Chaeryeong tengah duduk seorang diri di ruang televisi. Sembari menyantap mie goreng instan kesukaannya. Hari ini adalah hari libur yang sangat membosankan baginya. Pasalnya semua orang sedang tidak ada di apartementnya. Beomgyu, Taehyun dan yang lain pergi entah kemana.
Sementara Yuna sedang pergi bersama tante, om dan juga kedua sepupunya yang bernama Bambam dan Momo. Entah pergi kemana mereka, Yuna tidak bilang padanya.
Sedangkan Lia, ia tidak bisa menghubungi gadis itu sejak kemarin. Nomornya tidak aktif. Chaeryeong sendiri pun merasa heran, karena tidak seperti biasanya nomor Lia tidak di aktifkan seperti sekarang ini. Alhasil, Chaeryeong hanya bisa duduk bermalas-malasan di ruang televisi yang cukup luas ini sendirian. Hanya di temani mie dan juga jus jeruk kesukaannya.
Karena kelamaan melihat televisi, mata gadis itu jadi sedikit merasakan kantuk. Padahal sekarang baru jam 10.00 pagi.
"Sendirian kaya gini bikin gue ngantuk." Chaeryeong berbicara pada dirinya sendiri, sembari menguap karena ngantuk.
Akhirnya Chaeryeong beranjak dari tempatnya berniat untuk pergi ke kamar tidur. Sebelumnya ia mengambil remot yang tergeletak di atas meja lalu menekan tombol berwarna merah untuk mematikan televisi.
Bep
Televisi mati.
Kini suasana di apartemennya benar-benar sepi dan hening.
"Mending gue tidur di kamar aja kalau kaya gini caranya, nyenyak juga kan?" Chaergeong kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar.
Tapi saat Chaeryeong hendak membuka knop pintu kamar, bel apartementnya tiba-tiba berbunyi.
Ting tong
Chaeryeong menghentikan langkahnya lalu kembali berbalik untuk membuka pintu. Gadis itu berharap mereka~ datang. Jadi ia sekarang tidak sendirian lagi di dalam rumah.
Begitu Chaeryeong membuka pintu, bukan Beomgyu atau yang lain yang ada disana seperti dugaannya. Melainkan Lia yang datang dengan keadaan yang sepertinya tidak baik-baik saja. Mata Lia berkaca-kaca seperti sudah lama menahan airmatanya agar tidak keluar dari sana.
"Lia?" Chaeryeong terkejut melihat Lia dalam keadaan seperti ini.
Bukan menjawab, Lia malah langsung berhambur ke pelukan Chaeryeong dan menumpahkan tangisannya disana.
"Eh, eh, lo kenapa?" Chaeryeong benar-benar terkejut sekaligus khawatir pada Lia yang tidak seperti biasanya menangis kencang seperti sekarang ini.
"Udah. Mending kita masuk dulu ya?" Chaeryeong langsung membawa Lia masuk ke dalam apartementnya.
Di dalam sana, Chaeryeong bergegas mendudukan Lia. Sementara ia segera pergi ke dapur untuk mengambilkan sahabat barunya itu minum agar sedikit lebih merasa tenang.
"Minum dulu ya," Chaeryeong memberikan air putih kepada gadis bersurai indah yang sejak tadi belum bicara sama sekali.
Chaeryeong benar-benar mengkhawatirkan Lia, ia takut terjadi apa-apa pada gadis itu.
Setelah Lia meneguk minumannya sampai setengah gelas, Chaeryeong langsung duduk di sampingnya dan mengusap pundak Lia untuk memberikannya sedikit ketenangan.
"Cerita sama gue, lo kenapa?" Chaeryeong bertanya dengan sangat hati-hati.
"Ayah gue, marah sama gue, Chaer." Lirih Lia. Gadis itu menatap Chaeryeong dengan nanar. Memancarkan kesedihan dari sana.
"Marah? Kenapa?"
Tatapan Lia semakin sendu, gadis itu seakan ingin memperlihatkan pada sahabatnya itu bahwa saat ini dirinya benar-benar sangat terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐿𝑜𝓋𝑒 𝐼𝓈 𝐿𝑜𝒷𝑒 √
FanfictionTXT X ITZY FT. JUNGKOOK LISA Lima orang Pria tampan yang belum mengerti apa arti kata Cinta sesungguhnya..