Di taman.
"Ayo berkencan!" ajaknya.
Aku mendekat padanya dan meletakkan tanganku di dahinya. "Apa kamu sakit? Berhentilah mengatakan hal-hal yang konyol!"
Dia menepis tanganku dengan kasar. Dan seketika dia berteriak dengan keras, "Yaaaaaaa... Park Jinyoung. Kau sudah gila!" teriaknya pada dirinya sendiri sambil menepuk kepalanya.
"Anggap saja kamu tidak mendengar apa yang ku sampaikan sebentar ini! OK!" seraya membalikkan badannya dan meninggalkanku begitu saja di taman.
Aku menghela nafasku dan berusaha untuk menenangkan diriku. Aku melangkahkan kaki kembali ke halte. Kumelihat sosok Nana eonni yang sedang duduk di bangku halte. Eonni tersenyum dan melambaikan tangannya ke arahku. Aku mendekatinya dan menyapanya, lalu menuntunnya berjalan. Karena dia sedang berada dalam pengaruh alkohol.
Di kamarku.
Aku menghempaskan tubuhku di atas ranjang dan meregangkan kedua tanganku yang terasa pegal. Sejenak aku memikirkan kejadian di taman. Bagaimana caraku untuk menghadapinya? Apa yang harus kulakukan? Ini benar-benar menyebalkan! Pikirku tak tahu harus bagaimana. Ku mencoba memejamkan mataku berusaha untuk tidur secepatnya.
Keesokkan harinya di rumahku. Nana eonni telah bangun dan menyiapkan sarapan. Dia melihatku keluar dari kamar dan melebarkan kedua tangannya. Aku mendekatinya dan memeluknya dengan erat. Dia berterima kasih padaku karena telah membawanya pulang ke rumah dengan selamat.
Seperti biasa kami pun memulai pagi ini dengan sarapan bersama. Aku mengatakan padanya, jika hari ini aku akan pergi dengan bus. Eonni tidak perlu mengantarku dan beristirahatlah di rumah. Eonni menganggukkan kepalanya sambil mengunyah toast yang dibuatnya. Aku pamit padanya.
Di halte bus.
Aku menunggu kedatangan bus sambil mendengarkan lagu lewat earphone. Kali ini ku memutar lagu Infinite - Tell Me. Aku tidak menyadari jika tali sepatu sebelah kiriku lepas dengan cepat aku mengikatnya. Dan disaat aku sedang mengikatnya, seseorang berdiri di hadapanku. Aku menoleh ke atas dan Jinyoung berdiri tepat didepanku. Dia melirikku lalu mengalihkan pandangannya ke arah jalan raya. Aku kembali berdiri dan bus yang ku tunggu akhirnya datang juga.
Jinyoung terlebih dahulu menaiki bus, aku mengikutinya dari belakang. Terlihat bus terisi penuh dan hanya menyisakan satu tempat duduk. Jinyoung dengan cepat mengambil tempat itu. Aku hanya bisa memandang hal itu dan mencoba untuk mencari pegangan. Aku pun berdiri. Aku mengalihkan pandanganku keluar jendela bus.
15 menit kemudian kami sampai di sekolah.
Jinyoung melihat Suho dan Hyunwoo di kejauhan lalu mengejarnya. Mereka berjalan bersama menuju kelas. Tiba-tiba Irene mengejutkanku dan menarikku ke toilet sekolah. Dengan nafas terengah-engah Irene mencoba mengatakan sesuatu. Dia memperlihatkan ponselnya padaku, aku melihat sesuatu yang tidak pernah kuduga.
Dua buah foto dengan caption 'Wanita penggoda' 'Apa yang mereka lakukan di dalam mobil?'. Foto diriku dan Soohyun sunbae saat berada di café dan di dalam mobil.
Irene menatapku dan terlihat dari sorot matanya keingintahuan atas foto yang baru saja diperlihatkannya padaku. Aku mencoba menjelaskan padanya jika tidak terjadi apapun antara diriku dan pria yang ada di foto itu. Dia adalah sunbae di tempatku berlatih taekwondo. Irene mempercayai kata-kataku dan bertanya siapa yang melakukan semua ini. Mengunggah foto tersebut ke website sekolah. Aku mengeleng-gelengkan kepalaku.
Kami menuju kelas dan terdengar suara keributan di dalam kelas. Seisi kelas menyadari kedatanganku dan melirik ke arahku yang baru saja membuka pintu. Ku melangkahkan kaki menuju tempat dudukku dan meletakkan tasku. Irene juga duduk ditempatnya dan melirik ke arahku. Aku tersenyum padanya dan mengatakan padanya tidak perlu cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL 2020 - Jisoo x Jinyoung - ❤JinJi ❤
Fiksi Penggemar"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku. "Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...