Manda kini sudah bersiap pergi menuju rumah sakit hari ini ia akan memberi surprise buat Arkan. Hari ini tepat ulang tahun Arkan selama mereka menikah dulu tidak pernah sekalipun mereka merayakan ulang tahun bersama apalagi berjalan berdua.
Bruk..
"Awsh" ringisan Manda membuat seseorang yang menabraknya meminta maaf.
"Aduh mbak maaf ya" ucap seseorang itu.
"Mbak bukannya mantan istrinya bang Arkan?"
Manda pernah sekali melihat wanita ini tapi ia lupa.
"Mau jenguk bang Arkan? Tapi sayangnya Bang Arkan dibawa keluar negeri, subuh tadi kondisi bang Arkan drop lagi"
Seketika kaki Manda lemas, jantungnya berdetak tidak beraturan, kue yang ia pegang erat sedari tadi kini lepas dari genggamannya. Amanda langsung pergi keruang rawat Arkan namun setelah tiba disana semuanya kosong dan brangkar sudah rapi. Amanda pergi ruang Denis namun kondisi ruangannya gelap. Tiba-tiba saja ia menagkap tubuh tegap seseorang yang membelakangi Manda.
"Kak Denis?" Panggil Manda.
Namun tidak ada jawaban, bulu kuduk Manda tiba-tiba berdiri kenapa semuanya menjadi tampak horor. Manda telonjak kaget ketika sosok itu tiba-tiba memeluk Manda erat.
Dalam kegelapan retina mata itu Manda kenal, aroma tubuh yang sudah lama ia kenali kini menyeruak ke indera penciuman Manda.
"Mas Arkan?" Cicit Manda.
Manda merasa pria ini mengujami beribu banyak kecupan di kepalanya. Manda terisak menerima perlakuan ini.
SURPRISE...seru banyak orang yang tiba-tiba muncul diikuti dengan lampu yang menyala serta ada balon-balon yang sudah tertata indah.
Hal pertama yang Manda lihat adalah wajah Arkan yang tampak menangis.
"Sudah dong pelukannya, banyak orang nih" goda Ayu.
"Mama.."rengek Manda yang melihat kedua orang tuanya.
Ruangan tampak ramai ada ayah Farel, Alif, ketiga sahabat Arkan dan kedua orang tua Manda.
Arkan bersimpuh dihadapan Manda ia mengeluarkan kotak berwarna merah dan mengeluarkan isinya.
"Manda, Will you marry me again?" Ucap Arkan lembut.
Manda terpaku kenapa mas Arkan tiba-tiba menjadi romantis sih. Amanda mengangguk pertanda "IYA".
Arkan langsung memasang cicin berlian ke jari manis Amanda."Terimakasih sudah menerima Mas kembali"ucap Arkan memeluk Manda kembali.
"Minggu kita nikah, gak ada penolakan" ucap Arkan. Amanda yang mendengar itu pun langsung mengurai pelukan Arkan.
"Sudah deh Mand. Gak usah nolak kemarin aja nangis mulu ya kali sekarang nolak" celutuk Allan.
"Kalian gak mau peluk gue? Atau meminta maaf atas kejadian waktu itu?" Sindir Arkan. Mereka bertiga hanya menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Jadi lho udah ingat semuanya?" Tanya Andra antusias.
Arkan mengangguk mantap lalu ia tersenyum. "Termasuk kita yang sering pergi
"Pergi kemana bang?" Tanya Alif
"Liburan lif" ucap Arkan
Ketiga sahabat Arkan tersnyum penuh arti
"Kapan nih Arkan mau tiup lilinnya? Dipegang mulu tuh kue"
Ucap Arkan pada Alif."Make a wish dulu Mas" ucap Amanda.
Arkan memejamkan matanya ia berdoa didalam hati. Setelah itu meniup lilin yang ber angka 28 tahun.
"Terima kasih sayang" ucap Arkan pada Amanda. Lalu kedua orang tua amanda memeluk dirinya.
"Semoga kamu menjadi menantu kami selamanya" ucap Ayu.
"Terima kasih Ma." Ucap Arkan
"Cepat sembuh dan jaga putri papa" ucap Abi.
Arkan mengangguk. Semuanya tampak bahagia dengan kembalinya ingatan Arkan dan kembalinya Amanda dan Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)
RomanceCukup diam, disitulah aku akan memilikimu - Arkana Sikapmu membuatku berhenti mengikuti alurmu-Amanda