Aku melangkahkan kaki menuju rumah Jinyoung. Sesampainya, di depan rumah Jinyoung, aku memencet bel rumahnya. Terdengar suara langkah kaki dari dalam rumah, pintu rumah itupun terbuka.
Seorang wanita tua membukakan pintunya, aku sedikit bingung, aku pikir dia hanya tinggal bersama ayahnya. Tapi...
"Annyeonghaseyo... Saya ingin bertemu dengan Jinyoung." Ujarku.
Dia mempersilahkanku masuk dan memintaku untuk menunggu di ruang tamu, dia akan memanggil Jinyoung yang sedang ada di kamarnya. Aku segera duduk dan melirik sekeliling rumah. Terlihat sebuah foto dengan bingkai yang besar, foto Jinyoung bersama ayahnya.
Tidak lama kemudian, seseorang turun dari lantai dua rumah. Dia, Jinyoung. Dia terlihat terkejut dan bingung melihat aku berada di rumahnya.
"Ji..soo." ucapnya sambil melangkahkan kakinya ke tempatku.
Aku melambaikan tanganku dan menunjuk kucing kecil yang kubawa.
Dia meliriknya, "Apa dia sudah sembuh?" serunya sambil mengeluarkan kucing itu dari kandangnya.
Aku hanya mengangukkan kepalaku. Jinyoung terlihat sangat senang dan perlahan mengelus-elus bulu kucing itu.
"Apa kau begitu menyukainya?" seruku, karena tidak biasanya melihat dia sebahagia seperti saat ini.
"Sedikit." Sahutnya.
"Lalu, kau akan merawatnyakan?" tanyaku penasaran.
Sesaat dia melirikku dan merasa heran dengan pertanyaanku. "Kenapa aku harus merawatnya? Bukankah kau yang menemukannya?" dia melotot padaku.
Aku menjelaskan jika aku tidak bisa merawatnya karena memiliki alergi. Sejenak dia terdiam dan kembali mengelus-elus kepala kucing. Dengan terpaksa dia menyetujui usulanku. Secara tiba-tiba aku dan dia melakukan high five. Dan perasaan canggung pun kembali tercipta.
Sebelum sempat mengatakan kata pamit, wanita tua tadi memanggil Jinyoung. Jinyoung meletakkan kucing itu ke kandangnya dan memintaku untuk menunggunya. Dia melangkahkan kaki menuju pintu masuk.
Jinyoung kaget melihat orang yang berada dihadapannya. Dia adalah ibunya. Ibunya datang untuk memberitahunya tentang pernikahannya. Ibunya akan menikah dengan pria yang beberapa bulan ini dikencaninya.
Jinyoung merasa kesal dengan kedatangan ibunya, terlebih lagi mendengar kabar tentang pernikahan itu. Ibunya mengharapkan kehadirannya di hari istimewa itu. Setelah selesai menyampaikan maksud kedatangannya, ibunya langsung pamit. Jinyoung masih berdiri di depan pintu masuk sambil menatap kepergian ibunya.
Jinyoung kembali ke ruang tamu dan melirik ke arahku.
"Ahjumma." Serunya kepada wanita tua yang membukakan pintu tadi. Ahjumma menghampirinya, Jinyoung meminta ahjumma menjaga kucing kecil itu. Ahjumma mengambil kucing itu dan membawanya ke belakang. Jinyoung menatapku tanpa mengatakan apapun.
Aku mendekatinya dan meminta ponselnya. Dia kebingungan, lalu tangan kanannya merongoh kantong celananya dan memberikan ponselnya padaku. Dengan cepat aku menekan beberapa nomor lalu mengembalikan ponselnya.
"Itu nomorku. Jika terjadi sesuatu pada kucing itu hubungi aku!" jelasku sambil pamit pulang.
Aku meninggalkan Jinyoung yang masih diam membisu. Jinyoung menatap kepergianku sambil melirik ponselnya.
***
Sore harinya aku pergi ke suatu tempat menemani Irene. Sekedar diketahui, Ibu dan Ayah Irene hidup terpisah karena ayahnya membuka bisnis di kota Paju, sedangkan ibunya membuka bisnis di Seoul. Irene akan menemui ayahnya yang berada di kota Paju, perjalanan kami memakan waktu sekitar 90 menit dari Seoul.
![](https://img.wattpad.com/cover/205347541-288-k509114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL 2020 - Jisoo x Jinyoung - ❤JinJi ❤
Fanfic"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku. "Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...