/8/

2.7K 336 4
                                    

Karena tidak tau harus membawa Ryujin kemana, akhirnya untuk sementara Beomgyu memutuskan untuk membawa gadis itu ke apartement Chaeryeong.

Perasaan Beomgyu yang tidak tenang, khawatir, panik serta takut membuat ia menjadi bingung dan tidak tau apa yang harus ia lakukan pada Ryujin. Sampai akhirnya, tiba-tiba saja otaknya langsung menyuruh membawa Ryujin ke apartement Chaeryeong.

Dengan langkah besar setengah berlari, Beomgyu langsung melangkah pergi meninggalkan taman menuju tempat tujuannya. Ryujin terkulai lemas dalam gendongannya. Suhu tubuhnya masih sama. Tubuh Ryujin bergerak mengikuti alunan derap langkah Beomgyu yang semakin cepat.

Ryujin, lo kenapa? Bangun, Jin!

Setelah beberapa lama, akhirnya ia sampai di depan apartement Chaeryeong. Ia langsung masuk dengan membuka gagang pintu secara perlahan namun pasti.

Brakk

Beomgyu menendang pintunya agar terbuka lebar. Membuat penghuni yang ada di dalam sana terlonjak kaget.

Chaeryeong dan Taehyun semakin di buat terkejut karena Beomgyu masuk bersama seorang gadis yang tidak sadarkan diri dalam gendongannya.

Tanpa banyak bicara, Beomgyu segera membaringkan Ryujin di atas sofa. Kemudian ia kembali menepuk-nepuk pipi Ryujin pelan, berharap gadis itu cepat sadar.

"Ryujin, bangun."

Sementara itu, Taehyun dan Chaeryeong hanya terdiam dengan mimik wajah yang tampak kebingungan meski mereka juga sedikit merasa khawatir. Apalagi mereka tidak tau apa-apa dan tidak tau apa yang harus mereka lakukan.

"Chaer, ambilin air hangat, cepet!" titah Beomgyu pada Chaeryeong yang mematung di tempat.

"Oh, i-iya." Chaeryeong langsung menuruti apa perintah Beomgyu padanya tanpa banyak bicara. Ia tau, Beomgyu sedang panik sekarang.

"Jin, bangun. Please, lo kenapa?" Beomgyu masih berusaha membangunkan gadis itu.

Kemudian ia beralih pada Taehyun yang berdiri di sampingnya, memerhatikan apa yang terjadi di hadapannya. "Tae, tolong telepon kak Lisa, please!"

Mendengar itu, Taehyun hanya mengangguk lalu segera menghubungi Lisa, calon kakak iparnya.

Lisa memang seorang dokter, tapi ia juga tetap fokus bekerja di perusahaan milik keluarga Jeon sebagai sekertaris dari direktur utama Jeon Jungkook , yang tidak lain adalah kekasihnya sendiri.

Tut..tut..

Tak lama Lisa pun mengangkat teleponnya.

"Iya, Tae?"

"Hallo kak, kakak lagi ada dimana? Tolong kak, kakak cepetan ke apartementnya Chaeryeong, temen kita ada yang pingsan kak, bisa kan kak?!" ucap Taehyun tanpa jeda.

"Oh, pingsan? Oke, kakak segera ke sana. Tapi tolong kamu kasih minyak angin dulu atau air hangat ya, sebelum kakak sampe!"

"Iya kak, makasih kak."

Tutt.

Taehyun menutup teleponnya. Kemudian ia kembali memandang Beomgyu. Dengan ragu, Taehyun memberanikan diri untuk bertanya pada karibnya itu. Tidak bisa di pungkiri, melihat seorang gadis yang tidak sadarkan diri di depannya, Taehyun pun ikut merasa khawatir.

"Eh Gyu, dia kenapa?" tanya Taehyun.

"Gue juga ngga tau, dia tiba-tiba aja pingsan tadi." panik Beomgyu. Masih berusaha membangunkan Ryujin dengan cara menepuk-nepuk pipinya pelan.

"Eh, tunggu sebentar, gue mau nyari minyak angin dulu!" Taehyun lupa kalau Lisa menyuruhnya untuk memberikan minyak angin terlebih sebelum dirinya tiba.

𝐿𝑜𝓋𝑒 𝐼𝓈 𝐿𝑜𝒷𝑒 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang