04 | Kesayangan

8K 1.1K 37
                                    

Mata kuliah yang sedang ditempuh Zanna semester ini termasuk mata kuliah khusus. Dimana Zanna dan kawan-kawan harus fokus pada bidang sastra dan linguistik Bahasa Inggris. Ini bukan hal yang mudah karena semua mahasiswa dituntut untuk bisa menguasai kedua bidang tersebut. Terlebih setiap dosen mempunyai target tersendiri agar semua mahasiswa mampu mencapai target nilai yang sudah dibuat sesuai dengan kurikulum. 

"Zan, nanti kerja kelompok kan?" tanya Yasminne sebelum kelas dimulai.

"Yoi," jawab Zanna sambil mengacungkan jempolnya.

Suasana kelas setiap senin pagi selalu ramai. Semua mahasiswa datang lebih awal karena Johnny yang selalu datang tepat waktu. Sama persis dengan Pak Edward.

Seram.

Pada awal pertemuan kelas, Johnny sudah menjelaskan perihal kontrak kelas yang diantaranya persentase kehadiran, UTS, dan UAS. Lalu ada kesepakatan berapa kali jatah absen, terakhir kesepakatan masuk kelas paling terakhir. Berhubung kelas mereka dimulai pada hari senin pukul 07.30 pagi, Johnny memutuskan untuk memundurkan jam masuk kelas menjadi pukul 08.00. Mengingat senin adalah puncaknya kemacetan dimana-mana.

"Sstt.."

Zanna menoleh ke belakang. Ternyata ada Keanu yang sudah menyodorkan tangannya meminta tugas yang diberikan Johnny minggu lalu.

"Mantap," komentar Keanu saat memegang lembaran kertas Zanna yang lebih tebal dibanding teman-teman lainnya.

"Bro, mana tugas lo?" kini Keanu beralih pada Nata. Sambil menatap malas ketua kelasnya itu Nata menyerahkan tugasnya.

Keanu tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Mantap lah Nat lo main terus sama Zanna, calon dapet A nih." Nata hanya menatap Keanu malas.

Masih ada waktu 10 menit sebelum Johnny benar-benar masuk kelas dan tandanya semua ponsel harus segera dimatikan. Sambil menikmati sedikit rasa kantuk yang menyerang akibat begadang semalam, Zanna menyetel beberapa playlist lagu andalannya. Menyematkan headset lalu bersandar pada bahu Nata.

"Kenapa sih lo?" tanya Zanna heran. Pasalnya sejak masuk kelas Nata terlihat diam dan ada aura kesal yang terlukis di wajahnya.

"Gak mood ngomong gue," jawab Nata.

"Najis. Sariawan ya lo?" Nata menggeleng.

"Kenapa sih?"

"Gue gak apa-apa."

"Au ah," kesal Zanna. Ia kembali pada posisinya, memasang headset dan menyandarkan kepalanya pada bahu Nata.

"Selamat pagi." Langkah tegap Johnny menginterupsi seluruh isi kelas. Semua mahasiswa yang semula bersantai dan fokus pada urusan mereka masing-masing kini bergegas merapikan barang-barang mereka.

"Tugas yang saya minta minggu lalu tolong dikumpulkan sesuai absen."

Keanu selaku ketua kelas pun langsung menyusun lembaran-lembaran tugas sesuai permintaan Johnny. Tidak lupa Daniya selaku orang terdekat yang duduk dengan Keanu turut ambil bagian agar pekerjaannya bisa selesai lebih cepat.

Selesai mengumpulkan dan menyerahkan semua tugas, Johnny membuka kelas dan menyampaikan materi dengan singkat, jelas, dan padat. Sempat ada sedikit atmosfer tanda tanya besar dalam kelas ketika Johnny bertanya mengenai susunan kata. Beruntung Zanna mampu menyelamatkan nyawa teman-teman satu kelasnya dengan cermat.

"Ada pertanyaan?" tanya Johnny di akhir penjelasannya.

Namun tidak ada pertanyaan satu pun yang terucap dari anak-anak. Johnny tersenyum sambil menggelengkan kepala. Lantas ia menempati kursi yang hampir 1 jam belakang tidak terisi.

