10.1

20 4 1
                                    

Image Change

BAB 10 : Kado Ulang Tahun

Bagian 1

MyoueMoo

--------------------------------------------------

Kamis, 20 Desember 2012, merupakan hari terakhir Class Meeting. Lomba juga sudah selesai sedari tadi, dan pukul 11 nanti, pembagian rapor akan dilakukan secara bersamaan oleh semua Wali Kelas.

Biasanya, jam segini aku masih berkeliling memfoto untuk laporan, dan aneh rasanya sekarang aku malah duduk di kelas tanpa mengerjakan apa-apa. Bukannya aku menjadi orang yang workaholic atau apa, agak ngebosenin aja rasanya tidak ada yang bisa kulakukan. Dan akhirnya, aku malah membuka novel yang sudah beberapa hari ada di dalam tasku namun tidak sempat aku baca karena kegiatan Class Meeting benar-benar menyita seluruh waktuku.

"Rey!" panggil Andika.

Aku melihat Andika, dia melambaikan tangannya seperti bilang "Sini, sini, sini".

Aku menarik napas dalam-dalam, dan membuangnya dengan malas. Lalu mengembalikan mataku ke novel.

Tidak lama kemudian, ada seseorang yang datang. Tanpa meminta izin, Asiana duduk di kursi sebelahku. "Baca apaan, Rey?" tanyanya.

"Novel."

"Uum, begitu ya." Asiana merebahkan kepalanya di atas meja, dan aku bisa merasakan kalau dia sedang melihat ke arahku.

"Na... Bisa enggak kamu nggak melihatku?"

"Kau malu aku liatin?"

"Risih, bukannya ma..." Mulutku terhenti begitu aku melihat Asiana yang tersenyum. Berbeda dengan senyum yang jahil atau maskulin, yang ini terlihat lebih kalem dan feminim. Dan tentu saja itu membuatku agak terkejut.

"Kenapa? Kau terpesona samaku, ya? Hihihi," ledeknya dengan tawa jahil.

"Cih... Ya, ya, aku terpesona. Puas?"

"Untuk sekarang, iya, tapi aku ingin kau lebih terpesona lagi denganku, Rey," bisiknya di telingaku.

Seketika bulu kudukku berdiri, dan cepat-cepat menjauh dari Asiana. "Oi, jangan ngelakuin itu ke orang yang enggak kamu suka. Nanti aku salah paham gimana?"

"Salah paham? Suka sama aku, gitu?"

"Iyalah, lagian cowok itu simpel. Kalau dibaikin sedikit aja, pasti bakal mikir "itu cewek suka sama gue, ya?" atau hal tolol lainnya. Jadi, jangan kasih harapan palsu, paham?"

"Apa... Apa kau juga begitu, Rey?"

"Ha? Mmhm, mungkin?"

Kalau aku yang dulu, pasti aku akan langsung suka dengan cewek yang sudah memperlakukanku dengan baik. Secara, aku tidak pernah diperlakukan dengan baik sebelumnya. Tapi, sekarang aku sadar, cewek yang memperlakukanku dengan baik, pasti dia melakukan hal yang sama pada orang lain. Dia tidak benar-benar secara spesifik baik kepadaku.

"Duduk, duduk, mau pulang cepet nggak?" ujar Bu Melati begitu memasuki kelas.

Asiana dan yang lain kembali ke tempat duduknya secepat kilat. Kalau sudah urusan pulang, mereka merespon dengan cepat.

"Kali ini Ibu tidak akan memberitahu peringkat, kalau kalian mau tahu siapa yang mendapatkan peringkat satu sampai sepuluh, silakan cari sendiri orangnya," lanjut Bu Melati dan kemudian memanggil nama murid satu per satu.

Saat namaku dipanggil, aku maju ke depan untuk mengambil raporku. Dan saat aku akan mengambilnya, Bu Melati bilang "Nilaimu tidak turun meski kamu disibukkan dengan tugas OSIS, Rey. Pertahankan itu, oke?".

Image Change [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang