"AYO BERKENCAN SELAMA SATU MINGGU!" ungkap Park Jinyoung dengan percaya diri padaku.
"Jika cara ini berhasil membuatmu nyaman disampingku, maka kita lanjutkan! Jika tidak, maka aku akan berhenti menganggumu. Lebih tepatnya aku akan berhenti menyuka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sekolah.
Jam pelajaran pertama baru saja dimulai, terlihat hanya bangku Myungsoo dan Minkyu yang masih kosong. Yuri ssaem mengambil absen siswa satu persatu. Disaat memanggil nama Kim Minkyu, pintu kelas terbuka dan terlihat dua sosok pria yang terengah-engah. Myungsoo dan Minkyu baru saja sampai di kelas.
"Mianhae, ssaem! Kami terlambat!" seru Myungsoo.
Seisi kelas memandang ke arah Minkyu, Myungsoo meminta Minkyu untuk menuju bangkunya. Minkyu menuruti perintahnya dan berjalan menuju bangkunya. Yuri ssaem meminta siswa untuk tetap tenang. Terdengar beberapa siswa yang tidak suka dengan kehadiran Minkyu di kelas.
"Ya, apa kalian benar-benar bersih? Apa kalian tidak pernah melakukan kesalahan atau kejahatan? Bersikap baiklah pada orang-orang disekitar kalian. Apa kalian senang ketika mengucilkan seseorang lalu menghinanya? Apa bedanya kalian dengan orang-orang jahat itu? Dengan tidak sengaja kalian telah membunuh karakter mereka!" ungkap Hyunwoo panjang lebar karena merasa risih melihat reaksi siswa di kelasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tersenyum saat mendengar perkataan Hyunwoo. Yuri ssaem tersenyum ke arah Hyunwoo dan meminta siswa di kelas untuk tidak menghakimi teman mereka sendiri. Serta mengatakan jika Minkyu juga tidak menginginkan ini semua yang terjadi. Walau pria itu adalah saudara kembarnya, namun dalam masalah itu Minkyu juga merupakan korban. Seisi kelas mendengarkan perkataan Yuri ssaem dan kembali fokus untuk menerima pelajaran.
---
Jam istirahat.
Di taman sekolah, Irene sedang mendengarkan lagu Exo - Love Shot di ponselnya dengan memakai earphone. Irene memejamkan kedua matanya sambil mengikuti irama lagu yang didengarnya. Tanpa disadarinya Suho duduk di depannya dengan membawa beberapa minuman. Suho meraih salah satu earphone Irene dan memasangnya ke telinganya.
Irene membuka matanya dan sedikit kaget melihat kelakuan Suho. Suho mengerakkan jarinya dan mencoba untuk menari gerakan dance lagu tersebut. Irene terlihat tersenyum dan menutup mulutnya karena merasa sedikit malu melihat tarian Suho. Dia meminta Suho untuk berhenti dan Suho menuruti perkataan Irene. Dia mengembalikan earphone Irene dan meminta maaf karena telah menganggu waktunya.
