"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku.
"Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...
Aku membuka mataku dan melihat sekeliling ruangan yang serba berwarna putih. Kumerasakan sakit di bagian lengan, terlihat lenganku diberi perban. Aku berusaha bangkit dari ranjang, tiba-tiba seseorang membantuku bangun. Myungsoo. Dia menjelaskan kejadian yang telah menimpaku.
Aku menyadari jika Irene juga terjatuh dari tangga. Aku langsung menanyakan keadaannya. Sesaat, terdengar bunyi gesekan kain penghambat antara ranjang yang kutempati dengan ranjang di sebelahku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu Irene, dia tepat berada di ranjang sebelahku. Irene tersenyum ke arahku, "Ya, apa kamu bodoh? Kenapa kamu yang menjadi seperti ini!" ungkapnya sambil memperhatikan lenganku.
Aku menanyakan keadaannya, terlihat dia terluka di bagian kaki kirinya. Dengan cuek Irene bangkit dari ranjang dan mendekatiku. Dia meminta maaf dan menyuruhku untuk istirahat. Dia berlalu meninggalkan ruang kesehatan.
Aku meminta Myungsoo untuk menemaninya. Aku khawatir Irene terpancing emosinya, jika kembali berhadapan dengan Hyeyoon. Myungsoo menyusul Irene menuju ruang kepala sekolah.
Hyeyoon sedang berada dalam ruangan kepala sekolah. Kepala sekolah meminta kejelasan tentang kejadian di tangga. Hyeyoon didampingi ayahnya, ayahnya tidak terima jika anaknya yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Irene sampai di depan ruang kepala sekolah. Yuri ssaem yang dari tadi menunggunya, mempersilahkan Irene masuk ke ruangan. Myungsoo menunggu di depan ruangan.
Di dalam ruangan, ayah Hyeyoon langsung berdiri dan berhadapan dengan Irene. Dia menatap Irene dengan tajam dan menunjuk Irene, "Dia yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini! Bukankah dia yang duluan mendorong putriku." ujarnya seraya mengancam.
Kepala sekolah mencoba menenangkan ayah Hyeyoon. Irene hanya diam mendengarkan perkataan ayah Hyeyoon.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan, Jinyoung masuk ke ruangan dengan percaya diri. Dia mendekati ayah Hyeyoon dan meletakkan sebuah ponsel di hadapannya. Jinyoung mengatakan di dalam ponsel ini ada bukti yang bisa membuat Hyeyoon mendekam dalam penjara.
Jinyoung menunjukkan video yang direkam oleh Hyunwoo. Rekaman disaat kejadian Jisoo dan Irene jatuh dari tangga. Bisa dilihat dengan jelas siapa yang seharusnya bersalah dan meminta maaf. Ayah Hyeyoon terdiam setelah menonton rekaman itu.
Yuri ssaem mencoba mengatasi situasi, "Irene dan Jisoo adalah korban. Bukankah anda bisa melihat dari luka yang mereka alami. Tidak seharusnya anda bersikap seperti ini."
Setelah semua diselesaikan, ayah Hyeyoon minta maaf dan pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah.
Setelah kepergian ayahnya, Hyeyoon masih di depan ruangan kepala sekolah.
"Ya, Kim Hyeyoon. Apa kau tidak merasa menyesal setelah membuat keributan ini? Irene dan Jisoo, mereka terluka karena perbuatanmu. Minta maaflah!" ungkap Jinyoung dengan nada kesal.
