Tak terasa sudah seminggu Nadine, Reina berserta yang lainnya berlibur sama halnya dengan Amanda dan Arkan hubungan mereka kembali dekat hanya karena urusan pekerjaan. Lagi-lagi Arkan harus terjebak oleh permintaan kakeknya untuk melanjutkan usaha kakeknya. Dua hari yang lalu Arkan dapat kabar jika kakek Winata terkena serangan jantung namun syukurlah tidak parah. Karena itu juga Arkan kembali ke perusahaan. Jika bukan Arkan siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan. Tidak mungkin Ayahnya Farel ia sangat sibuk di rumah sakit walaupun ia pernah menjalankan perusahaan dan Alif karena ia bukan ahli di bidang bisnis.
Saat ini Arkan dan Amanda berada dikawasan Bandung mereka sedang meeting di salah satu hotel yang ada di kota kembang ini. Mereka tidak menginap dihotel melainkan dirumah Amanda karena memang rumah Manda dikawasan bandung
"Hari ini terakhir kita meeting, bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling kota Bandung. Lagian selama ini kita gak pernah have fun bisnis mulu" ucap Arkan
Amanda menanggapinya dengan senyum kecil. Benar kata Arkan sewaktu mereka menikah dulu pertemuan singkat mereka tidak membuat mereka menghabiskan waktu berdua. Awal pernikahan mereka begitu banyak masalah hingga berakhir di meja hijau
"Baiklah aku temani kakak jalan" ucap Manda pasrah. Sepanjang perjalanan tanpa mereka sadari kedua tangan mereka saling bertautan. Canda tawa selalu terpancar dari keduanya. Tak terasa langit sudah menampakan jingga yang pekat. Mereka memutuskan untuk kembali kerumah Amanda.
Rumah Manda sangat gelap apa mungkin ada pemadaman listrik.
"Aku takut gelap" lirih Manda.
"Tenang ada saya Manda" ucap Arkan sambil menuntun Manda masuk ke dalam rumah.
Tiba-tiba saja lampu menyala.
"Kejutan" ucap semua orang. Manda sangat terkejut melihat kedua orang tuanya, sahabatnya dan keluarga Arkan. Tak lupa kue ulang tahun dengan lilin angka ke-25 sedang di pegang mama Manda. Ia melirik Arkan yang tersenyum manis.
"Happy birthday anak mama dan papa" ucap Ayu. Manda begitu terharu ia memeluk kedua orang tuanya. Manda saja lupa jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.
" Make a wish dulu" Manda meniup lilinnya dengan harapan ia bisa berbahagia kedepannya.
"Terima kasih kejutannya Ma. Pa dan lainnya" ucap Manda.
"Terima kasihlah kepada Arkan karena ia yang merencanakan semuanya" ucap kakek Winata
Amanda menoleh ke arah Arkan. Tiba-tiba saja Arkan menggenggam tangannya.
"Setelah dua tahu kita berpisah aku sadar aku tidak bisa melupakanmu, kamu tahu aku sangat mencintaimu Manda. Terlepas dari itu hati ini selalu mengharapkanmu lagi. Pastinya kamu sudah tahu aku sama Nadine tidak ada hubungan apapun. Kami bukan suami istri. Dan Reina secara biologis bukan anakku. Ia anak Fahri. Kamu tahu selama satu minggu kepergian Nadine karena ia sedang memperbaiki hubungannya dengan Fahri. Sementara aku disini sedang memperjuangkanmu" ucap Arkan. Semuanya tampak shock atas penuturan Arkan. Arkan tahu semuanya tentang liburan Nadine dan Reina.
"Manda kembalilah dengan Arkan. Kami semua tahu kalian saling mencitai tapi kalian saling menyakiti. Jujur selama dua tahun kami bersama tidak pernah sama sekali Arkan menyentuh saya jika itu yang kamu pikirkan. Perasaan saya sudah hilang sejak Reina lahir. Aku mohon terimalah Arkan kembali Manda" ucap Nadine
Amanda sangat shock. Ia hampir saja menangis. " bilang sama aku Manda bagian mana yang membuat kamu tidak yakin sama saya?" Tanya Arkan
"Maaf aku gak bisa kak." Ucap Manda tanpa menatap Arkan
Arkan memegang kedua bahu Amanda. " jangan terus menyakiti diri kamu. Kamu tahu aku sangat mencintaimu Manda. Sama halnya dengan kamu. Kenapa gak bisa? Saya mohon kembalilah dengan saya" ucap Arkan
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)
RomanceCukup diam, disitulah aku akan memilikimu - Arkana Sikapmu membuatku berhenti mengikuti alurmu-Amanda