~❤️❤️❤️~
Setelah pertandingan final, Dominic mendapatkan telfon dari NCU bahwa dia diterima dan mendapatkan beasiswa full. Dominic juga mendapatkan tawaran untuk memasuki NBA. Intinya pertandingan kemarin merupakan awal yang sangat baik untuk karier Dominic sebagai atlet kedepannya.
Sementara tim cheers murka dan melaporkan Leilah dan kawan-kawannya karena telah mengambil tempat tim Cheers. Namun sayangnya kepala sekolah merasa tidak ada yang perlu dipermasalahkan, tugas tim cheers adalah memandu sorak dan memberi semangat kepada tim Royal, dan itulah yang dilakukan Leilah dan kawan-kawannya.
Leilah masih ingat bagaimana Viviane menatap Leilah dengan tatapan tajam dan wajah memerah menahan amarah. Jacklyn dan Becca sangat puas melihat wajah kalah Viviane, mereka terus mebahas itu berulang kali sampai Nana menghentikan mereka.
Sesudah kejadian itu semua berjalan kembali dengan normal. Hingga beberapa minggu sebelum Prom Night. Leilah yang menghilang membuat teman-temannya risau, hampir seminggu lebih Leilah tidak masuk sekolah.
"Leilah!" Seru Nana saat melihat wajah Leilah dilayar ponselnya. Jacklyn dan Dior yang duduk di kiri dan kanan Nana merapat agar wajah mereka memasuk kamera sementara Becca dan Camil serta Dominic berdiri di belakang Nana.
"Hai, semuanya." Sapa Leilah santai.
"Kau tega sekali, Leilah. Kau pergi tanpa pamit." Kata Jacklyn.
Leilah tersenyum simpul.
"Maaf aku sedikit terburu-buru kemarin.""Memangnya ada apa?" Tanya Becca.
"Masalah keluarga." Jawab Leilah santai.
"Apa semua baik-baik saja?" Tanya Nana khawatir.
"Ya. Semua sudah baik-baik saja." Kata Leilah sambil mengangkat bahu santai.
"Kapan kau akan kembali? Kau akan datang untuk prom kan?" Tanya Jacklyn.
Leilah menatap wajah Dominic yang menatap Leilah melalui layar ponsel dengan penuh harap. "Aku belum tahu." Kata Leilah perlahan.
Dominic nampak tertegun lalu menunduk sebelum melangkah pergi meninggalkan mereka. Mereka semua hanya dapat menatap punggung Dominic yang melangkah pergi.
"Maaf, aku harus pergi sekarang. Selamat menikmati makan siang kalian." Tanpa menunggu sahutan Leilah mematikan panggilan mereka.
Leilah meletakkan ponselnya di atas meja sambil menghala napas.
"Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan kan?" Tanya Leilah pada Ivan yang dari tadi duduk diam di depannya.
"Jika nona merasa ini benar, maka inilah yang terbaik." Jawab Ivan.
Leilah sedikit memiringkan kepalanya sambil menatap ponselnya.
"Ini semua untuk impiannya."Ivan tersenyum kecil sambil menatap Leilah. "Bolehkah saya bertanya, nona?"
Leilah kembali menatap Ivan. "Ya."
"Apakah impian Mr.Wayne?"
Leilah tertawa hambar.
"NCU. NBA. Bukankah sudah jelas?""Apakah anda yakin?" Tanya Ivan.
Leilah menatap Ivan dengan datar.
"Apa maksudmu?"Ivan tersenyum kecil.
"Maafkan saya, tapi bagaimana jika impian Mr.Wayne adalah bersama dengan anda?"Leilah hanya menatap Ivan cukup lama sebelum dia akhirnya memalingkan wajahnya.
"Aku tidak tahu." Kata Leilah pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
Teen FictionAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...