"Oke, saya akan periksa tugas kalian sekarang."

Satu per satu lembaran masing-masing mahasiswa ia cek dengan teliti. Ada sedikit raut wajah yang sulit ditebak oleh semua mahasiswa karena Johnny yang mendadak tersenyum kemudian mendadak mengernyitkan dahi.

"Mampus lah gua," ucap Lucas dari kursi belakang. Pasalnya kertas yang tengah diperiksa oleh Johnny adalah miliknya.

"Ini yang saya maksud!"

Satu kelas pun dibuat terkejut dengan suara Johnny yang tiba-tiba menggema ke seluruh ruangan. Sambil berdiri tegak dan senyum merekah yang terlukis jelas di wajahnya, Johnny mengangkat lembaran tugas salah satu mahasiswanya.

"Dari tadi saya liat punya kalian cuma cantumin contoh tanpa ada penjelasan kelas kata dan meaning dari kata dan affixes. Kalo kayak gitu buat apa saya buang-buang waktu periksa tugas kalian? Anak kelas 6 SD pun paham kalo ini namanya imbuhan, contohnya ini dan itu. Namanya klasifikasi ya kalian harus menjelaskan alasan dan teori yang ada. Lalu diberikan penjabaran singkat mengenai perubahan katanya."

Seluruh kelas hening.

"Ini punya kalian saya kembalikan. Kecuali punya Zanna mau saya periksa lebih lanjut di ruangan saya."

Dengan langkah berat Keanu berjalan menuju meja Johnny dan mengambil kembali tugas-tugas tersebut.

"Saya rasa cukup untuk kelas hari ini. Semoga apa yang saya jelaskan bisa kalian serap dengan baik. Selamat pagi."

"Terima kasih pak."

Sepeninggal Johnny dari kelas, seluruh mahasiswa berkerumun untuk mengambil tugas mereka masing-masing. Zanna yang tidak tahu harus apa dan masih merasa malas hanya duduk menunggu Nata yang menagantre untuk mengambil tugasnya.

"Ciee Zanna udah ditandain sama pak Johnny," ledek Yasminne. Zanna tidak menggubris ocehan Yasminne.

"Kayaknya ada aroma-aroma A+ nih di sini." Lucas menambahkan.

"Guys, nanti kalo ada tugas lagi tanya ssma Zanna aja ya jangan sama gue."

"Gimana Zan rasanya jadi calon mahasiswa kesayangan pak Johnny?" tanya Daniya.

"Sumpah ya, gue paling males kalo dosen tuh kenal nama gue."

"Loh, kenapa? Bukannya enak ya jadi bisa konsul gampang. Terus setiap tanya lo bakal dapet poin tambahan?"

"Iya kalo itu. Lah nanti kalo misalnya gue buat kesalahan atau suatu hal yang gak mengenakan, dah gampang banget gue diingetnya."

"Iya juga sih."

"Udah lah gue mau balik. Pusing kepala mikirin klasifikasi kamus terus."

"Yaudah, hati-hati Zan!" seru Yasminne dibarengi dengan lambaian tangan Daniya.

Belum juga Zanna masuk lift untuk pulang, tiba-tiba Keanu yang ada di sebelah menyenggol lengannya.

"Nih," kata Keanu sembari menyerahkan ponselnya yang menampilkan aplikasi chat.

Pak Johnny

Tolong beritahu Zanna untuk menghadap saya di ruang dosen sekarang.
11.47

Mata Zanna membesar seketika setelah membaca isi pesan yang dikirim Johnny melalui Keanu. Mau kesal mengapa tidak langsung menghubunginya, namun Johnny memang tidak memiliki nomor ponselnya.

Dengan bahu yang ia lemaskan, Zanna memutar balik arahnya menuju ruang dosen yang berada di lantai 3.

"Kemana?" tanya Nata saat menyadari Zanna berbalik arah.

"Ke ruang dosen."

"Ngapain?"

"Ketemu beruang Oxford," katanya sambil berlalu.




.
.
.
.
.

To be continued

Dear Mr. John | Johnny Suh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang