Part 4

2.2K 160 11
                                    

~❤️❤️❤️~

Leilah bergegas berdiri dan menghampiri murid laki-laki yang masih menatap sisa makanannya dengan pilu.

Leilah tersenyum dan mengulurkan tangannya pada pria itu. Ia nampak sedikit terkejut melihat Leilah, namun ia tetap mengambil tangan Leilah dan membiarkan Leilah membantunya berdiri.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Leilah sambil melihat pria itu mencari apa ada cidera di tubuhnya.

Ia mengangguk lalu menatap kesekitar. Menyadari suasana menjadi hening, Leilah juga melihat kesekitar.

Tiba-tiba saja, semua terjadi begitu cepat. Dia yang awalnya berdiri di dekat Leilah kini kembali terbaring di lantai.

Dominic baru saja mendorongnya.

Leilah terkesiap dengan tingkah Dominic itu. "Kau menghalangi jalanku." Kata Dominic seakan tidak baru saja mendorong orang lain ke lantai. Dominic sama sekali tidak melihat kearah Leilah dan melangkah pergi.

Ia bersikap seakan tidak mengenal Leilah.

Karena terlalu fokus pada Dominic yang melangkah pergi, Leilah tidak melihat dan menyadari Viviane yang juga berdiri sambil membawa nampan makanan dan sengaja menjatuhkannya pada Leilah.

Ia berhasil menghiasi hampir sebagian besar dress Leilah dengan makan siangnya yang entah kenapa penuh dengan saos.

"Oops! Kau menghalangi jalanku." Katanya sambil melangkah pergi.

Leilah tak menghiraukan seisi cafetaria yang menertawakannya.

Isi kepalanya di penuhi dengan pertanyaan, ada apa dengan kalimat 'kau menghalangi jalanku' itu, karena ini adalah ketiga kalinya dia mendengarnya dalam sehari ini.

~❤️❤️❤️~

Setelah insiden kecil itu, Leilah menghabiskan sisa jam terakhir di kamar kecil untuk membersihkan makan siang Viviane dari baju dan sialnya, rambut Leilah juga. Nana terus menemani Leilah dan  membantunya membersihkan bagian yang tak mampu Leilah raih.

Setelah merasa tak ada gunanya membersihkan diri, mengingat noda saos dan bau saos masih melekat di tubuhnya, Leilah berkata pada Nana untuk berhenti dan dia akan pulang saja.

Namun sebelum itu, Leilah ingin tahu, ada apa dengan murid-murid Royal.

"Tadi pagi di lorong dan tadi di cafetaria. Apa semua itu?" Tanya Leilah to the poin pada Nana.

Awalnya Nana ragu, namun melihat Leilah yang berantakan karena ulah Viviane, Nana pikir Leilah berhak tahu.

"Royal memiliki hirarki." Kata Nana.

Leilah mengernyit heran, banyak pertanyaan yang langsung bermunculan di kepalanya. Namun dia memutuskan untuk menjadi pendengar yang baik dan membiarkan Nana melanjutkan.

"Sama seperti nama sekolah kita Royal. Ada yang namanya King dan Queen. Mereka terpilih saat King dan Queen sebelumnya lulus. Tepatnya malam Prom sebelum kenaikan kelas dan kelulusan kemarin, Dominic dan Viviane mendapatkan gelar itu." Jelas Nana.

"King dan Queen itu bukan hanya gelar, tetapi menjadi hak mereka untuk di perlakukan sebagai King dan Queen selama mereka kelas tiga dan nantinya akan berganti setelah murid kelas 11 yang akan naik ke kelas 12 menggantikan mereka." Lanjut Nana lagi.

Complicated {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang