"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku.
"Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...
Jam menunjukkan pukul setengah sembilam malam, aku masih berada di antara tatapan tajam Jinyoung dan Minkyu. Jinyoung meraih sesuatu dari kantong celananya, dia berjalan memasuki toserba.
Perlahan dia mendekati tempat dudukku, tangannya meraih tangan kanan Minkyu. Dia menyelipkan kertas kecil ditangan Minkyu.
"Kau bisa menggunakannya. Bukankah kau suka mengambil sesuatu milik orang lain. Gunakanlah dengan baik!" pintanya seraya berlalu meninggalkan toserba.
Aku terdiam dan menjadi bingung melihat apa yang baru saja terjadi. Aku melihat Jinyoung yang telah berada di persimpangan jalan. Dia sama sekali tidak menoleh kebelakang.
Aku melirik Minkyu yang hanya tersenyum mendapati perlakuan Jinyoung tadi. Ditangannya, aku dapat melihat dengan jelas tertera tulisan 'Kupon gratis ayam goreng'.
Dia memandangku, "Annyeong, aku akan pergi lebih dahulu!" ujarnya sambil berdiri dari tempat duduk dan berlalu meninggalkanku.
Aku masih terheran-heran dengan apa yang baru saja terjadi. Ku melihat ramyeon telah dingin, aku segera membuangnya ke tempat sampah. Makan malam yang menyebalkan. Aku meninggalkan toserba. Tiba-tiba ada pesan masuk, dari Irene.
'Jisoo...' pesan yang sangat singkat. Aku membalas pesan singkat itu.
'Ada apa?' send.
Sesaat kemudian ada panggilan video dari Irene. Aku langsung mengangkatnya, "Hmmm...Annyeong." seruku sambil melambaikan tanganku.
"Kamu dimana? Sibukkah? Apa kamu sedang diluar?"
"Ya, aku baru saja keluar dari toserba dekat rumah. Seperti biasa, makan malam sendirian di toserba." Jelasku sambil menyusuri jembatan penghubung ke arah rumahku.
Sepanjang perjalanan kami melakukan video call, Irene menemani perjalanan singkatku. Tidak terasa aku telah sampai didepan gerbang rumahku, aku langsung membuka pintu dan menuju kamarku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terdengar suara seorang wanita memanggil nama Irene, "Joohyun ahh..." serunya, sambil membuka pintu kamar Irene, orang itu adalah ibu Irene.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
