Kehadiran Zanna di kampus setelah beberapa bulan lamanya membuat beberapa orang takjub padanya. Bukan hanya penampilan Zanna yang terlihat membaik, kini keadaan psikisnya pun jauh lebih membaik. Zanna yang semula hanya berdua dengan Nata, kini perlahan bisa membuka diri dengan teman-teman lain.
Padahal ini sudah memasuki semester akhir Zanna kuliah. Namun beberapa temannya masih ada yang sibuk bolak-balik kampus demi mengurus beberapa persyaratan pengajuan tugas akhir. Sama halnya dengan Zanna. Beruntung ia salah satu mahasiswi berprestasi. Sehingga dirinya tidak mengalami kendala berarti.
Sedikit informasi saja. Sebenarnya Zanna harus menjalani beberapa perawatan setelah kejadian yang menimpa beberapa waktu lalu. Keadaan mentalnya ternyata memburuk ketika menyadari bahwa ia benar-benar harus melalui ini semua seorang diri.
Biarkan ada tambahan informasi sedikit mengenai Zanna. Ia sebenarnya memiliki seorang kakak laki-laki. Namun kakaknya harus merenggut nyawa dalam sebuah kecelakaan mobil. Zanna yang merupakan adik terkecil harus menjalani pahitnya kehidupan seorang diri di sebuah panti asuhan. Rasa kehilangan, merasa tidak aman, terancam bahkan merasa sia-sia selalu menghantui Zanna. Sampai akhirnya ia tumbuh besar dan dewasa, dirinya semakin berpikiran terbuka. Ia sudah semakin bisa menerima keadaan hidup. Zanna besar mampu tumbuh mandiri dan kuat.
"Ada cewek cantik, nih."
Lontaran kalimat dari sebuah suara yang sungguh Zanna kenal berhasil memecah lamunan gadis berjaket jeans itu. Wajahnya lantas berbinar terang ketika ia mendapati sesosok pria yang ia rindukan ada di depannya. Dengan rasa percaya diri yang tinggi pria itu membuka kedua lengannya. Memberi isyarat jika dirinya membuka sebuah pelukan untuk menyambut kedatangan Zanna. Tanpa pikir pajang gadis yang ada di depannya itu langsung berhamburan ke dalam dekapan prianya. Keduanya lantas tertawa bahagia. Demi menyalurkan rasa rindu yang teramat mendalam Zanna yang biasanya merasa risih berada di pelukan pria ini kini rela berlama-lama menikmati hangatnya pelukan dari pria jangkung di depannya.
"Wangi banget tumben rambut lo."
Buk!
Sebuah pukulan kecil namun menyakitkan berhasil memberikan kedutan hebat di dada pria itu. Zanna menatap wajahnya kesal. Merasa jika itu adalah sebuah pelecehan.
"Emang wangi terus ya rambut gue. Enak aja lo bilang tumben," kesalnya.
"Iya ampun ... ampun ...," lirihnya. Ia sesekali mengelus dadanya yang masih terasa sakit. Sedangkan Zanna tesenyum puas di depannya.
"Makan, yuk?"
"Tapi di tempat biasa, ya Nat?" Pria itu menganggukkan kepala setuju.
Hari ini kebahagiaan kembali mengisi hati Zanna. Bagaimana tidak, ia berhasil kembali dari masa 'kritis'nya dan kini ia bertemu dengan 'belahan jiwa'nya yang sudah lama tidak ia temui.
Masih dengan motor kesayangan Nata, Zanna kembali bisa merasakan nikmatnya hembusan angin pagi menjelang siang. Segurat senyum tercetak jelas di wajah Zanna yang bersandar pada punggung lebar Nata. Kedua matanya terpejam. Membiarkan angin menerpa kulit lembut wajahnya. Tangannya pun tidak lepas dari pinggang Nata yang ternyata ikut tersenyum atas perlakuan Zanna terhadapnya.
"Eh, sebentar." Zanna menarik tubuhnya. Tangannya ia longgarkan dari pinggang Nata.
"Kenapa?"
"Ini gue aman nih peluk-peluk cowok orang?"
Nata terkekeh mendengar pertanyaan konyol Zanna. Namun gadis di belakangnya itu bisa mendengar jelas jika Nata menertawai dirinya.
"IH! malah ketawa," kesalnya. Ia memukul punggung Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. John | Johnny Suh ✔
FanfictionZanna hanya mengenal Johnny sebagai dosennya. Sebaliknya, Johnny mengenal Zanna jauh lebih dari yang ia kira. Ada apa antara Johnny dan Zanna? A story by © fungxrlll, 2019. Start: 31 Oktober 2019 End: 28 September 2020