~❤️❤️❤️~
Leilah memejamkan matanya sebelum kembali membukanya perlahan. Leilah melihat Nana yang menatap horor padanya dan seseorang di belakang Leilah.
Leilah berdiri dan berbalik, sama sekali tidak terkejut melihat Viviane dan kedua minion setia di belakangnya. Mereka mengenakan seragam cheers Royal yang berwarna campuran putih dan keemasan.
Suasana menjadi hening, semua mata tertuju kepada Viviane dan Leilah bergantian.
Leilah mengangkat tangannya untuk menghalau saos yang ia rasakan mengalir di pelipisnya sebelum mengenai daerah di sekitar matanya. Leilah menurunkan tangannya dan melihat telapak tangannya yang kini berwarna merah karena saos.
Viviane menyeringai.
"Opss! Maaf aku tidak sengaja, kupikir ini tempat sampah." Candaan Viviane disambut tawa identik dari kedua minion Viviane."Aku sadar sejak pertama warna merah saos memang cocok denganmu." Kata Viviane sambil tersenyum bangga melihat hasil karyanya di tubuh Leilah.
Senyum Viviane perlahan hilang, dia sedikit merasa aneh dengan Leilah yang mengangkat muka dengan ekspresi datar yang perlahan berubah menjadi seringai.
Leilah maju perlahan mendekati Viviane yang terpaku melihat Leilah mendekat. "Aku hanya ingin kamu ingat satu hal. Kamu yang memulai ini."
Dengan sekali hentakan Leilah membenturkan kepalanya ke kepala Viviane. Hal itu membuat saos dari kepala Leilah mengenai wajah Viviane dan Viviane langsung pingsan karena kuatnya Leilah membenturkan kepala mereka.
"Queen!!" Seru histeris Kelly dan Keyla. Kelly segera menghampiri Viviane dengan panik sementara Keyla menghampiri Leilah. "Kau!!..." Bentakkan Keyla tertahan, melihat ekspresi Leilah dengan seringai aneh. Keyla melangkah mundur, tatapan Leilah seakan menantang Keyla untuk berani memprovokasi Leilah seperti Viviane dan dia akan berakhir seperti Viviane.
"Aku sedang tidak mood untuk menolongnya ke klinik, bawa saja dia sendiri." Usir Leilah pada kedua minion Viviane yang tanpa harus disuruh lagi berusaha mengangkat dan sedikit menyeret Viviane keluar dari cafetaria.
Greg mendekati Leilah sambil berusaha menahan tawa. "Kau baik-baik saja?"
Leilah mengakat sebelah alisnya. "Apa aku terlihat baik-baik saja?"
"Pfft.... maaf, maaf, aku hanya tidak menyangka kau akan membalasnya seperti itu, aku pikir kalian akan mulai saling menarik rambut seperti gadis lain saat berkelahi, kau selalu berhasil membuatku terkejut." Greg tersenyum geli melihat ekspresi Leilah.
"Butuh bantuan? Kau bisa menggunakan kamar mandi dan ruang ganti tim football, aku juga bisa mencarikan baju yang bisa kau kenakan." Kata Greg sambil melihat rambut, sebagian wajah dan baju Leilah yang belepotan dengan saos.
Leilah melihat bajunya yang bernoda lalu menggeleng, "Tidak perlu, aku mau pulang saja."
Leilah menatap Nana yang menghampirinya sambil memberikan sebuah sapu tangan.
"Maaf, Nana aku akan pulang duluan." Leilah mengambil sapu tangan itu dan membersihkan wajahnya sebisa mungkin.Nana menggeleng pelan.
"Tidak apa-apa. Kamu hati-hati ya."Leilah menepuk bahu Greg dengan tangannya yang bersih bebas saos.
"Greg, aku minta tolong, antarkan Nana pulang.""Tidak per.." Suara Nana yang keberatan tenggelam dengan suara Greg yang berkata "Baiklah." Dengan senyum sumringah di wajahnya.
"Jaga Nana." Leilah menatap Greg dengan tatapan memperingati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
Teen FictionAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...