USB -18.2-

214 24 0
                                    

Sesampainya di depan rumahku, kami segera masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah keadaan terlihat baik-baik saja. Soojung eonni masih menonton televisi, sedangkan Nana eonni tidak terlihat di ruang keluarga. Kami terengah-engah ketika sampai di rumah.

"Ya, apa yang terjadi? Kenapa kalian datang bersama-sama?" tanya Soojung kebingungan melihat kami.

"Nana eonni, dimana?" tanyaku.

Soojung eonni mengatakan jika Nana bersama Haneul oppa di kamarnya. Mereka sedang membicarakan sesuatu dan Kiyoung sudah pulang dari tadi. Kami sedikit lega mendengarnya dan aku segera menuju kamar Nana eonni. Aku mengetuk pintu kamarnya.

Tokk...tokkk...

Terdengar suara Nana eonni yang menyuruhku untuk masuk. Aku mencoba untuk mengatur nafasku.

"Eonni, sedang apa?" tanyaku seraya melirik Haneul oppa yang sedang menelepon seseorang.

"Aku akan bersiap-siap untuk tidur! Tapi aku tidak bisa tidur karena seseorang dari tadi tetap berada di kamarku!" sahutnya melirik Haneul.

Aku meminta Nana eonni dan Haneul oppa untuk turun ke bawah. Semua orang sedang berada di ruang keluarga. Nana dan Haneul sedikit keheranan kenapa semua orang berkumpul di rumah. Dan Nana semakin bingung ketika melihat dua rekannya berada di rumahnya.

"Ya, kenapa kalian berada disini?" tanyanya.

Detektif Mark dan detektif Dasom mencoba mencari alasan yang tepat. Mereka tidak ingin Nana mengetahui tentang kasus yang sedang mereka tangani.

"Kami merindukan sunbae. Apa kami tidak boleh menjengukmu?" ujar detektif Dasom.

Tiba-tiba Jinyoung memberi isyarat untuk diam sejenak. Jinyoung menuliskan sebuah pesan di secarik kertas.

'Jangan ada yang membicarakan tentang dokter itu! Sepertinya di ruangan ini ada penyadap suara! Bicarakanlah tentang sesuatu diluar topik kasus itu' - isi pesan Jinyoung-

Jinyoung meminta Suho dan Myungsoo untuk memeriksa seluruh ruangan. Detektif Mark dan Haneul mencoba membantu mereka mencari alat penyadap suara. Seperti perintah Jinyoung kami membicarakan tentang keadaan Nana. Tak lama kemudian, Suho dan Myungsoo menemukan dua alat penyadap suara. Kami semua saling berpandangan dan merasa keadaan tidak aman.

Tiba-tiba ponselku bergetar, terlihat di layar ponsel nama dokter Kiyoung. Aku segera menerima panggilan telepon itu.

"Yeoboseyo!" seruku.

Semua yang ada di ruang keluarga memandangku.

Aku hanya mendengar dia menghela nafasnya.

"Mianhae, Jisoo-ssi!" lirihnya.

"Ini tidak benarkan? Katakan jika itu bukan kau?" ujarku setengah membentaknya.

Aku hanya mendengar suara tembakan berulang kali, setelahnya panggilan telepon itu terputus. Apa yang terjadi dengannya?

---

Keesokkan harinya polisi menemukan dua jenazah di ruang bawah tanah gedung tempat tinggal Kiyoung. Kedua jenazah dibawa ke ruang autopsi. Detektif Mark dan Gongmyung memeriksa keadaan TKP. Dan tidak ketinggalan untuk mengeledah apotik tempat Kiyoung bekerja.

Atasan Nana eonni mengunjungi rumah dan menjelaskan tentang situasi yang terjadi. Dia menjelaskan jika pria yang telah membuat kekacauan ini adalah seorang mantan narapidana yang pernah dijebloskan oleh Ayah kami. Ya, semasa hidup Ayahku adalah seorang detektif. Narapidana itu membalaskan dendamnya kepada kami. Dia menginginkan kami hidup dalam penderitaan.

SCHOOL 2020    - Jisoo x Jinyoung - ❤JinJi ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang