Lia dan Soobin kini tengah berada dalam perjalanan menuju salah satu restaurant yang menyajikan menu stik iga sapi. Sejak dari aapartement sampai sekarang, mereka berdua sama-sama saling diam satu sama lain. Tapi tanpa Lia sadari, sebenarnya sesekali Soobin melirik ke arahnya.
Lia sejak tadi hanya melamun dengan pandangan kosong ke arah kaca mobil di sampingnya. Terlihat sekali kalau ia saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik.
Soobin tau apa yang sebebarnya Lia rasakan saat ini. Maka dari itu Soobin sengaja pergi untuk menemani gadis itu karena ia tidak mau terjadi apa-apa padanya. Ia tau pasti Lia ingin menghindar sesaat dari semua orang untuk meluapkan kesedihannya. Maka dari itu, Lia memilih untuk pergi keluar membeli makan malam dari pada harus delivery.
"Lo ngga apa-apa?" Akhirnya Soobin mengakhiri keheningan yang menyelimuti keduanya.
Lia yang tersadar dari lamunannya segera menoleh Soobin disampingnya. "Ngga kok. Emang gue kenapa?"
Soobin menyunggingkan sebelah bibir keatas. Ia tau Lia pasti sedang memikirkan masalahnya dengan sang ayah.
Tanpa banyak bicara, Soobin tiba-tiba menepikan mobil dan menghentikannya di bahu jalan. Sementara Lia terlihat bingung dengan apa yang Soobin lakukan.
"Kenapa berhenti?" Lia bertanya sambil menatap Soobin heran.
Bukannya menjawab, Soobin justru mendekatkan wajahnya pada Lia yang otomatis membuat gadis itu berjengit terkejut dan refleks memundurkan kepalanya.
Soobin menatap mata Lia begitu dalam. Membut Lia mengerjap dan termagu di tempat.
Deg
Jantung Lia mendadak berdetak kencang saat kedua matanya menatap lurus kedua netra bulat milik Soobin. Karena sebelumnya ia tidak pernah sedekat ini dengan lawan jenis.
Tapi kali ini ia bisa dengan leluasanya memandang seluruh bagian wajah Soobin dari jarak dekat. Begitu pun dengan Soobin sendiri, pemuda itu mengamati setiap inci lekuk wajah Lia yang setiap saat menggetarkan hatinya
Setelah beberpa saat, Lia yang tersadar dengan posisi mereka perlahan menundukan kepalanya seraya berkata, "l-lo k-kenapa ngeliatin gue?"
Soobin kemudian menyeringai penuh arti, "lo bohong, keliatan dari mata lo!" Ucapan Soobin sukses membuat Lia kembali menatapnya keheranan.
Akhirnya Soobin mengembalikan posisinya seperti semula. Karena sebelumnya tubuhnya lebih condong ke arah Lia.
"Turun." Titah Soobin kemudian. Yang membuat Lia kembali di buat bingung
"Hah? T-turun?"
"Iya, turun gue bilang."
Bukannya turun, Lia malah mengedarkan pandangannya ke sekitar. "Emang udah nyampe?"
"Belum. Makanya lo turun dulu! Nanti juga lo bakal tau kita dimana."
Dengan terpaksa, akhirnya Lia turun dari mobil. Begitupun dengan Soobin.
Lia kembali bingung setelah ia tau kalau mereka kini ada di jembatan sungai Han. Ia tidak tau kenapa Soobin menghentikan mobil dan menyuruhnya turun di sini.
"Mau apa kita disini?"
Bukannya menjawab, Soobin malah melangkahkan kakinya mendekati pagar pembatas jembatan dan menumpukan tangannya disana. Matanya menerawang jauh ke arah sungai yang ada di bawah sana.
Melihat itu, Lia pun mengikuti Soobin. Ia berdiri di samping pemuda itu dan menumpukan tangannya ke pagar pembatas juga.
"Hei," Lia memanggil Soobin karena pemuda itu tidak kunjung menjawab pertanyaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/206574366-288-k11295.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐿𝑜𝓋𝑒 𝐼𝓈 𝐿𝑜𝒷𝑒 √
FanfictionTXT X ITZY FT. JUNGKOOK LISA Lima orang Pria tampan yang belum mengerti apa arti kata Cinta sesungguhnya..