Welcome~
.
.
.Ada satu hal yang membuat hidup terasa membosankan. Kegiatan yang monoton. Pagi-pagi sekali harus bersiap diri untuk mendatangi kantor. Siang hingga sore harus menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk duduk di depan komputer. Lalu malamnya beristirahat untuk memulai hari yang baru dengan kegiatan yang sama.
Jenuh sudah pasti. Kegiatan seperti ini sangat lah bukan ciri khas dari seorang Zanna. Ia tidak terbiasa melakukan hal yang monoton dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Terlebih lagi saat ini. Ketika ia memutuskan untuk memberi jarak antara dirinya dengan Johnny. Di mana biasanya Johnny akan membawa Zanna ke beberapa tempat yang baru untuk mereka kunjungi dan kemudian berbagi cerita. Kini hanya tinggal kenangan.
Aneh memang Zanna ini. Dia yang membuat jarak. Tapi dia juga yang gelisah layaknya orang yang baru putus cinta.
Lalu Johnny?
Oh tentu saja pria itu sangat memahami dan mengerti maksud Zanna. Walaupun jauh di dalam lubuk hatinya juga merasakan kegelisahan yang hebat. Aneh rasanya bagi Johnny bila satu hari saja ia tidak mendapat kabar dari Zanna. Begini lah pria kalau sudah bucin. Apa-apa harus melulu soal wanitanya.
Tetapi jangan salahkan Johnny yang tidak melakukan kontak lebih dulu. Ia sangat menghargai keputusan Zanna yang membuat jarak di antara mereka. Ia tidak mau jika nanti Zanna justru semakin tidak nyaman padanya dan menghambat semua rencananya untuk kembali mendekati Zanna.
Maju terus pantang mundur.
Ayo kita sama-sama dukung Johnny dan Zanna agar mereka bisa bersatu lagi!
--- Dear Mr. John---
Pagi yang sedikit mendung. Sungguh cuaca kesuakaan Zanna. Angin yang segar ditemani dengan kicauan suara burung menambah kedamaian dalam dirinya. Selain Johnny, suasana pagi yang sejuk adalah hal yang sangat disukai Zanna.
Maaf, Zanna itu memang aneh. Bilangnya menganggap hanya sebagai dosen. Tapi dia juga sama galau-nya dengan Johnny.
Akibat hujan deras yang mengguyur semalaman, jalanan kini terlihat sangat becek sehingga ada beberapa genangan yang terlihat. Ditambah aroma paduan dari air hujan dan tanah yang sungguh menyegarkan. Membuat hati dan pikiran sedikit lebih tenang dan segar tentunya.
Srek srek
"Pagi, Bu," sapa Zanna sopan kepada seorang ibu yang tengah menyapu halaman rumahnya.
Sontak ibu itu pun menghentikan aktivitasnya dan membalas sapaan Zanna.
"Eh Mbak Zanna, ya? Tumben Mbak jalan kaki. Biasanya sama mas pacar naik mobil," tanya ibu itu setelah melihat pakaian yang dikenakan Zanna.
Gadis itu kini sedang mengenakan setelan blazer dan celama bahan berwarna cream lengkap dengan sepatu hitam andalannya. Ya, Zanna tengah berjalan untuk ke kantor mengingat hari ini masih hari kerja.
"Iya, Bu. Biar seger pagi-pagi jalan. Sekalian cari udara bersih."
Bisa sekali ya Zanna ini untuk menyangkal pertanyaan si Ibu.
"Oh begitu. Semoga lancar ya, Mbak kerjanya hari ini. Salam buat pacarnya. Udah ganteng tinggi lagi. Aduh, kalo saya masih muda, bisa jadi saya rebut pacar Mbak." Si Ibu senyum-senyum genit membayangkan betapa gagah dan mempesonanya Johnny setiap kali menjemput Zanna ke rumah.
Zanna hanya terkekeh geli mendengar celotehan si Ibu yang tidak ia ketahui siapa namanya itu. "Iya, Bu. Nanti saya sampaikan salamnya. Saya permisi dulu. Selamat pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. John | Johnny Suh ✔
FanfictionZanna hanya mengenal Johnny sebagai dosennya. Sebaliknya, Johnny mengenal Zanna jauh lebih dari yang ia kira. Ada apa antara Johnny dan Zanna? A story by © fungxrlll, 2019. Start: 31 Oktober 2019 End: 28 September 2020