15 | The Groomsman's Partner

5.1K 830 63
                                    

| Terima kasih kepada teman-teman yang sudah memberikan dukungan untuk work ini! |

.
.
.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba.

Oh sebentar!

Hari yang ditunggu-tunggu Johnny pun tiba. Tepat di hari yang cerah, sejuk, damai, dan membahagiakan itu datang. Aura wajahnya sungguh cerah dan memikat hari ini. Dengan setelan jas yang sudah diberikan oleh sang mempelai pria sebagai tanda Groomsmen Attire, Johnny berjalan dengan penuh percaya diri menuju mobil SUV-nya.

Hanya butuh waktu kurang lebih tiga puluh menit lamanya bagi Johnny untuk sampai di kediaman Zanna. Masih dengan rasa percaya diri yang menjulang jauh di angkasa sana, Johnny merogoh ponselnya dari dalam saku jas. Kemudian menekan ikon telfon yang tersambung ke nomor telfon Zanna.

"Saya sudah di depan," ucapnya. Setelahnya ia langsung mematikan panggilan itu secara sepihak. Oh tentu saja hal itu ia lakukan demi mengatur rasa gugup yang mulai berdegup kecang di dadanya.

Ada sekitar tujuh sampai sepuluh menit bagi Johnny untuk menunggu kehadiran 'ratu'nya itu. Namun Johnny tidak ambil pusing hal tersebut lantaran ia sudah paham betul wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan diri saat menghadiri acara istimewa.

Krek

Suara gerbang rumah terbuka. Masih dengan rasa gugup bercampur penasaran yang semakin menjadi-jadi Johnny berusaha untuk memutar badannya. Melihat bagaimana penampilan Zanna hari ini.

Johnny terpesona pada pandangan pertama. Iya, pertama kalinya ia melihat Zanna berpenampilan sungguh luar biasa cantik dan anggun. Matanya membulat, badannya kaku seketika. Bahkan Johnny tidak sadar jika mulutnya kini sedikit terbuka. Otot-otot jarinya juga melemas karena kunci mobil yang ia pegang erat sudah terjatuh ke atas tanah.

Tepat di depannya sudah ada Zanna yang berdiri dengan canggung menatap Johnny. Ia bahkan menyembunyikan tawanya saat melihat pria bertubuh tegap itu mematung ketika dirinya keluar rumah.

Terima kasih untuk Daniya yang senantiasa memberikan saran serta masukan bagi Zanna saat memilih gaun tempo hari. Zanna yang sangat buta akan hal 'fashion' sedikit tercerahkan dengan segala opini serta pengetahuan luas Daniya perihal pakaian. Bahkan Daniya juga yang menentukan tema make up yang harus Zanna kenakan hari ini.

Dikarenakan Daniya paham jika temannya itu bukan tipe wanita yang suka berpakaian feminim, Daniya memilihkan sebuah gaun polos hitam selutut dengan aksen ikat pinggang kecil di bagian pinggang. Aksesoris itu cukup untuk memberikan kesan cantik, manis, classy namun tetap sederhana bagi Zanna. Beruntungya Zanna masih menyimpan summer heels yang ia pakai saat di kantor dahulu. Daniya langsung mengangguk setuju saat Zanna memperlihatkan sepasang summer heels itu padanya melalui panggilan video.

Tanpa disadari, pakaian yang dikenakan Johnny dan Zanna bisa dibilang match hari ini. Zanna dengan gaun hitam netralnya dan Johnny dengan setelan jas serta kemeja putih yang gagah. Ke-matching-an outfit mereka hari ini sudah pasti akan menarik pusat perhatian orang-orang.

Situasi di dalam mobil Johnny sungguh canggung kali ini. Baik Johnny dan Zanna sama-sama larut dalam pikiran masing-masing. Si pria yang masih terpesona dengan penampilan wanitanya. Sedangkan Zanna yang masih menyimpan sejuta rasa gugup dalam hatinya. Sampai tanpa Zanna sadari kini keduanya sudah sampai di lokasi.

Keadaan di sana sudah ramai dengan orang-orang yang terlihat classy dan berwibawa. Bukan hanya tamu pria, namun hal itu juga berlaku dengan tamu wanita. Hal itu semakin membuat Zanna gugup dan merasa minder sampai tidak sadar dirinya sudah berlindung di belakang tubuh besar Johnny.

Dear Mr. John | Johnny Suh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang