Dijodohin | Han Seungwoo ✓

34 𝐶𝑎𝑛𝑐𝑒𝑙𝑒𝑑 ?

"Mas Seungwoo,"

Woi ini Seungwoo gak mengalami gangguan telinga kan ? Yoora baru aja memanggilnya dengan sebutan 'mas'

Seungwoo rasanya mau giveaway perusahaan nya sekarang juga.

"Tumben panggil saya pake sebutan mas"

"Emangnya gak boleh ?"

"Ya boleh sih,boleh pake banget."

"Ini pertama kalinya saya panggil bapak pakai sebutan mas,dan terakhir kalinya."

"Lah kenapa ?"

"Setelah saya pikir-pikir saya masih menyukai Junho dan saya pikir lebih baik kalau perjodohan ini dibatalkan saja."

Serius,otak Seungwoo rasanya berhenti bekerja selama beberapa waktu.

Setelah dibikin melayang dilangit,dijatuhkan ke tanah begitu saja.

"Kamu bercanda kan ?"

"Enggak,saya serius."

"Tapi saya sudah menentukan tanggalnya."

"Ya kan tinggal dibatalin,susah amat."

Seungwoo menghela napasnya dalam,apa boleh buat ?

Seungwoo gak boleh memaksakan kehendak Yoora juga kan? daripada Yoora gak bahagia.

"Pak,bangun."Yoora menepuk-nepuk pipi Seungwoo pelan.

Seungwoo terbagun dan melihat wajah Yoora yang tampak kebingungan.

Seungwoo langsung memeluk erat tubuh Yoora.

"Bapak kenapa sih ?sampe tidur aja keringetan gitu."

"Pokoknya,kamu jangan tinggalin saya ya ?"Ucap Seungwoo lalu melepas pelukan antara mereka.

"Janji ?"Seungwoo menyodorkan jari kelingkingnya di hadapan Yoora.

"Janji."Yoora membalas kelingking Seungwoo sambil tersenyum manis.

"Lagian bapak kenapa tiba-tiba kayak gini sih ?"

"Tadi saya mimpi,kamu mau batalin perjodohan ini."wajah Seungwoo kembali cemberut.

"Ya gak mungkin lah pak,saya udah sayang sama bapak."

Seungwoo yang mendengar itu langsung tersenyum penuh kemenangan.

Yoora yang melihat itu langsung mengoreksi perkataannya,"Bukan sayang sih,lebih tepatnya gak rela kalau bapak sama yang lain."

"Ya itu sama aja,"Seungwoo merasa gemas dengan Yoora dan mencubit pipi Yoora gemas.

"Eh tapi di mimpi saya,kamu manggil saya dengan sebutan 'mas' loh."

"Ya terus ?"tanya Yoora gak peka.

"Panggil saya kayak gitu dong sesekali,kalau bisa seterusnya."

"Lah bapak kayak bayi besar begini,sok-sok an mau dipanggil mas."sindir Yoora.

"Saya bayi yang bisa membuat bayi loh."Seungwoo tersenyum menggoda ke Yoora.

"SEMBARANGAN KALAU NGOMONG."Yoora memukul pelan kepala Seungwoo.

"Saya batalin perjodohan ini juga bapak nangis."lanjut Yoora.

"JANGAN DONGGGGG."Sekarang giliran Seungwoo yang berteriak,tiap denger kata 'batal' bawaan nya langsung panik.

Yoora hanya tertawa puas melihat ekspresi panik Seungwoo.

"Seneng ya kamu bikin saya panik ?"

"Damai pak."

"Ini masih pagi loh,ini mau dibikin bengkak ?"Seungwoo menunjuk bibir kemerahan milik Yoora.

Yoora buru-buru menggigit bibirnya.

Emang udah kebiasaan,kalau Yoora lagi gugup tuh suka gigit bibirnya sendiri.

"Daripada kamu yang gigit,mending saya yang gigit kan ?"

"EH GAK GITU!!!"

"shhhh."Seungwoo menutup mulut Yoora menggunakan jari telunjuknya.

"Daripada kamu teriak-teriak pagi-pagi begini,mending suara kamu untuk mengeluarkan alunan musik yang merdu di telinga saya."

Yoora merasa bingung dengan ucapan Seungwoo,maklum Yoora emang bego.

"Hah ?"

"Tukang keong ya kamu."

Setelah berkata seperti itu Seungwoo langsung meraup bibir Yoora,memberi gigitan gigitan kecil disana.

"Emphhh pakhh"

Sekarang Yoora paham dengan maksud alunan musik yang merdu.

Jadi maksud Seungwoo tuh,desahan laknat Yoora ?

Setelah selesai dengan acara Seungwoo yang mengigit kecil bibir Yoora,Seungwoo melepaskan tautan itu.

"Liat tuh,bibir saya jadi luka."Yoora memperlihatkan bibirnya yang sedikit terluka.

"Maaf ya,kamu bikin khilaf sih."Seungwoo mengelus pelan kepala Yoora.

"Udah bibirnya gak usah dikasih liat ke saya,saya malah mau cium lagi."

"BAPAK IH" Ingin rasanya Yoora buang Seungwoo ke laut sekarang juga.

"Iya bercanda sayang."

"Mas Seungwoo jahat."Yoora sekarang mengembungkan pipinya lucu.

"Kamu bilang apa tadi ?"Seungwoo mau memastikan kalau pendengaran nya masih berfungsi dengan baik,dan kali ini bukan mimpi.

"Gak ada siaran ulang."Yoora tersenyum jahil.

"Lah sekarang kamu yang jahat."

Lalu hanya dibalas tawa oleh Yoora,emang pasangan laknat dua-duanya.