Gwenchana...
Kata itu membuat diriku sedikit tenang. Aku dan Jinyoung perlahan beranjak dari bangku, lalu masuk ke ruangan Nana eonni. Terlihat eonni sedang melihat ponselnya dan menyadari kami telah kembali ke ruangannya. Dia tersenyum dan menyuruh Jinyoung untuk mengantarku pulang. Aku melangkahkan kaki menuju sofa dan merebahkan tubuhku.
"Aku akan menginap. Jinyoung, kamu bisa pulang sekarang!" seruku sambil bersiap untuk tidur di sofa.
Jinyoung menuruti perkataanku dan pamit pulang. Aku tidak lupa untuk mengatakan terima kasih padanya.
Sekarang hanya tinggal aku dan Nana eonni. Aku merebahkan tubuhku ke sofa dan memposisikan tubuhku membelakangi eonni. Beberapa menit kemudian, aku merasakan seseorang menyelimuti tubuhku itu membuatku merasa hangat.
"Tidurlah dengan nyenyak. Mianhae, Jisoo!" lirihnya sambil kembali ke ranjangnya.
Aku merasakan sesuatu jatuh dipipiku. Ya, aku menangis dan mencoba untuk tidak mengeluarkan suara apapun. Aku tidak ingin eonni tahu jika aku saat ini sedang menangis.
----
Keesokkan harinya.Aku baru saja bangun dan melihat eonni tidak ada di ranjangnya. Aku melangkahkan kaki ke luar ruangan mencari keberadaan eonni. Langkah kakiku terhenti ketika melihat seseorang sedang tidur di salah satu bangku di rumah sakit. Dia memeluk tubuhnya dengan erat. Aku mendekatinya dan perlahan membangunkannya.
"Jinyoung... Jinyoung ahh..." lirihku pelan sambil jongkok di dekatnya.
Tidak lama kemudian dia membuka matanya dan langsung mengubah posisinya. Dia duduk dan mengusap kedua matanya.
"Annyeong." serunya sambil tersenyum.
Aku memperhatikannya dari atas sampai bawah. Dia hanya menggunakan kaos dan sandal. Semalam pasti dia merasa kedinginan. Pikirku merasa bersalah, karena membuatnya dalam keadaan seperti ini.
"Kenapa kamu tidur disini?" tanyaku penasaran.
Dia menjelaskan bahwa dia sudah berencana untuk pulang, tapi dia mengurungkan niatnya. Jika saja tengah malam aku membutuhkan bantuannya. Jadi dia memutuskan untuk menginap saja. Lagipula tidak ada yang akan mengkhawatirkannya. Sesaat aku melihat Nana eonni jalan bersama Yuri eonni dengan membawa minuman panas.
"Good morning!" sapa Yuri eonni sambil menyodorkan Americano pada Jinyoung.
"Kenapa kamu malah tidur diluar seperti ini? Seharusnya semalam kamu tidur di dalam ruangan." Ujar Nana eonni pada Jinyoung.
"Gwenchana, Noona!" sahutnya dengan tetap tersenyum dan menyesap Americano-nya.
"Benar-benar bodoh!" lirihku agak kesal.
Aku menanyakan bagaimana keadaan eonni, kapan dia bisa pulang dan apa dia sudah sarapan. Eonni mengatakan dia baik-baik saja dan harus menginap satu malam lagi.
"Eonni sudah sarapan dengan Yuri. Tadinya eonni mau mengajakmu, tapi kamu tidur dengan nyenyak. Eonni tidak tega membangunkanmu." Jelasnya.
Yuri eonni menyuruhku pulang karena dia yang akan menemani Nana eonni di rumah sakit. Aku menuruti perkataannya dan pulang ke rumah bersama Jinyoung.
Diperjalanan pulang Jinyoung selalu berjalan di belakangku. Aku sedikit risih, lalu aku memintanya untuk berjalan di sampingku. Dia menuruti perkataanku tanpa protes sedikitpun. Kami pun sampai di depan gerbang rumahku, aku pamit padanya dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya padaku.
"Annyeong." Serunya sambil melambaikan tangannya dan berlarian menuju rumahnya.
Aku memasuki rumah dan mengambil segelar air minum. Aku merongoh ponselku dan mengirimkan sebuah pesan pada Nana eonni. 'Aku baru saja sampai di rumah. Aku akan istirahat sebentar dan akan kembali menemui eonni. Apa eonni membutuhkan sesuatu?' send.
Dengan cepat aku mendapat balasan pesan, 'Beristirahatlah! Eonni hanya butuh senyumanmu.'
Aku mengambil sebuah selfie dengan senyuman terukir di wajahku. Dan langsung mengirimnya kepada Nana eonni. Lalu aku melangkahkan kaki menuju kamar mandi.
***
Siang harinya di sebuah restoran Italia.
Irene sedang bersama Ibunya, dia janjian bertemu ibunya untuk sekedar makan siang bersama. Irene terlihat memesan makanan kesukaan ibunya. Pizza dan Fettuccine Alfredo. Beberapa menit kemudian, terlihat sosok wanita tua dengan pria muda mendekati meja makan Irene. Wanita tua itu menyapa Ibu Irene.
"Yoon Seah." Sapanya.
Ibu Irene pun menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya. "Jang Nara." Sahut Ibu Irene.
Mereka saling berpelukan dan melepas rindu. Ibu Irene tidak menyangka akan bertemu teman lamanya. Ibu Irene memperkenalkan Irene pada temannya. Teman Ibu Irene juga memperkenalkan anaknya.
Disaat itu, "Hyunwoo." Lirih Irene sedikit kaget.
"Oh, Irene. Annyeong!" sahutnya sambil tersenyum.
Hal itu membuat ibu mereka saling memandang. Hyunwoo menjelaskan jika dia dan Irene adalah teman sekelas. Dan hal itu lagi-lagi membuat ibu mereka terkejut dan bahagia. Akhirnya mereka memutuskan makan siang bersama.
Disaat kedua orang tua mereka sibuk mengenang masa lalu, Irene dan Hyunwoo memilih untuk keluar dari restoran. Tiba-tiba saja Irene menginginkan makan ice cream, dengan senang hati Hyunwoo mentraktirnya. Mereka pergi ke toko ice cream. Hyunwoo membawa ice cream pesanan Irene dan mereka memilih duduk dibagian luar toko.
Hyunwoo tidak menyangka jika kedua orang tua mereka saling mengenal. Hyunwoo tidak lupa untuk mengambil sebuah foto. Terlebih dahulu dia meminta izin Irene dan Irene menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mereka pun melakukannya, tanpa pikir panjang Hyunwoo langsung mengunggahnya ke akun instagram-nya. Dengan caption, 'Hari ini makan ice cream bersama Irene'
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL 2020 - Jisoo x Jinyoung - ❤JinJi ❤
Fanfiction"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku. "Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...