Pagi pertama untuk kedua pasangan yang akan menyelami kehidupan baru. Cahaya matahari mengusik kedua pasangan itu.
Arkan terbangun dari tidurnya ia melihat wanita yang sudah menjadi istrinya. Akan menyadari Amanda telah mengisi hati nya sejak ia melamar Amanda. Arkan mengelus wajah Manda, istrinya begitu cantik sama seperti bundanya.
Amanda membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah suaminya yang tepat berada di depannya.
"Selamat pagi, Mas" ucap Amanda
Bukan menjawab ucapan Amanda, Arkan menatap intens wajah istrinya. Arkan mencium bibir Amanda.
"Morning kiss. Ny. Arkana Winata" ucap Arkan
"Sayang. Kamu berdarah. Padahal kan kita tidak
Ucapan Arkan terhenti ketika Amanda membekap mulut suaminya. Dan ia langsung menuju kamar mandi. Arkana tertawa melihat tingkah istrinya.
Hampir dua puluh menit Manda berada di kamar mandi. Kini ia telah rapi dengan pakaiannya.
"Lama sekali ck." Ucap Arkan lalu masuk ke kamar mandi. Selagi menungu Arkan mandi, Manda membereskan beberapa pakaian yang akan dimasukan ke koper. Hari ini ia akan pulang kerumah Arkan. Setelah Arkan membersihkan diri ia mengajak Amanda untuk sarapan pagi di cafe yang ada di hotel ini.
"Makan yang banyak, biasanya kalau perempuan yang sedang kedatangan tamu itu mudah lelah. Kalau perut kamu sakit bilang ya" ucap Arkan.
Manda tak percaya Arkan bisa tahu mengenai hal ini.
" Pengantin baru " panggilan itu membuat Arkan menoleh.
"Danish, Allan sini gabung kita" ucap Arkan. Kedua sahabatnya ini menghampiri meja Arkan.
"Wuidih cerah amat tuh muka. Beda yang sudah nikah" ucap Allan
"Habis dapat itu semalam" ucap Danish
"Mulut lho gak bisa disaring ya" ucap Arkan kesal dengan kedua sahabatnya ini.
"Hai Manda.. gimana Arkan semalam? " Tanya Danish
"Jangan sok dekat dengan Manda ya."ucap Arkan
"Semalam? Kita gak ngapa-ngapain kok Kak" ucap Manda polos.
Tawa mereka pecah seakan mengejek Arkan. Manda yang melihat ekpresi suami nya itu hanya tersenyum geli. Ternyata Arkan itu mudah sekali badmood. Manda menyentuh lengan Arkan dan memberi senyuman. Arkan langsung mencium tangan Amanda.
"Gila! Adegan dewasa" ucap Danish.
Arkan langsung melempar Danish dengan kotak tisuse. Danish yang menerima lemparan dari Arkan langsung mengaduh kesakitan.
"Jangan dimarahi nish, maklumlah gak dapat jackpot dia semalam" ucap Allan
Arkan sudah pusing melihat kelakuan kedua sahabatnya ini. Ia menyesal telah membedakanya dengan Adrian ternyata setelag dua tahu tinggal di negara orang membuat otak mereka mesum.
Arkan permisi untuk mengangkat ponselnya.
"Saya ke belakang dulu Manda. Kamu harus jaga diri dari mereka" ucap Arkan
Kedua sahabat manda mencibir Arkan. Manda mengiyakannya.
Sepeninggal Arkan meja berubah menjadi hening."Ehm Manda, kamu kenal sama Fahri?" Tanya Danish yang memecah kesunyian. Manda menatap Salah satu sahabat Arkan.
"Ti..dak" jawab Manda gugup.
Danis memincing dari ekor matanya. Manda yang ditatap begitu pun berusaha untuk tetap tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDA DAN ARKANA (COMPLETE)
Storie d'amoreCukup diam, disitulah aku akan memilikimu - Arkana Sikapmu membuatku berhenti mengikuti alurmu-Amanda