Yeonjun masih setia menunggu Yeji yang masih terlelap di kamarnya. Ayah Yeji meninggalkan pemuda itu disana sementara ia pergi untuk mengurus tanaman bonsai nya di teras rumah. Beliau memberi Yeonjun kebebasan dan ruang untuk ia bersama Yeji di dalam sana. Entah mengapa ayah Yeji begitu mempercayakan putrinya pada sosok pemuda yang bernama Yeonjun itu.
Pria paruh baya itu hanya mengharapkan putrinya cepat menikah dengan pemuda baik hati dan bertanggung jawab seperti Yeonjun.
"Yeonjun?"
Tiba-tiba Yeji terbangun dari tidurnya. Ia memanggil pemuda yang hampir ketiduran di sampingnya itu.
"Ji, lo udah bangun?" Yeonjun kembali semangat. Kedua mata kantuknya seketika cerah begitu mendengar suara yang ia tunggu-tunggu sejak tadi.
Yeji menjawab pertanyaan itu hanya dengan anggukan kecil, lalu perlahan bangkit mendudukan dirinya.
Yeonjun memperhatikan Yeji lebih teliti. "Lo udah baikan?"
Yeji mengangguk lagi, "udah. Lo ngantuk ya gara-gara jagain gue dari kemaren?"
Yeonjun menggelengkan kepalanya, "ngga."
"Maaf ya udah ngerepotin lo." Yeji menundukkan kepalanya. Ia merasa tidak enak pada pemuda di hadapannya ini.
Yeonjun yang melihat itu segera mengangkat dagu Yeji, sehingga kepala gadis itu kembali terangkat.
"Jangan ngomong kaya gitu. Sekarang lo mending ke kamar mandi."
Yeji mengangguk pelan. "Iya udah, gue ke kamar mandi dulu kalau gitu."
Yeonjun kemudian membantu Yeji berdiri. Ia mengantar gadis itu sampai ke depan pintu kamar mandi yang ada di sudut kamar Yeji.
"Gue tunggu di luar ya?" Yeonjun sedikit berteriak begitu Yeji masuk ke dalam kamar mandi.
"Iya." jawab Yeji dari dalam kamar mandi.
Yeonjun segera keluar dari dalam kamar. Pemuda itu berjalan menemui ayahnya Yeji yang berada di teras rumahnya.
Ia senang saat melihat keadaan Yeji yang sudah mulai membaik dari pada kemarin. Hari kemarin itu rasanya hari yang paling buruk selama hidupnya. Bahkan lebih buruk dari saat ia di tinggal menikah oleh gadis yang pernah ada di kehidupannya sampai membuatnya susah melupakannya, Sihyeon.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Yeji. Gadis yang sedikit demi sedikit bisa merubahnya. Bahkan sekarang sosok yang selalu berputar-putar di otaknya itu sudah tidak pernah muncul lagi. Semua itu berkat Yeji.
Yeonjun dan ayah Yeji bahkan sudah saling cocok satu sama lain. Padahal sebelumnya Yeonjun tidak pernah suka berbicara lama-lama dengan orang tua. Dengan mendiang ayah dan ibunya pun hanya bicara seperlunya. Tapi lagi-lagi Yeonjun berubah, berubah menjadi sosok yang menyenangkan.
"Kalau gitu salamin om ke abangmu ya?"
Rupanya mereka sedang membicarakan keluarga Yeonjun.
"Iya om, nanti aku salamin. Om juga harus datang ya ke pernikahan abangku." Yeonjun menjawab seraya membantu menyemprotkan air ke tanaman bonsai milik ayah Yeji.
Ayah Yeji mengangguk, "iya. Nanti om usahakan datang sama Yeji. Tapi sebelumnya suruh abang kamu main kesini. Om pengen kenal dan ngobrol sama dia."
Yeonjun tersenyum renyah, "iya om. Siap."
Setelah beberapa lama mengobrol akhirnya Yeji datang menghampiri mereka berdua. Ia membawa dua gelas jus jeruk untuk ayahnya dan juga Yeonjun.
Begitu Yeji menginjakkan kakinya keluar dari kamar, ia mendengar perbincangan asik antara Yeonjun dengan ayahnya di teras depan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan langkahnya ke arah dapur berniat membuatkan sesuatu untuk menemani obrolan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/206574366-288-k11295.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐿𝑜𝓋𝑒 𝐼𝓈 𝐿𝑜𝒷𝑒 √
FanfictionTXT X ITZY FT. JUNGKOOK LISA Lima orang Pria tampan yang belum mengerti apa arti kata Cinta sesungguhnya..