Gelang Leilah👆🏻
~❤️❤️❤️~
"Apa kau yakin?" Tanya Nana untuk kesekian kalinya.
"Iya, pergilah. Dia sudah menunggumu dari tadi." Kata Leilah sambil menunjuk Greg yang berdiri di samping mobilnya.
"Aku tidak tega meninggalkanmu." Kata Nana untuk kesekian kalinya pula.
Leilah tersenyum sabar.
"Kau tidak tega meninggalkanku, tapi kau tega membuatnya menunggumu begitu lama. Sudah kubilang aku bisa melakukan hukumanku sendiri dan kau bisa pergi berkencan dengan Greg."Nana menggeleng tidak setuju.
"Itu namanya tidak setia kawan."Leilah tertawa kecil dengan sikap perhatian Nana yang manis.
"Sudah pergi saja. Memangnya kau mau mengajakku berkencan dengan kalian? Pergilah aku tidak apa-apa menunggu Dominic sendiri." Leilah kembali mencoba meyakinkan Nana."Pergilah. Terima kasih sudah membantuku lagi hari ini." Leilah memutar Nana dan mendorongnya perlahan agar pergi menghampiri Greg.
"Baiklah. Hubungi aku jika kau sudah di rumah." Kata Nana dengan wajah cemberut.
"Iya. Pergilah." Leilah melihat Nana menghampiri Greg yang membukakan pintu mobil untuk Nana.
Hampir 10 menit Leilah harus membujuk Nana untuk pergi meninggalkannya. Greg mengajak Nana berkencan sepulang sekolah hari itu, namun Nana menolak dengan alasan membantu Leilah mengerjakan hukumannya. Akan tetapi Greg bersikeras dan akan menunggu Nana selesai membantu Leilah. Bahkan setelah tugas Leilah selesaipun Nana belum juga mau meninggalkan Leilah yang masih menunggu Dominic yang sedang berbicara dengan pelatih mengenai strategi pertandingan nanti. Nana takut meninggalkan Leilah karena hari sudah petang dan suasana sekolah yang mulai sepi.
Leilah melambai kepada Nana yang pergi bersama Greg. Leilah tersenyum kecil melihat Nana yang terus melihat ke belakang dengan khawatir.
Leilah menatap suasana sekolah yang sangat sepi. Leilah melirik mobil Dominic dan juga mobilnya yang terparkir bersebelahan. Sebenarnya Dominic sudah menyuruh Leilah pulang duluan, namun Leilah menolaknya. Ia ingin mendampingi Dominic disaat sulit Dominic seperti saat ini. Ia merasa sudah kehilangan banyak waktu bersama Dominic selama ia pergi lima tahun terakhir.
Leilah tersadar dari lamunannya ketika seseorang menepuk bahunya. Namun sial bagi orang itu karena Leilah refleks menarik orang itu dan hampir saja memukul wajahnya. Kepalan tangan Leilah berhenti di depan wajah orang itu. Jika saja Leilah tidak langsung mengenalinya, mungkin dia sudah pingsan sekarang.
"Kau mengagetkanku." Troy memegang dadanya, ia bisa merasakan jantungnya yang berdetak dengan cepat.
"Kau yang mengagetkanku." Kata Leilah sambil melepaskan Troy lalu kembali pada posisi semulanya. Bersandar pada kap mobilnya.
"Kenapa kau belum pulang? Kau menunggu Dominic?" Troy berdiri di hadapan Leilah, bertanya setelah merasa deru jantungnya kembali normal.
Leilah mengangguk.
"Kenapa kamu belum pulang? Bukannya rekan tim basket yang lain sudah pulang dari tadi?" Tanya Leilah.
"Aku adalah wakil kapten. Tugasku sama dengan Dominic." Jawab Troy sambil duduk di samping Leilah.
Leilah mengangguk paham.
"Mobilmu keren." Kata Troy tiba-tiba.
"Ya, aku tahu. Kau sudah memperhatikan mobilku sejak pertama kali aku membawanya. Jadi, jika mobilku hilang, aku tahu siapa yang harus kucari." Leilah menatap Troy dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
Teen FictionAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...