Bagian 14

278 9 0
                                    

Sudah tiga bulan usia pernikahan Arkan dan Amanda. Tidak ada kemajuan dari keduanya. Keluarga besar sudah sering menanyakan kapan mereka akan memberi cucu. Mereka selalu meminta doa nya saja.

Seperti saat ini kedua orang tua Amanda sedang berkunjung melihat Amanda. Dirumah hanya ada amanda sendiri, oma dan kakeknya sedang keluar.

"Apa setiap hari rumah ini sepi?" Tanya Widya.

"Nggak ma, biasanya ada oma sama kakek tapi mereka sedang pergi" jawab Amanda.

"Kalian baik-baik saja kan?"tanya Abi

Amanda mengangguk.

"Benar kata mereka, ibu nya Arkan mirip sekali denganmu" ucap Widya sembari menatap foto keluarga Arkan yang terpampang besar di ruang tamu.

Tak selang beberapa waktu deru mobil terdengar dan oma Arin dan Winata tiba denga membawa begitu banyak belanjaan.

"Aduh, ada besan toh." Ucap Arin yang memberi semua belanjaan itu ke suaminya.

"Biar Manda bantu kek" ucap Manda.

"sudah berapa lama? Maaf ya tidak bisa menyambut kedatangan kalian" ucap Arin

"Tidak apa-apa bu, kebetulan saya sama Papanya Manda ada tugas di jakarta,"ucap Ayu.

" sebentar lagi waktunya makan siang, kalian makan siang disini saja kalau perlu menginap disini, pasti manda senang" ucap Arin

"Biar saya bantu bu" ucap ayu

Manda masuk ke kamar ia akan menghubungi suaminya untuk pulang. Sudah dua hari Arkan pergi pagi pulang malam yang membuat manda resah.

Panggilan Manda tidak di jawab oleh Arkan. Ia mencoba sekali lagi.

Di lain tempat Arkan sedang berkutat dengan di dapur untuk membuat bubur. Ya kini Arkan sedang berada di Apartemen Nadine. Sudah dua hari Nadine sakit.

"Kamu makan dulu, habis itu minum obat" ucap Arkan.

"Ponsel kamu bunyi terus" ucap Nadine.

Arkan mengecek ponselnya. Ia melihat layarnya tertera nama Manda yang menghubunginya tiga kali.

"Siapa?" Tanya nadine

"Manda" jawab Arkan

Arkan menyuapkan bubur yang ia buat ke Nadine,

"Aku gak mau makan kalau kamu tidak menjawab panggilan Manda. Arkan dia itu istri kamu sebesar apapun kesalahanya tetap istri kamu" ucap Nadine

"Kamu harus makan biar cepat sembuh" ucap Arkan mencium kening Nadine.

Nadine tidak merasa kaget lagi dengan perlakuan Arkan kepadanya. Namu ia merasa tidak enak dengan Manda.

"Aku bukan siapa- siapa kamu please jangan buat aku tambah sakit Ar." Ucap Nadine melemah.

"Kamu wanita setelah bunda yang selalu ada buat ku Dine. Kamu yang mengerti aku" ucap Arkan.

Tak ada perdebatan lagi diantara mereka, Nadine makan dengan disuapkan Arkan.

"Setelah ini kamu harus pulang" ucap Nadine.

Arkan hanya berdehem sebagai jawabanya.

Halaman rumah Arkan dipenuhi beberapa mobil, Arkan sangat mengenal sekali jika ada mobil mertuanya. Arkan menghela napas kasar .

Ketika ia masuk ruang tamu begitu ramai, ada kedua orang tua manda, kakek, oma dan Alif serta ayahnya.

"Arkan" panggil Farel

AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang