~❤️❤️❤️~
"Nana!" Seru Dominic sambil menghampirinya, saat melihat Nana di lorong.
"Apa kau melihat Leilah?"
Nana menggeleng. "Aku tidak melihatnya sejak jam Miss.Lowel. Tapi barusan dia mengirim pesan padaku." Kata Nana sambil sedikit menunduk. Nana nampak malu karena Dominic mengajaknya bicara di depan banyak orang.
"Apa yang dia katakan?" Tanya Dominic.
"Di.. Di... Dia akan kembali... pada jam terakhir." Suara Nana semakin memelan. Syukurnya Dominic bisa mendengarnya dengan baik
"Memangnya dia kemana?"
Nana menggeleng.
"Dia tidak memberitahuku."
Dominic mendesah.
"Baiklah. Terima kasih, Nana." Dominic tersenyum pada Nana lalu beranjak pergi.
Nana menatap punggung Dominic yang menjauh dan tersenyum kecil. Nana nampak berpikir lalu menggelengkan kepalanya dan mengenyahkan senyum itu dari wajahnya.
Sampai sekolah berakhir, Dominic tidak dapat bertemu dengan Leilah. Bahkan Dominic tidak melihatnya lagi selama beberapa hari, hingga akhirnya ibu Dominic sendiri yang meminta Leilah datang karena sepupunya akan datang pada akhir pekan, barulah Dominic bisa bertemu dengan Leilah lagi.
~❤️❤️❤️~
Sejak insiden dengan Miss.Lowel. Leilah menjadi sedikit sibuk. Ia tidak masuk sekolah selama beberapa hari, tapi bukan berarti dia tidak tahu bahwa Dominic terus mencarinya.
Fakta bahwa Dominic mencarinya membuat hatinya menghangat. Namun sulit bagi Leilah untuk menghilangkan keras kepalanya terhadap sikap Dominic yang tidak konsisten. Dia mencari Leilah tapi tetap secara sembunyi-sembunyi. Hal itu membuat hati Leilah keras dan mengabaikan Dominic.
Namun pada akhir pekan itu nampaknya merupakan hari keberuntungan Dominic. Sepupu Dominic dari Indonesia yang sedang berkuliah di Amerika datang untuk berkunjung dan Bibi Sarah membujuk Leilah untuk datang ke rumah mereka.
Bibi Sarah ingin memamerkan Leilah, yang telah ia anggap putrinya sendiri.
Karena tidak ingin mengecewakannya, Leilah pergi dengan patuh.
Pagi itu Leilah datang ke rumah Dominic dan langsung membantu Bibi Sarah menyiapkan jamuan untuk menyambut Brian, sepupu Dominic.
Dominic memanfaatkan keadaan itu dengan baik karena dia selalu mencari alasan agar bisa menempel di sisi Leilah dengan alasan membantunya. Selalu mencuri tatap ke Leilah dengan lembut. Sikap Dominic yang seperti itu, seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan dan berusaha bersikap baik dengan imut agar tidak dimarahi.
Leilah selalu memasang tampang datar namun di dalam, hatinya bergemuruh. Sehingga terkadang senyum kecil lolos di bibirnya walau hanya sesaat dan tak ada yang menyadarinya.
Waktu menunjukan hampir jam 11 ketika seseorang membunyikan bel.
Bibi Sarah yang sedang menata cupcake di piring langsung memekik kegirangan.
"Itu pasti dia!" Ia segera berlari ke depan meninggalkan Leilah dan Dominic sendiri di dapur yang sedang membantu menata kue lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
Teen FictionAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...