Part 7

2.3K 178 10
                                    

~❤️❤️❤️~

"Dominic" suara Leilah tercekat. Ia sedikit mendorong dada Dominic agar tubuh Dominic yang menahannya menjauh darinya.

Dominic kembali terkejut dengan kekuatan Leilah. Ia mampu mendorong Dominic hanya dengan satu tangan.

Dominic menatap wajah Leilah yang merah padam, napasnya juga sedikit tidak beraturan.

Melihat reaksi Leilah, Dominic menolak untuk mundur dan kembali merapatkan tubuhnya pada Leilah. Ia suka wangi Leilah. Masih sama seperti dulu. Manis dan menenangkan seperti awal musim semi.

Leilah merasa bingung, ia tidak tahu harus bersikap seperti apa dengan Dominic yang agresif seperti sekarang. Perlahan Dominic mengangkat tangannya dan mengelus pipi Leilah lalu ia beralih pada bibir Leilah.

Hal itu membuat Leilah merasa ada ratusan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya. Ia sadar perasaan apa ini, dan ia takut jika perasaan itu hanya dimiliki olehnya. Ia benci harus bersikap seperti seorang pengecut yang tidak bisa berbuat apa pun.

"Dominic!" Seru Leilah.

"Apa yang kau lakukan?" Leilah mendorong tubuh Dominic agar benar-benar menjauh darinya.

Dominic berkedip beberapa kali seakan sadar dari khayalannya. Wajahnya sedikit linglung.

"Jika kau tidak suka ada yang berdekatan denganku, lalu kenapa kau pura-pura tidak mengenalku?" Tanya Leilah setelah berhasil menormalkan nafasnya.

Dominic menghembuskan napas frustasi dan kembali menyisirkan tangan ke rambutnya.

"Leilah, itu demi kebaikanmu." Kata Dominic perlahan.

"Apa maksudmu demi kebaikanku?" Tanya Leilah tidak suka dengan jawaban Dominic.

"Aku adalah King, Leilah." Kata Dominic seakan berbicara dengan anak kecil yang sulit memahami perkataan orang dewasa.

"Jadi?" Tanya Leilah kesal.

"Aku seharusnya bersama Queen." Nada bicara Dominic seakan ia menyesal mengatakan hal itu.

Leilah terdiam. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia serasa ingin menangis. Leilah tak pernah menangis. Tidak sekali pun sejak ia kecil.

"Kalian pacaran?" Suara Leilah bergetar.

"Tentu saja tidak." Jawab Dominic cepat. Ia merasa sangat bersalah melihat Leilah yang terlihat seperti ingin menangis.

Leilah mengatur napasanya. Dan kembali bicara dengan suara yang stabil.
"Jadi maksudmu apa? Kau tidak pacaran dengannya tapi kau harus bersamanya? Begitukah?"

"Ini rumit Leilah, kau tidak akan mengerti." Dominic terlihat putus asa.

"Semuanya tidak akan menjadi rumit jika kau tidak membuatnya rumit!" Bisik Leilah perlahan. Namun Dominic mendengarnya dan hanya dapat tertunduk tanpa berkata apa-apa.

Leilah berusaha untuk tidak terbawa emosi dan meluapkannya pada Dominic.

Kurasa inilah jawaban dari pertanyaanku, apa aku masih bisa berharap padanya atau tidak tentang perasaanku?

Leilah menggelengkan kepalanya dan memutuskan ada hal yang lebih penting dari perasaannya dan Dominic.

"Pembicaraan kita sudah berputar-putar tidak jelas. Aku tidak perduli ada apa antara kau dan Viviane." Kata Leilah tenang.

Dominic menatap Leilah dan entah mengapa Leilah menangkap rasa kecewa di mata Dominic. Namun Leilah sudah memutuskan. Sudah waktunya menjadi dirinya. Dirinya yang sebenarnya.

Complicated {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang