~❤️❤️❤️~
Leilah duduk dibangku penonton bersama teman-temannya. Dominic dan timnya sedang bersiap dilapangan untuk pertandingan final melawan Lion High School.
Bangku penonton terbagi menjadi dua warna yaitu putih keemasan untuk Royal dan merah dan hitam untuk Lion. Kedua kubu tidak mau kalah untuk menyemangati tim basket sekolah mereka sehingga suasana lapangan menjadi sangat riuh dengan sorak sorakan pendukung kedua tim.
Leilah melirik dibangku depan dimana terdapat lima orang penonton spesial dari NCU dan juga pelatih basket tim profesional. Leilah melihat Dominic juga menatap mereka sebelum ia mengalihkan pandangannya kepada Leilah.
Leilah tersenyum menyemangati Dominic yang dibalasnya dengan senyum cerah andalan Dominic.
"Hai, kau Deleilah kan?"
Leilah mengalihkan pandangannya kepada seorang gadis yang duduk disampingnya. Leilah duduk paling ujung dari teman-temannya sehingga yang duduk disampingnya merupakan orang lain.
Leilah mengangguk.
Gadis itu tersenyum pada Leilah.
"Kau mungkin sudah tidak mengingatku tapi kita dulu bersekolah di sekolah dasar yang sama. Kita juga sering sekelas dulu."Leilah menatapnya.
"Aku Kate. Dulu kita sering bermain bersama."
Leilah menatapnya sambil memeringkan kepala sedikit.
"Kau tidak mengingatku ya?" Kate tersenyum maklum.
"Dulu rambutmu hitam."
Wajah gadis itu menjadi cerah. "Ya, aku mengubahnya menjadi pirang saat masuk SMA. Kau mengingatku rupanya."
Leilah mengangguk sambil tersenyum ramah padanya lalu kembali melihat kelapangan dan mendapati Dominic sedang menatapnya. Melihat Leilah yang juga menatapnya senyum Dominic menjadi semakin cerah.
"Kalian masih seperti dulu ya, tidak terpisahkan. The beauty and the weird." Walau Kate mengaktakannya dengan pelan namun Leilah masih bisa mendengarnya dengan jelas.
Kate mendesah sedih.
"Sayang sekali kau sempat pergi. Dominic begitu menderita karena kau pergi. Untung saja ada Viviane yang menolongnya sehingga dia bisa menjadi dia yang sekarang."Leilah tertegun. Perlahan ia memalimgkan wajahnya untuk menatap Kate yang juga menatap Leilah. Kate tersenyum kepada Leilah namun Leilah bisa melihat senyum itu palsu. Leilah melirik ke lapangan dan melihat Viviane menatap kearahnya dengan senyuman puas.
Leilah menarik nafas perlahan sebelum mengendalikan ekspresinya dan menempel senyuman di wajahnya.
"Aku tahu apa yang sedang kau lakukan." Kata Leilah dengan nada yang terlalu manis. "Dominic membutuhkanku untuk duduk manis dan mendukungnya. Dengan kau disini mengatakan hal yang membuatku kesal sama sekali tidak membantu. Jadi aku sarankan padamu, jika kau ingin merasakan pukulanku seperti Greg, kusarankan tunggu sampai pertandingan ini selesai dan akan kupastikan kau masuk rumah sakit."
Kate melotot kaget. Teringat bagaimana Greg saja yang bertubuh besar dan kekar bisa Leilah jatuhkan dengan mudah.
Tanpa menunggu lagi Kate segera beranjak pergi hampir seperti melarikan diri, menyambar beberapa orang dalam proses melarikan dirinya.
Leilah tertawa renyah melihat adegan itu sehingga kelima temannya yang duduk di sampingnya menatapnya heran. "Ada apa?" Tanya Nana.
Leilah menggeleng namun senyumannya masih belum luntur dari wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
Teen FictionAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...