Siang ini Chaeryeong sedang berada Choi Hann University. Ia kemari untuk mengurus semua berkas-berkas perpindahannya.
Chaeryeong berjalan menyusuri setiap sudut kampus untuk melihat-melihat suasana disini. Ia senang, karena akhirnya ia bisa kembali ke negaranya sendiri setelah bertahun-tahun ia menetap di Australia.
Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti setelah mendengar suara seorang gadis yang berbicara marah-marah tidak jelas. Sepertinya gadis itu tengah bertengkar dengan seorang gadis lainnya.
"Heh, Lia! Lo pikir lo bisa bebas dari gue hah? Gue bakal terus awasin lo!!"
"Please, gue mohon. Berhenti!"
"Wah.. Lo udah berani nyuruh gue berhenti? Berani lo sama gue? Hah??!"
Chaeryeong pun mencari keberadaan sumber suara tersebut dimana, ia yakin ada yang tidak beres dengan mereka.
Akhirnya di belakang tembok toilet wanita, Chaeryeong melihat seorang gadis tengah di pojokan oleh tiga orang gadis lainnya. Tampak ketiga gadis itu secara bergantian mendorongnya hingga ia tersudut ke ujung tembok.
Karena tidak kuat melihat pemandangan itu, akhirnya Chaeryeong berniat untuk menghampiri. Ia ingin membantu gadis yang terbully itu.
Sesampainya disana, ternyata bukan hanya dirinya saja yang menghampiri. Melainkan ada seorang gadis lain selain Chaeryeong yang juga menghampi mereka.
"Heh, lo bertiga ngapain?!" pekik gadis bersurai pirang yang datang bersamaan dengan Chaeryeong.
"Iya, lo bertiga mau apain dia?!" kali ini Chaeryeong ikut membentak.
Melihat ada yang mengganggu mereka, ketiga gadis itu pun berhenti melakukan aktifitasnya pembuliannya. Lalu ketiganya mendekati mereka berdua yang datang.
"Lo berdua siapa? Ga usah ikut campur!!" pekik salah satu dari mereka.
"Gue Yuna!" ucap gadis yang berdiri menantang di samping Chaeryeong.
Ketiganya berdecih remeh, "Gue ngga nanya siapa nama lo! Tapi, gue tanya lo siapanya Lia? Kenapa lo ikut campur?!" pekik gadis itu lagi.
"Gue temennya, dan Lo apain temen gue tadi?" kali ini Chaeryeong yang menjawab mereka dengan lantang.
"Hah? Temen? Sejak kapan dia punya temen?!" pekiknya lagi sambil menatap gadis yang di panggil Lia itu, sinis.
Gadis yang terpojok itu ternyata bernama Lia. Gadis malang itu masih berdiri di pojokan memperhatikan mereka dengan raut wajah marah. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menahannya.
"Sejak sekarang!" tegas Chaeryeong dan gadis bernama Yuna itu secara bersamaan.
Chaeryeong dan Yuna saling menatap satu sama lain. Tapi tak lama dari itu mereka kembali beralih pada ketiga wanita pembully itu.
Begitu pun dengan Lia, mendengar Yuna dan Chaeryeong berkata seperti itu, hatinya seketika bergetar, karena baru kali ini ada yang berani membelanya.
"Wah... lo kira, gue takut sama lo berdua? Gue jamin, lo berdua nasibnya bakal sama kaya dia!!" ucap gadis itu sambil telunjuknya mengarah ke Lia.
"Lo kira gue takut? Sini lo kalau berani!!" ucap Yuna meremehkan.
Mendapat tantangan seperti itu, ketiga orang pembully langsung menghampiri. Mereka berniat mendorong tubuh Yuna tetapi terlambat, Yuna sudah lebih dulu meraih tangan salah satu dari mereka dan memelintirnya ke belakang.
Sementara kedua temannya yang lain melihatnya terkejut. Bahkan bukan hanya mereka saja, Chaeryeong dan Lia sendiri ikut terkejut dengan tindakan Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐿𝑜𝓋𝑒 𝐼𝓈 𝐿𝑜𝒷𝑒 √
FanfictionTXT X ITZY FT. JUNGKOOK LISA Lima orang Pria tampan yang belum mengerti apa arti kata Cinta sesungguhnya..