~❤️❤️❤️~
Hampir 1 jam sejak Leilah memasuki ruang kepala sekolah dan dipersilahkan duduk di kursi kosong di depan meja kepala sekolah, ia dimarahi oleh Mrs.Jones, ibu Viviane. Leilah sendiri memutuskan untuk menjadi anak baik untuk diam dan mendengarkan saja.
Mr.Jones, ayah Viviane, duduk di samping putrinya. Ia duduk dengan tegap dan penuh kebanggaan, seakan ia adalah seorang pahlawan atau sesuatu yang sangat penting, seperti seorang yang berjasa dan dibutuhkan negara. Ia menyilangkan tangan dan menatap Leilah dengan garang. Sedikit walau samar, Leilah bisa melihat bagaimana Mr.Jones menatap Leilah dengan pandangan acuh, seakan Leilah bahkan tidak pantas untuk berada di depannya.
Viviane berpenampilan seperti biasa dengan barang bermerek di sekujur tubuhnya, ia sangat mirip dengan ibunya. Namun Leilah harus menahan tawa saat melihat wajah Viviane yang harus diperban karena ternyata hidung Viviane sampai patah karena sundulan Leilah.
Walau menganggap situasi itu lucu, Leilah juga merasa bersalah. Ia tidak menyangka bisa menyakiti orang yang lebih lemah darinya. Apa bedanya dia dengan orang-orang yang dibencinya, hal itulah mungkin yang mendorong Leilah untuk menerima semua makian ibu Viviane.
"Dimana orang tuanya?! Kenapa mereka belum datang? Aku juga ingin mereka sadar betapa buruknya mereka mendidik anak mereka!..."
Emosi Leilah seperti dibangungkan, ia menggebrak meja kepala sekolah dengan kepalan tangannya dengan sangat kuat. Hal itu membuat ibu Viviane terdiam. Semua melihat meja kerja kepala sekolah yang bergetar dan menjatuhkan beberapa barang yang berdiri di atas meja.
Leilah berdiri perlahan dan menghampiri ibu Viviane, Leilah tidak berhenti hingga mereka hanya berjarak beberapa centi. Walau ibu Viviane menggunakan hak tinggi yang membuatnya lebih tinggi menjulang dari pada Leilah namun tidak ada ekspresi terintimidasi sedikitpun dari Leilah.
"Aku tidak perduli dan tidak mendengarkan apa yang kau katakan tentang diriku. Tapi kau sebaiknya hati-hati tentang apa yang kau katakan tentang orang tuaku." Kata Leilah dengan tatapan dingin.
"Kau tidak tahu siapa aku dan apa yang mampu kulakukan. Aku tidak biasanya memperingati seseorang seperti ini. Namun kau sudah kelewatan batas." Kata Leilah penuh peringatan.
Mrs.Jones terkesiap dramatis.
"Kepala sekolah, apa kau hanya diam saja dengan ini. Murid ini mengancamku!.."
Belum sempat ia menyelesaikan keluhannya Leilah sudah memotongnya.
"Bisakah kau diam? Suaramu benar-benar membuat telingaku sakit." Leilah menghela napas lelah.
"Aku mengaku aku salah, aku memukul Viviane. Tapi aku tidak akan memukulnya jika dia tidak mengangguku. Namun bukan berarti aku membenarkan tindakanku, oleh karena itu aku bersedia menerima hukuman." Leilah berkata dengan tenang sambil menatap satu persatu wajah kepala sekolah dan kedua orang tua Viviane.
"Hukuman?! Kau harus dikeluarkan!" Teriak Mrs.Jones histeris.
Leilah hanya memutar mata dengan sikap Mrs.Jones.
"Mr.Harold kau lihat itu?! Dia memutar mata pada orang tua! Sikap kurang ajarnya itu tidak bisa ditolerir. Aku mau dia dikeluarkan!..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated {Completed}
أدب المراهقينAkhirnya setelah 5 tahun, Leilah kembali ke Amerika. Dia berpikir semuanya masih sama seperti sebelum dia pergi. Bertemu dengan sahabatnya Dominic, kembali bersekolah dengan Dominic dan menjalani hari-hari bahagia dengan Dominic. Itulah harapannya. ...