Bagian 10

355 10 0
                                    

Malam harinya Resepsi baru saja selesai semua anggota keluarga Arkan menginap di rumah Manda. Kini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar berbicang.

Arkan dan Amanda sudah berganti pakaian rumahan. Arkan sama sekali gerah menggunakan pakaian pengantinnya.

"Lebih baik kalian semua istirahat, kamu juga Kan bawa manda gih ke atas, gak capek apa?" Goda winata

"Bentar lagi ayah punya cucu"goda Farel

"Rel lihatlah wajah menantuku jangan menggodanya terus" ucap Bima Ayah Manda.

"Manda ayo aja suamimu kekamar, istirahat atau apalah gitu" ucap Mama Manda. Semuanya tertawa menggoda kedua pasangan yang baru saja resmi menikah.

"Om kan, ponsel om bunyi terus ganggu Rean main tahu gak" ucap Gadis kecil yang tak bukan adalah anak Tante Alya

"Om pinjam ponsel nya sebentar. Ayo manda kita keatas" ajak arkan sembari menggandeng Manda.

"Yang kuat kak Manda" teriak Alif.

Untuk kalinya Arkan memasuki kamar perempuan yang sudah sah menjadi istrinya.

"Mas" panggil Manda

"Iya" jawab arkan yang sedang mengecek ponselnya

"Ayo kita sholat dulu" ajak Manda.

Arkan menganggu lalu pergi ke kamar Mandi.
Sementara Amanda mempersiapkan perlengkapan sholat mereka. Sungguh Amanda sangat gugup. Bagaimana jika Arkan..

"Manda kenapa melamun, ayo katanya mau sholat" ucap Arkan

Manda tersadar dari pikirannya yang sudah kemana-mana.
Untuk pertama kali nya manda menjadi makmum Arkan.

"Kamu istirahat saja duluan, saya mau kebawah ambil minum" ucap Arkan

Manda mencekal tangan Arkan

"Iya?"panggil Manda.

Manda mendadak gugup ketika matanya bertemu dengan Suaminya.

"Gak jadi deh" ucap Manda

Arkan hanya mengangguk dan ia keluar.

"Kamu itu seperti bunglon, berubah ubah" ucap Manda lalu berbaring mengistirahatkan dirinya.

Sementara Arkan diluar menikmari angin malam sembari memegang secangkir teh hangat.
Ponselnya berbunyi kembali. Nomor tak dikenal.
Arkan Mengangkatnya.

"Hallo"

Tidak ada suara dari seberang sana.

"Hallo" jawab Arkan lagi.

"Hallo siapa disana, tolong jangan mempermainkan saya" ucap Arkan

Panggilan terputus pengirim yang tidak dikenal itu mengirimkan gambar yang membuat Arkana shock.

"Arkan," panggilan seseorang membuat Arkan terkejut dan menjatuhkan gelas yang ia pegang.

"Papa, ngageti Arkan Saja" ucap Arkan gugup.

"Kenapa diluar? Bukannya istirahat" tanya Abi

"Ah ini ada masalah sedikit dengan perusahaan"ucap Arkan

"Oh. Boleh kita berbicara sebentar?" Tanya Abi

Arkan mengangguk.

"Kamu mencintai putri saya? Selama ini saya tahu kamu, saya minta tolong jaga putri saya Manda, jika suatu hari ni nanti kamu tidak sanggup kembalikan putri saya" ucap Abi.

"Lebih baik kamu masuk, mungkin Manda menunggu kamu, Manda itu orangnya penurut, tidak meminta banyak hal. Oh iya pesan papa lagi, kasih ayah cucu"ucap Abi lalu tertawa

AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang