Part 8

2.3K 164 18
                                    

~❤️❤️❤️~

Hampir seminggu Dominic merasa frustasi karena Leilah tiba-tiba menghilang. Tidak sekalipun ia melihat Leilah lagi sejak pembicaraan mereka di lorong.

Dominic juga sudah mendatangi rumah paman dan bibi Leilah, dan mereka hanya berkata bahwa Leilah akan kembali tanpa menjelaskan kemana dan apa yang Leilah lakukan.

Dominic juga menyesali tindakannya yang bersikap agresif pada Leilah. Tapi sulit bagi Dominic mengendalikan diri saat Leilah berada di dalam pelukannya.

Melihat bibirnya yang berwarna merah seperti darah membuat Dominic sedikit kehilangan kesadarannya, pikirannya dipenuhi dengan dorongan untuk mencicipi rasa bibir Leilah. Untung saja dia masih memiliki sisa kesadaran dan kekuatan Leilah saat mendoronganya, cukup untuk menyadarkannya.

Dominic juga menyesali sikap impulsifnya saat menolak permintaan Leilah, ia bahkan berteriak pada Leilah, dan berusaha mengintimidasi Leilah. Semua itu membuat ia terus menyesali tindakannya.

Rasa takut akan kehilangan Leilah lagi membuat Dominic kalut dan berusaha mati-matian untuk membuktikan pada Leilah bahwa ia masih Dominic yang Leilah kenal.

Dominic tak perduli dengan teman-temannya yang menatapnya heran saat ia membiarkan beberapa murid yang berpapasan dengannya dan menghalangi jalannya.

Troy, teman setim basket dan juga teman dekat Dominic pun merasa heran dengan sikap Dominic yang menjadi lebih tenang dan tidak mau mengganggu orang lain. Dominic bahkan menghentikannya saat ia ingin mengganggu Steve. Dominic juga menghentikan Viviane saat ia sedang mengerjai Nana.

Dominic sudah berusaha namun tentu saja ada saja yang terlewat dari pengawasannya. Masih saja ada murid yang menindas murid yang lain.

Hal itu membuat Dominic semakin gelisah dan takut. Bukannya takut Leilah akan melakukan apa yang ia peringati pada Dominic jika ia tak berhasil mengentikan bully di Royal, tapi ia takut Leilah akan pergi lagi dan kali ini tak akan pernah kembali.

Selama lima tahun terakhir Dominic bisa bertahan karena dulu Leilah berjanji akan kembali. Saat kini Leilah menghilang tanpa sepatah katapun Dominic merasa dirinya akan gila.

Namun Dominic tetap berusaha mengendalikan dirinya. Ia berusaha untuk tetap latihan basket seperti biasa walau hatinya tak ada di situ. Karena dalam beberapa minggu ke depan mereka akan bertanding dengan Prinston HighSchool. Pagi itu saja mereka tidak mengikuti pelajaran karena fokus untuk latihan.

"Kalian tidak akan percaya apa yang terjadi di lorong barusan." Kata Noah yang masuk ke dalam gym dengan antusias.

Dominic hanya meliriknya sekilas sebelum kembali fokus untuk melakukan peregangan.

"Kalian tahu si gadis baru? Si Deleilah!" Noah melihat satu persatu wajah tim basketnya termasuk Dominic.

Dominic yang mendengar nama Leilah disebut langsung menghampiri Noah.

"Ada apa dengan dia?" Tanya Dominic cepat.

"Dia baru saja menghajar Greg dan memperingati semua murid yang intinya untuk saling menghargai." Noah menekankan kata menghargai.

"Greg?! Greg kapten tim football?!" Troy tak percaya.

"Iya, Greg yang itu." Noah memutar mata jengkel. "Memangnya ada berapa Greg di tim football Royal?!"

"Greg yang tubuhnya paling tinggi dan besar di Royal?" Arvin yang berdiri di samping Dominic juga ikut bertanya.

Noah mendesah frustasi.
"Iya, aku melihatnya sendiri, bagaimana gadis kecil itu membantingnya hanya dalam satu serangan." Noah kesal karena teman setimnya terkesan tidak percaya dengan apa yang ia katakan.

Complicated {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang