Nana dan Gongmyung baru saja sampai di TKP. Nana memutuskan untuk masuk ke gedung sendirian dan meminta Gongmyung untuk mengawasi dari luar. Nana melangkah masuk dan tanpa membawa senjata api. Nana menuruni anak tangga dan melihat sebuah pintu. Lalu pintu itu dibukanya dan dia melihat sosok seorang pria disekap. Disamping pria itu terlihat pria yang sama, kembarannya Kim Jaewook.
Dia tersenyum dan menyambut kedatangan Nana.
"Senang kembali bertemu denganmu, detektif Jin Ah!" serunya sambil melambaikan tangannya.
"Lepaskan mereka!" ujar Nana.
"Aku tidak menginginkan seorang detektif dihadapanku. Tadinya aku berharap yang datang adalah Jisoo. Aku benar-benar merindukan adikmu!" ungkapnya.
"Tutup mulutmu. Brengsek!" ucap Nana kesal melihat tingkah Jaewook.
"Soojung, dimana dia?" sambung Nana setengah berteriak.
"Siapa? Soojung? Siapa dia?" katanya pura-pura tak tahu.
Jaewook memancing emosi Nana. Nana perlahan mendekatinya dan segera mencengkram krah bajunya. Nana memukul wajah Jaewook berkali-kali, namun Jaewook tidak melakukan perlawanan. "Dimana kau sembunyikan adikku?" bentak Nana.
Jaewook hanya tersenyum dan tiba-tiba dia mengeluarkan sebelah pisau. Nana menghentikan aksi Jaewok dengan mengenggam pisau itu menggunakan tangannya. Namun, pisau itu telah berada diperut Nana. Terlihat darah bercucuran dan perlahan Jaewook dengan segera menusuk perut Nana berulang kali.
"Argh..." lirih Nana.
"Dia mengatakan jika aku tidak bisa memiliki wanita yang kucintai, maka orang itu juga tidak bisa bersamanya! Mianhae. Aku hanya menuruti hatiku!" ungkapnya sambil tersenyum dan menjauhkan tangannya dari perut Nana.
Nana tergeletak dilantai sambil menahan luka diperutnya.
"Jisoo, aku menyukainya! Tapi, dia memilih pria bodoh itu! Dan Lee Hyunwoo, apa kau tahu kenapa aku melakukan itu padanya? Dia tak seharusnya mencari masalah denganku! Aku benar-benar ingin membunuhnya!" ungkapnya.
Ponsel Nana berdering, panggilan masuk dari nomor ponselku. Jaewook meraih ponsel Nana dan segera menerima panggilan itu.
"Annyeong. Jisoo!" serunya.
"Eonni-mu saat ini tidak bisa menjawab panggilanmu! Ya? Kenapa kau malah menyuruh dia yang datang? Kenapa bukan kau?" sambungnya seraya tertawa kecil.
"YA. APA YANG KAU LAKUKAN?" bentakku.
Jaewook memutuskan panggilan teleponku.
Aku baru saja sampai di TKP bersama Jinyoung, Suho dan Myungsoo. Terlihat detektif Mark dan Dasom juga baru tiba bersama pihak kepolisian. Aku mengatakan jika keadaan di dalam sudah tidak terkendali. Aku memohon kepada detektif Mark untuk melihat keadaan di dalam gedung.
Detektif Mark, Gongmyung dan beberapa rekannya yang lain memasuki gedung. Sesampainya di dalam gedung, Mark memimpin di depan dan mencoba membuka pintu sebuah ruangan dan memastikan keadaan aman. Mark masuk dan diikuti rekannya. Terlihat detektif Nana tergeletak dilantai dan berlumuran darah. Mark segera menghampirinya dan memeriksa keadaannya. Mark meminta Gongmyung menelepon rumah sakit. Terlihat Kim Minkyu yang masih berada dalam sekapan. Gongmyung segera membantu melepaskan ikatannya.
"Dia membawa Soojung! Cepat kejar dia!" ujar Nana sambil menahan rasa sakit.
Mark meninggalkan Nana bersama detektif Dasom. Mark dan Gongmyung beserta polisi mengejar mobil Jaewook. Jaewook keluar dari gedung lewat jalan belakang. Aku tak dapat menahannya lagi, segera aku berlari memasuki gedung. Ketika sampai disebuah ruangan aku melihat detektif Dasom sedang bersama Nana eonni yang tergeletak di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL 2020 - Jisoo x Jinyoung - ❤JinJi ❤
Fanfic"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku. "Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...