/1/

6.7K 478 19
                                    

Soobin, Beomgyu, Taehyun dan Hueningkai tinggal bersama di sebuah apartement. Mereka memang tidak bisa terpisahkan sejak SMA. Mereka selalu pergi kemanapun bersama, makan siang bersama, makan malam bersama bahkan terkadang mereka tidur bersama di dalam kamar salah satu dari mereka, jika memang mereka inginkan.

Mereka banyak di sukai oleh para gadis di kampusnya. Hanya dengan mereka tersenyum saja, para gadis itu sudah berteriak mengagumi, memuji bahkan memuja mereka.

Hari ini adalah hari libur. Hari yang paling berharga bagi mereka. Karena hari libur adalah hari yang paling mereka tunggu-tunggu kehadirannya di setiap harinya.

Mereka berempat saat ini sedang bersantai dan bermalas-malasan di ruang televisi.

Menyandarkan punggungnya, Beomgyu duduk di sofa dengan kaki yang bersila. Taehyun membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang dengan kaki yang di naikan ke atas. Soobin duduk santai di sofa lain dengan tumpang kaki dan sebuah buku kecil di tangannya. Sedangkan Hueningkai duduk berselonjor kaki di atas karpet dan menyandarkan punggungnya ke sofa panjang dimana disana ada Taehyun yang berbaring.

"Acara apaan ini?" Taehyun merebut remot televisi yang sedang di genggam oleh Hueningkai lalu menekan tombol remot itu untuk mencari saluran lain.

"Hei, balikin!" Hueningkai berusaha merebut kembali remot yang telah di ambil alih oleh Taehyun. Sampai akhinya ia pun berhasil mendapatkannya kembali meski diiringi decakan kesal dari mulut Taehyun.

"Kalau lo mau tidur, tidur aja! Ga usah ikut nonton." lanjut Hueningkai seraya menutup wajah Taehyun dengan bantal yang berserakan di atas karpet.

"Cih!" decak kesal Taehyun lalu memukul kepala Hueningkai dengan bantal yang sama.

Sementara Beomgyu yang melihat kedua sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya. Pemandangan seperti ini sudah tidak aneh lagi bagi dia. Melihat Hueningkai dan Taehyun bertengkar hanya untuk merebutkan sesutu yang kecil itu sudah seperti kebiasaan mereka.

Tapi tidak dengan Soobin, dia pasti akan sangat kesal jika mendengar dua makhluk itu bertengkar. Karena itu akan mengganggu konsentrasi membacanya.

"Kalau kalian berdua mau berantem, mending di luar sana! ganggu aja!" kesal Soobin, lalu setelah itu dia kembali fokus pada bukunya.

"Jangan ikut campur, urus aja buku kesayangan lo itu!" pekik Taehyun yang tidak terima.

"Lo yang diem!" lanjut Hueningkai seraya melototi Taehyun yang masih dengan tenangnya berbaring.

"Ga usah belain gue! Lo sama aja, sama makhluk ini!" ucap Soobin pada Hueningkai.

Mendengar itu, Hueningkai hanya mendumel tak jelas sambil memicingkan matanya pada Soobin.

"Mau gue ambilin pisau temen-temen?" dengan senyum tertahan, akhirnya Beomgyu membuka suaranya.

Ketiganya hanya bergidik cuek tidak menghiraukan perkataan Beomgyu.

"Gue serius, mau gue bawain pisau buat senjata lo bertiga? Supaya lebih asik gitu berantemnya?"

"Lo sa--" belum sempat Hueningkai menjawab pertanyaan Beomgyu, suara pintu apartement terbuka membuatnya gagal untuk melanjutkan kalimatnya.

Klek

Ternyata yang datang itu adalah Yeonjun dan Jungkook, kakak dari Taehyun sekaligus sahabat mereka semua. Mereka berdua juga tinggal di apartement yang bersebelahan dengan apartement bersama milik mereka.

"Tumben banget kalian pagi-pagi udah kesini aja?" tanya Hueningkai pada dua orang yang baru saja datang, memecahkan konsentrasinya yang semula akan mengomeli Beomgyu.

𝐿𝑜𝓋𝑒 𝐼𝓈 𝐿𝑜𝒷𝑒 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang