya di kursi mobil. Sedari tadi, ia tegang sendiri karena degupan jantungnya itu.

Semua ulah Cho Miyeon.

"Gila kau Renjun! Bisa-bisanya kau membayangkan Kak Miyeon dengan cara menjijikan seperti itu!" Renjun mengomeli dirinya dalam hati.

Ya, ciumannya dengan Miyeon hanya angan-angannya saja. Renjun benar-benar tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Jika saja tadi Miyeon tidak membuyarkan lamunannya, entah sudah dimana ia berfantasi.

"Pikiranku mulai tertular Haechan, sial!" rutuknya lagi, kali ini menjadikan salah seorang sahabatnya sebagai pembelaan.

Renjun lalu menyentuh bagian dadanya, merasakan detakan jantungnya yang masih terpacu tidak tenang.

"Miyeon-ah, kau membuatku gila," gumam Renjun frustasi.

"Miyeon-ah, kau membuatku gila," gumam Renjun frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Line

Miyeon
Renjun-ah
Acara nanti malam kita tunda dulu ya
Tak apa kan?
Jun mendadak mengajak bertemu

Me
Yahhh
Tapi kan kau membuat janii dengaku dulu
Kenapa ia tiba-tiba muncul dan mengacaukannya

Miyeon
Hehehe, maaf yaaaa
OH!
Atau kau ikut saja dengan kami
Bagaimana??
Kalau kau mau, aku akan memberitahu Jun

Me
Tidak perlu
Yasudah, kapan-kapan saja kalau begitu

"Ada apa dengan raut wajahmu? Menyeramkan sekali?" tanya Jeno melihat Renjun, teman sebangkunya itu memasang ekspresi wajah yang kurang menyenangkan.

RENJUN'S JOURNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang