Image Change
BAB 1 : Rey Razak Menikmati Kehidupan Barunya
Bagian 4
MyoueMoo
--------------------------------------------------
Saat hendak ke kelas aku berpapasan dengan Aida.
Dari kejauhan Aida sudah tersenyum kepadaku, membalasnya aku juga tersenyum. Sudah pasti senyumanku akan membuatnya kepincut.
"Senyam-senyum doang, sapa lah!" seru Andika sambil mendorongku.
Aku yang terhuyung berhenti tepat di depan Aida dan temannya. Teman Aida tersenyum jahil sambil menyikut-nyikut Aida.
"Ma-mau ke mana?" tanyaku dengan terbata-bata.
Sebelumnya aku memang bisa menanyakan nomor Aida dengan lancar, tapi itu karena aku sudah menyiapkan tekadku. Saat ini tekadku belum siap!
"Toilet." balas Aida dengan wajah yang bersemu merah.
Bodoh, dasar aku bodoh! kenapa menanyakan dia mau ke mana? Seharusnya aku basa-basi saja seperti "cuaca hari ini cerah ya?", meskipun aku ragu akan ada orang yang benar-benar menyakan hal semacam itu. Setidaknya itu masih jauh lebih baik daripada pertanyaanku barusan.
"Gue duluan ya, berjuanglah jagoan."
Celetuk Andika begitu melewatiku, mereka meninggalkanku dengan suasana canggung ini.
Kampret kalian!
Percakapan, aku harus menyambung percakapan. Sial! Aku tidak bisa memikirkan apa pun, terlebih percakapan macam apa yang biasanya dilakukan antara lelaki dan perempuan? Aku enggan mengatakan ini, tapi aku tidak memiliki pengalaman tentang hal semacam ini.
Seperti mengerti kebingunganku Aida membuka mulutnya.
"Anu... Aku tunggu kabar darimu, sampai nanti."
Aida mengucapkan itu dengan malu-malu dan bergegas pergi.
Sikap imut semacam itu sudah pasti mengenai hati seorang perjaka dan jomlo seumur hidup sepertiku, dan mungkin ini pertama kalinya ada seorang gadis yang tersipu di depanku.
"Ya, sampai nanti," kataku meski Aida sudah tidak terlihat. Entah kepada siapa aku mengatakan itu.
Sebenarnya ini sedikit tidak sopan terhadap Aida, tapi jujur saja aku tidak memiliki perasaan apa pun kepadanya. Aku mendekati dia karena aku pikir Aida lebih mudah untuk didapatkan. Aku tahu itu terdengar seperti seorang bajingan, habisnya mau bagaimana lagi? Aku tidak tahu rasanya suka terhadap lawan jenis. Boro-boro suka, berbicara saja tidak pernah.
Aku hanya ingin merasakan masa sekolah yang normal, sama seperti yang lainnya. Menghabiskan waktu bersama teman, memiliki seorang pacar dan merasakan asam manis percintaan, dan lulus dengan kenangan indah. Hanya itu, apa itu terlalu muluk-muluk untuk diminta?
Selagi pikiranku berkecamuk dalam rasa bersalah, aku kembali ke kelas.
***
Bel jam pelajaran terakhir berbunyi. Orang-orang berhamburan keluar kelas dengan cepat seperti maling yang dikejar warga, bunyi motor yang ada di parkiran terdengar sampai ke kelasku yang lumayan jauh dari parkiran. Inilah jadinya kalau banyak murid yang ke sekolah membawa motor, gerbang pasti akan padat dan sesak karena polusi kendaraan yang mereka pakai. Makanya aku memilih untuk duduk beberapa menit sebelum keluar dari kelas.
Terlebih aku memakai sepeda, kalau aku keluar bersamaan dengan mereka bisa-bisa aku tergilas. Aku juga tidak ingin minggir sampai melipir tembok hanya untuk membuat mereka lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Image Change [COMPLETED]
RomanceRey Razak memiliki tubuh yang gempal, saat SMP dia dijauhi dan dijadikan bahan ejekan oleh orang-orang sekitarnya. Karena itu, Rey memutuskan untuk merubah bentuk tubuhnya. Setelah UN, dia menggunakan waktu itu untuk diet ketat dan berolahraga agar...