Part 3

2.5K 164 5
                                    

~❤️❤️❤️~

Pagi yang cerah, membuat mood Leilah menjadi sangat baik untuk bersekolah di Royal hari itu.

Setelah menghabiskan waktu seharian bersama Dominic dan makan malam bersana keluarganya kemarin, Leilah semakin bersemangat untuk sekolah.

Dominic tidak mengungkit soal Leilah yang sebaiknya bersekolah di Prinston lagi, ia bahkan tak membicarakan soal sekolah sama sekali. Mereka juga tak banyak bicara berdua saat makan malam, karena bibi Sarah mendominasi percakapan mereka. menceritakan apa saja yang Leilah lewati selama lima tahun terakhir.

Leilah merasa tak mungkin bersekolah di tempat lain, sementara alasan ia kembali ada di Royal.

Leilah menggendong tas ranselnya dan menatap penampilannya dicermin.

Leilah mengenakan dress lagi, dengan warna dasar hijau daun, dengan motif bunga-bunga kecil yang timbul, seakan bunga-bunga itu memang bunga asli yang melekat pada baju itu. Sekali lagi Leilah merasa manis dengan pakaiannya. Leilah mengikat rambutnya dengan rapi menjadi kuncir.

Dia tersenyum pada bayangannya dicermin. Rasanya seperti melihat dirinya lima tahun yang lalu.

Aku senang bisa kembali.

"Leilah, jika kau tidak bergegas kau bisa terlambat." Panggil bibi Vic dari lantai bawah.

"Iya, bibi Vic, aku segera ke bawah." Sebelum bergegas turun Leilah kembali melihat pantulannya dicermin. Pipinya sedikit merona karena senyumannya.

Leilah memasuki dapur yang di penuhi dengan bau sarapan pagi yang dibuat bibi Vic. Hanya ada bibi Vic di sana tanpa ada tanda-tanda dari paman Max.

"Pancake." Pekik Leilah saat duduk di meja makan dengan sepiring pancake dihadapannya. Sirup mapelnya terlihat sangat menggiurkan. Bibi Vic sangat pandai memasak.

Leilah mendesah puas ketika sesendok pancake memasuki mulutnya dan terasa oleh seluruh indra pengecapnya.

"Enak sekali, bibi Vic." Leilah mengambil sesendok lagi.

Bibi vic tersenyum dengan pujian Leilah sambil meletakkan segelas jus jeruk yang terlihat sangat segar di samping piringnya.

Leilah segera menyambarnya dan meminum seteguk.

Ah.. Ini baru yang namanya sarapan.

Tepat saat Leilah menghabiskan sarapannya paman Max memasuki dapur dan duduk dikursinya.

"Ini adalah hari pertamamu di sekolah, biar paman mengantarmu dan mengurus administrasi kepindahanmu. Paman masih punya waktu sebelum ke toko." Kata Paman Max lalu mulai menyantap sarapannya.

Paman Max dan bibi Vic memiliki toko barang antik yang letaknya beberapa blok dari sini. Biasanya mereka menjaga toko berdua jika bibi Vic tidak sibuk mengurus taman bunganya.

"Tak perlu, paman Max. Aku bisa sendiri." Kata Leilah sambil bangkit berdiri dan mengambil ranselnya yang tadi ia lepaskan dan letakan di kaki meja saat ia sarapan.

"Kau yakin?" Tanya paman Max.

"Iya." Kata Leilah sambil mengahampiri Paman Max dan mencium pipinya. "Sampai ketemu nanti. Aku akan singgah ke toko dari sekolah." Leilah beralih dan mendekati bibi Vic lalu mencium pipinya.

Complicated {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang