Hampir dua jam Amanda membujuk Arkan untuk pulang kerumah karena hari ini adalah hari pernikahan Alif dan Nadia. Pesta pernikahannya diadakan di rumah Nadia.
"Ayolah Mas. Kita pulang mereka pasti sudah menunggu kamu untuk berangkat ke rumah Nadia"ucap Amanda
"Sudah berapa kali saya bilang tidak mau ya jangan dipaksa" ucap Arkan.
Amanda menghela napas berat ia sudah capek membujuk Arkan.
"Ya sudah. Manda capek bujuk mas terus. Manda hanya manusia biasa yang punya kesabaran" ucap Manda langsung pergi.
Arkan yang melihat kepergian Manda pun tak tega namun egonya yang mendominasi. Arkan lebih memilih tidur karena tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit.
Sementara dirumah Arkan sudah sangat ramai dengan keluarganya untuk mempersiapkan pernikahan Alif dirumah Nadia. Amanda yang baru saja tiba dirumah langsung dihampiri Alif.
"Kak gimana?"
"Dua jam kakak bujuk mas Arkan ia gak mau. Kakak capek lif dengan semuanya" lirih Manda.
"Kakak yang sabar ya. Alif minta maaf. Ya sudah gak papa mungkin Alif mencoba ngerti dengan kondisi bang Arkan" ucap Lesu.
Amanda langsung menuju kamarnya.
"Jadi dia menantu kebanggaan keluarga Winata?" Suara sosok paruh baya menghentikan langkah Amanda.
Amanda menoleh mendapati seseorang seperti kakek winata.
"Amanda kemari" panggil Oma Arin
Amanda menghampiri oma Arin yang sudah duduk di samping kakek winata dan orang yang seperti kakek winata.
"Mirip seperti putriku, Raya. Hanya saja sifatnya berbeda jauh"ucapnya
"Juan. Berhentilah meintimidasi istri Arkan. Amanda dia kakeknya Arkan dan Alif juga. Ayahnya ibu Arkan." ucap Winata.
Dalam hati Amanda sangat takut dengan tatapan kakek juan. Amanda hanya mendengar cerita kakek juan saja tapi bertemu secara langsung. Amanda mencium tangan juan sebagai tanda hormat.
"Nak gimana Arkan?"tanya Farel
Manda menggeleng lemah ia merasa gagal tidak bisa membujuk Arkan untuk ikut dengannya.
"Gimana kamu mau berhasil membujuk Arkan kalau kamu saja tidak tahu celah hatinya" ucap Juan
Amanda terdiam dengan penuturan kakek Juan.
Farel berdiri meninggal suasana yang mulai tegang sejak adanya ayah mertuanya.Sementara dirumah sakit Arkan kembali masuk ruang ICU karena kondisinya tiba-tiba drop lagi karena ia menghentakan kepalanya ke dinding. Sebelum kesadarannya hilang ia berpesan untuk tidak memberitahu keluaganya.
Malam hari nya Arkan juga belum sadarkan diri. Dokter Hans yang menanganinya sudah memberi tahu Farel. Sementara keluarga Arkan dua puluh menit yang lalu baru tiba di kediaman mereka.
"Ayah, Kenapa?" Tanya Manda
Farel menggeleng. ia tidak tega memberi tahu kabar ini terlebih lagi menantunya.
"Gak papa, ayah dapat telpon ada jadwal operasi mendadak menggantikan rekan ayah" bohong Farel
"Manda lebih baik kamu istirahat. Kita semua juga mau istirahat" ucap Oma Arna
Manda sedikit gugup untuk meminta izin pulang ke Bandung karena mamanya sakit.
"Yah, sebenarnya.." ucapan manda terhenti ketika kakek Winata memberikan izin pulang kebandung
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)
RomanceCukup diam, disitulah aku akan memilikimu - Arkana Sikapmu membuatku berhenti mengikuti alurmu-Amanda