~❤️❤️❤️~
Leilah sedang berada di kamarnya berbicara dengan seseorang melalui video call di labtopnya, ketika ia mendengar suara di jendelanya. Seperti suara kerikil yang di lemparkan ke jendela kamarnya.
Awalnya Leilah ingin mengabaikannya namun ia kesal juga karena suara itu tidak kunjung berhenti.
Sambil menggerutu Leilah akhirnya mengakhiri panggilan dan menghampiri jendela kamarnya dan membuka jendela itu dengan kuat.
"Ada apa?" Bentak Leilah dengan suara berbisik. Ia takut membangunkan paman dan bibinya.
"Yang benar saja Dominic, ini sudah jam 11 malam."
Dominic nampak sedikit kaget saat Leilah membuka jendelanya tiba-tiba. Namun melihat Leilah dengan wajah kesal dia berbicara dengan tergesa-gesa, takut Leilah akan segera menutup jendela kamarnya.
"Leilah, aku ingin bicara denganmu."
Leilah menatap Dominic dengan alis berkerut.
"Kenapa harus menunggu sekarang? kenapa tidak tadi di sekolah? Kau punya banyak waktu, saat kita bertemu di luar klinik, saat jam istirahat, saat jam sebelum pelajar Mr.Winston, saat pulang sekolah. Tapi tidak, kau harus menunggu saat tidak ada siapa pun dan saat tengah malam untuk bicara denganku!" Kata Leilah kesal, ia merasa sangat lelah baik fisik maupun mental saat ini.
Dominic yang dimarah hanya bisa menunduk malu.
"Leilah, aku minta maaf.""Tidak. Aku sudah cukup dengan permintaan maafmu. Jika kau mau bicara denganku, bicaralah saat kita sedang di sekolah. Karena aku adalah orang yang konsisten, aku tak suka memiliki muka dua, yang berbeda saat di sekolah dan di rumah." Kata Leilah dengan dingin.
Dominic menatap Leilah dengan tatapan memohon. "Leilah, aku..." Namun Leilah menyelanya dengan cepat.
"Aku lelah, aku mau tidur. Selamat malam!" Leilah membanting jendelanya sedikit kuat. Leilah menarik napas dan menghembuskannya perlahan.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara paman Max yang mengetuk pintu "Leilah, ada apa? Apa semua baik-baik saja, paman mendengar kau berteriak."
Leilah menghela napas dengan kasar.
Membuka pintu kamarnya perlahan dan menempel senyuman di wajahnya."Tidak kenapa-napa paman Max, aku hanya memiliki banyak tugas yang harus aku kerjakan dan itu sedikit membuatku frustasi tanpa sadar aku berbicara sendiri dengan suara yang cukup kuat." Kata Leilah berbohong dengan wajah yang sangat meyakinkan.
"Maafkan aku sudah membangunkan kalian." Leilah tersenyum memimta maaf.
Paman Max mengelus kepala Leilah perlahan. "Jangan memaksakan diri Leilah. Lanjutkan saja besok. Istirahatlah malam ini."
Mendapatkan perhatian pamannya hati Leilah menjadi luluh, setelah memberikan senyuman tulus, Leilah mengangguk
"Baiklah, paman. Selamat malam." Kata Leilah sambil menutup pintunya perlahan.
~❤️❤️❤️~
Sesudah malam itu, selama beberapa hari Leilah hanya menyaksikan tingkah Dominic yang sangat membuatnya gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
Teen FictionAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...