Bagian 15

302 8 0
                                    

Arkan membawa kendaraanya dengan kecepatan tinggi, ia harus menemui Fahri. Arkan yakin pemutusan kerja sama ada hubungannya dengan Istrinya.

Sedari tadi ponsel Arkan berbunyi, banyak panggilan masuk dari adiknya serta kakeknya yang ia gubris. Lain halnya dengan panggilan baru saja masuk yang tertera nama Nadine.

"Arkan..hikss"

"Nadine kamu kenapa? Cerita sama aku" jawab Arkan setenang mungkin walaupun ia berada di suasana emosi

Bukan menjawab pertanyaan Arkan si empu yang sedang menguhubungi Arkan pun malah menangis sejadi-jadinya.

"Oke aku kesana sekarang. Kamu yang tenang" begitulah ucapan Arkan mengakhiri panggilannya.

Dengan kecepatan tinggi mobil Arkan tiba di sebuah Apartemen milik Nadine. Ia melihat Nadine sudah menangis histeris.

"Nadine ada kamu kenapa?tanya Arkan panik lalu meraihnya dalam pelukan.

"Hikss. Arkan dia jahat." Ucap Nadine

Arkan melihat benda yang di genggam Nadine. Rahang Arkan mengeras.

"Siapa yang menghamili kamu Dine! Siapa!" Bentak Arkan

Nadine semakin menangis. Ia menggeleng.

"Jawab aku!. Siapa yang menghamili kamu! Akan ku bunuh dia! Arkan benar-benar marah.

"JAWAB NADINE"

"Dia tidak mau tanggung jawab. Ar. Hikss.

Arkan membentak Nadine lagi. Pikirannya benar-benar kalut. Ada satu orang yang terlintas di pikiran Arkan.

"Apa Fahri? Please jawab Aku. Apa Fahri?" Tanya Arkan kini dengan nada melunak.

Nadine mengangguk tangisannya sangat menyayat hati Arkan. Ia merasa tidak bisa menjalankan Amanah kedua orang tua Nadine.

"Ikut Aku. Kita harus ketemu dengan Fahri" ucap Arkan

Nadine menggeleng takut.
"Arkan percuma dia tidak mengakuinya" ucap Nadine.

"Ikut Aku sekarang. Kalau dia tidak tanggung jawab aku habisi dia" ucap Arkan sambil membawa paksa Nadine untuk bertemu dengan Fahri.

Arkan membawa paksa Nadine menuju kantor Fahri. Kesabarannya tidak bisa di tahan. Arkan mendobrak masuk keruangan Fahri.

"Dimana fahri? " tanya Arkan pada sekretaris Fahri.

"P..ak Fahri di rooftop."
Ucap Wanita itu takut.

Tanpa basa basi Arkan langsung menuju dimana Fahri .

"Hei, Long time no see Tuan Arkan" ucap pria yang sudah berdiri didepan Arkan. Sementara Nadine masih menangis di belakang Arkan.

Arkan langsung menghajar Fahri dengan pukulan yang terkena tepat di wajah sasarannya.

"Brengsek lho. Bajingan. Lho haru tanggung jawab atas apa yang lho lakuin ke Nadine" ucap Arkan.

Fahri tertawa mengejek.

"Tanggung jawab apa? Dia hamil? Baguslah berarti gue berhasil"

Lagi-lagi Arkan melayangkan pukulan dan dibalas dengan Fahri.

"Arkan sudah.hikss" ucap Nadine

"Kamu masih belain dia? Arkan tidak percaya dengan Nadine yang masih membelanya.

"Gue rasa sudah setimpal dengan apa yang lho lakuin ke gue!. Lho dengan beraninya mengambil Amanda gue" ucap fahri

"Maksud lho apa? Jangan membawa istri saya dalam masalah ini" ucap Arkan

AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang